- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
10 Korban Mapala UII Dirawat di JIH, Salah Satunya Perempuan - 26 Januari - 06:15
TS
nartobantul
10 Korban Mapala UII Dirawat di JIH, Salah Satunya Perempuan - 26 Januari - 06:15
sumber
https://nasional.tempo.co/read/news/...unya-perempuan
https://nasional.tempo.co/read/news/...unya-perempuan
Quote:
TEMPO.CO, Yogyakarta - Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH) membentuk tim khusus menangani pasien korban diduga akibat kekerasan dan penganiayaan saat mengikuti pendidikan dasar The Great Camping XXXVII Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Sebanyak 10 mahasiswa UII yang dirawat, saah satunya perempuan.
Tim tersebut dibentuk sebagai konsekuensi dari terus bertambahnya jumlah koran yang dirujukkan ke JIH. Sebelumnya, pada 21 Januari 2017, korban yang dirawat hanya satu orang. Kemudian bertambah menjadi 5 orang, hingga sekarang berjumlah 10 pasien.
Baca: Dugaan Penganiayaan Mahasisawa UII, Rektor Sebut Nama Ini
JIH juga ditunjuk oleh UII menjadi rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatan seluruh peserta Mapala UII di Gunung Lawu, karanganyar, Jawa Tengah itu. "Ketuanya dokter spesialis penyakit dalam, yaitu dokter Rouf (Mochammad Khalimur Rouf),” kata Kepala Bagian Humas JIH Indra Lestari saat ditemui Tempo di JIH, Rabu, 25 Januari 2017.
Berdasarkan keterangan pers dari Direktur Utama Rumah Sakit JIH, Mulyo Hartana, 10 orang pasien dalam kondisi stabil. Pemeriksaan kedua yang dilakukan pada 24 Januari 2017 meliputi darah, urin, pemeriksaan radiologi USG, CT-Scan dan rongten thorax.
Baca: Kasus Mapala UII, Korban Sebut Nama Senior Sebelum Wafat
Tujuannya untuk memastikan bahwa kondisi organ dalam pasien dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah. “Hasilnya, mayoritas pasien mengalami luka lecet luar tubuh. Ada juga yang terinveksi, nafsu makan turun, diare, infeksi saluran nafas dan pandangan kabur,” tulis Mulyo.
Pemeriksaan berikutnya pada 25 Januari 2017 berupa pemeriksaan CT-scan, MRI pada beberapa pasien sesuai indikasi medis, juga ada beberapa hasil pemeriksaan penunjang yang masih ditunggu hasilnya. “Secara umum, kondisi 10 pasien membaik, stabil, sudah mulai makan minum dengan baik,” tulis Mulyo.
Baca: 3 Mahasiswa UII Tewas, Panitia Diklat Dilarang Keluar Kota
Adapun tim dokter terdiri atas spesialis penyakit dalam, bedah, kulit, orthopedi, mata, syaraf dan dibantu beberapa spesialis penunjang klinik seperti radiologi, patologi klinik dan dilengkapi dengan psikolog klinis. Tim itu akan menentukan tindak lanjut perawatannya sehingga diharapkan dapat pulih pekan ini.
Anggota UII Crisis Center Karina Mutia Dewi menjelaskan, dari 10 orang pasien yang dirawat, salah satu di antaranya pasien perempuan. UII Crisis Center telah menghubungi orang tua pasien tersebut, termasuk mahasiswa itu. Namun, Crisis Center tak bersedia menyebut nama dan dari fakultas apa mahasiswa itu.
"Orang tua pasien ada yang sudah tiba tadi pagi (25 Januari 2017). Lainnya ada yang tidak datang dan mempercayakan pada UII setelah mengetahui kondisi anaknya stabil,” kata Karina.
Tim tersebut dibentuk sebagai konsekuensi dari terus bertambahnya jumlah koran yang dirujukkan ke JIH. Sebelumnya, pada 21 Januari 2017, korban yang dirawat hanya satu orang. Kemudian bertambah menjadi 5 orang, hingga sekarang berjumlah 10 pasien.
Baca: Dugaan Penganiayaan Mahasisawa UII, Rektor Sebut Nama Ini
JIH juga ditunjuk oleh UII menjadi rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatan seluruh peserta Mapala UII di Gunung Lawu, karanganyar, Jawa Tengah itu. "Ketuanya dokter spesialis penyakit dalam, yaitu dokter Rouf (Mochammad Khalimur Rouf),” kata Kepala Bagian Humas JIH Indra Lestari saat ditemui Tempo di JIH, Rabu, 25 Januari 2017.
Berdasarkan keterangan pers dari Direktur Utama Rumah Sakit JIH, Mulyo Hartana, 10 orang pasien dalam kondisi stabil. Pemeriksaan kedua yang dilakukan pada 24 Januari 2017 meliputi darah, urin, pemeriksaan radiologi USG, CT-Scan dan rongten thorax.
Baca: Kasus Mapala UII, Korban Sebut Nama Senior Sebelum Wafat
Tujuannya untuk memastikan bahwa kondisi organ dalam pasien dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah. “Hasilnya, mayoritas pasien mengalami luka lecet luar tubuh. Ada juga yang terinveksi, nafsu makan turun, diare, infeksi saluran nafas dan pandangan kabur,” tulis Mulyo.
Pemeriksaan berikutnya pada 25 Januari 2017 berupa pemeriksaan CT-scan, MRI pada beberapa pasien sesuai indikasi medis, juga ada beberapa hasil pemeriksaan penunjang yang masih ditunggu hasilnya. “Secara umum, kondisi 10 pasien membaik, stabil, sudah mulai makan minum dengan baik,” tulis Mulyo.
Baca: 3 Mahasiswa UII Tewas, Panitia Diklat Dilarang Keluar Kota
Adapun tim dokter terdiri atas spesialis penyakit dalam, bedah, kulit, orthopedi, mata, syaraf dan dibantu beberapa spesialis penunjang klinik seperti radiologi, patologi klinik dan dilengkapi dengan psikolog klinis. Tim itu akan menentukan tindak lanjut perawatannya sehingga diharapkan dapat pulih pekan ini.
Anggota UII Crisis Center Karina Mutia Dewi menjelaskan, dari 10 orang pasien yang dirawat, salah satu di antaranya pasien perempuan. UII Crisis Center telah menghubungi orang tua pasien tersebut, termasuk mahasiswa itu. Namun, Crisis Center tak bersedia menyebut nama dan dari fakultas apa mahasiswa itu.
"Orang tua pasien ada yang sudah tiba tadi pagi (25 Januari 2017). Lainnya ada yang tidak datang dan mempercayakan pada UII setelah mengetahui kondisi anaknya stabil,” kata Karina.
Diubah oleh nartobantul 26-01-2017 10:50
0
3.3K
Kutip
23
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan