- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mereka di Balik Kenyamanan Perjalanan Bus TransJ


TS
mardyanyan
Mereka di Balik Kenyamanan Perjalanan Bus TransJ

Quote:
Jakarta - Bus TransJ yang Anda naiki sehari-hari bisa berjalan dengan aman dan nyaman di jalanan Jakarta dengan headway yang teratur. Ada jasa mereka di balik semua ini.
Awak media berkesempatan mengunjungi ruang kerja para staf yang memonitor setiap perjalanan bus TransJ di ruang kontrol (command center) bus TransJ. Ruang tersebut berada di lantai 3 kantor PT Transportasi Jakarta di Jl Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur. Siapa pun yang ingin masuk harus melepas alas kaki terlebih dulu.
Saat masuk ke ruang tersebut, yang paling awal terlihat adalah kamera CCTV yang terpasang pada posisi paling depan ruangan. Masuk ke dalam, terlihat puluhan staf yang memelototi layar monitor CCTV dengan dilengkapi headset.

"Ini adalah command center, di sini semua informasi terkait rute dan bus bisa dimonitor melalui ruangan ini. Jadi mereka bisa dimonitor melalui CCTV, GPS, semua pergerakan bus itu termonitor di sini," ujar Direktur Pelayanan PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza di kantornya, Rabu (25/1/2017).
Welfizon menjelaskan bahwa melalui command center TransJakarta bisa memonitor bus misalnya dalam hal kecepatan. Menurutnya, jika ada bus yang kecepatannya melebihi standar pelayanan minimal (SPM) 50 km per jam, sopir bus bisa langsung dihubungi via telepon.

"Kita ada monitor kecepatan, misalnya sesuai SPM itu kita kan maksimalnya 50 km per jam. Ini ada indikator. Jadi, kalau ada bus yang melewati batas kecepatan itu, bisa langsung ditelepon ke busnya dan sopir busnya itu nggak harus angkat telepon, otomatis, dia tinggal omong saja. Jadi tidak ada unsur mengganggu konsentrasi sopirnya," papar Welfrizon.
Dia menambahkan bahwa command center juga bisa mengatur waktu tunggu bus. Selain itu, bus yang jaraknya jauh juga bisa dialihkan ke jalur lain.
"Jadi, kalau dilihat itu yang di depan ada CCTV yang memonitor halte. Jadi kalau misalnya terjadi penumpukan di halte itu, dari sini bisa langsung tahu. Misalnya contoh yang di atas itu Halte Benhil, kan tidak terlalu ramai, kami bisa tahu kira-kira busnya ini datang berapa lama lagi. Kalau misalnya busnya masih agak jauh, bisa suruh dipercepat busnya untuk segera datang", tuturnya.
Welfrizon menjelaskan bahwa command center tersebut beroperasi selama 24 jam untuk melayani dan mengawasi semua koridor busway. Dalam 24 jam, dibagi 3 shift dengan total per shift sebanyak 30 karyawan.

"Ini totalnya semua rute diawasi, 80 rute diawasi. Kalau layanan malam, yang kita sebut Amari (Angkutan Malam Hari), di pukul 05.00 WIB itu 9 koridor. Yang ada layanan sampai 24 jam. Kalau yang lainnya itu kan kita layanannya pukul 05.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Sekarang kami perpanjang pukul 05.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB semua koridornya. Jadi nanti pukul 23.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB itu ada bus lagi yang beroperasi di situ," jelasnya.
Command center ini memiliki dua ruangan terpisah, yaitu ruang server sebagai ruang backup sistem dan ruang contact center. Selain itu, tersedia juga ruang meeting kecil yang berada di samping ruang server.

Tentang pengaturan headway alias jarak antarbus demi pelayanan dan ketepatan waktu, Dirut PT TransJakarta Budi Kaliwono mengatakan pihaknya memikirkan betul agar jarak antarbus tak terlalu dekat tapi juga tak terlalu jauh.
"Jadi memang yang pasti tuh harusnya kita atur. Kalau bus terlalu rapat juga nggak baik ya. Sering kejadian bus beriringan dua bus bareng-bareng begitu ya, itu kita nggak mau. Karena berarti nggak maksimal pelayanannya juga. Yang ideal itu adalah adanya kepastian jarak-jarak gang bus di depan sama di belakang tuh berapa menit. Tujuannya apa? Supaya customer ini tahu dia harus menunggu berapa lama, itu yang pertama. Kedua, supaya kami juga bisa menjamin bahwa waktu tunggu itu berapa lama," tutur Budi di tempat yang sama. (nwk/jor)
Awak media berkesempatan mengunjungi ruang kerja para staf yang memonitor setiap perjalanan bus TransJ di ruang kontrol (command center) bus TransJ. Ruang tersebut berada di lantai 3 kantor PT Transportasi Jakarta di Jl Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur. Siapa pun yang ingin masuk harus melepas alas kaki terlebih dulu.
Saat masuk ke ruang tersebut, yang paling awal terlihat adalah kamera CCTV yang terpasang pada posisi paling depan ruangan. Masuk ke dalam, terlihat puluhan staf yang memelototi layar monitor CCTV dengan dilengkapi headset.

"Ini adalah command center, di sini semua informasi terkait rute dan bus bisa dimonitor melalui ruangan ini. Jadi mereka bisa dimonitor melalui CCTV, GPS, semua pergerakan bus itu termonitor di sini," ujar Direktur Pelayanan PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza di kantornya, Rabu (25/1/2017).
Welfizon menjelaskan bahwa melalui command center TransJakarta bisa memonitor bus misalnya dalam hal kecepatan. Menurutnya, jika ada bus yang kecepatannya melebihi standar pelayanan minimal (SPM) 50 km per jam, sopir bus bisa langsung dihubungi via telepon.

"Kita ada monitor kecepatan, misalnya sesuai SPM itu kita kan maksimalnya 50 km per jam. Ini ada indikator. Jadi, kalau ada bus yang melewati batas kecepatan itu, bisa langsung ditelepon ke busnya dan sopir busnya itu nggak harus angkat telepon, otomatis, dia tinggal omong saja. Jadi tidak ada unsur mengganggu konsentrasi sopirnya," papar Welfrizon.
Dia menambahkan bahwa command center juga bisa mengatur waktu tunggu bus. Selain itu, bus yang jaraknya jauh juga bisa dialihkan ke jalur lain.
"Jadi, kalau dilihat itu yang di depan ada CCTV yang memonitor halte. Jadi kalau misalnya terjadi penumpukan di halte itu, dari sini bisa langsung tahu. Misalnya contoh yang di atas itu Halte Benhil, kan tidak terlalu ramai, kami bisa tahu kira-kira busnya ini datang berapa lama lagi. Kalau misalnya busnya masih agak jauh, bisa suruh dipercepat busnya untuk segera datang", tuturnya.
Welfrizon menjelaskan bahwa command center tersebut beroperasi selama 24 jam untuk melayani dan mengawasi semua koridor busway. Dalam 24 jam, dibagi 3 shift dengan total per shift sebanyak 30 karyawan.

"Ini totalnya semua rute diawasi, 80 rute diawasi. Kalau layanan malam, yang kita sebut Amari (Angkutan Malam Hari), di pukul 05.00 WIB itu 9 koridor. Yang ada layanan sampai 24 jam. Kalau yang lainnya itu kan kita layanannya pukul 05.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Sekarang kami perpanjang pukul 05.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB semua koridornya. Jadi nanti pukul 23.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB itu ada bus lagi yang beroperasi di situ," jelasnya.
Command center ini memiliki dua ruangan terpisah, yaitu ruang server sebagai ruang backup sistem dan ruang contact center. Selain itu, tersedia juga ruang meeting kecil yang berada di samping ruang server.

Tentang pengaturan headway alias jarak antarbus demi pelayanan dan ketepatan waktu, Dirut PT TransJakarta Budi Kaliwono mengatakan pihaknya memikirkan betul agar jarak antarbus tak terlalu dekat tapi juga tak terlalu jauh.
"Jadi memang yang pasti tuh harusnya kita atur. Kalau bus terlalu rapat juga nggak baik ya. Sering kejadian bus beriringan dua bus bareng-bareng begitu ya, itu kita nggak mau. Karena berarti nggak maksimal pelayanannya juga. Yang ideal itu adalah adanya kepastian jarak-jarak gang bus di depan sama di belakang tuh berapa menit. Tujuannya apa? Supaya customer ini tahu dia harus menunggu berapa lama, itu yang pertama. Kedua, supaya kami juga bisa menjamin bahwa waktu tunggu itu berapa lama," tutur Budi di tempat yang sama. (nwk/jor)
https://m.detik.com/news/berita/d-34...nan-bus-transj
baru tau ternyata ada command center nya, knp ga skalian bsa atur kapasitas penumpang jga ya..

0
43.5K
Kutip
299
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan