YOGYAKARTA - Hasil pemeriksaan dokter terhadap korban The Great Camping Mapala UII, Syaits Asyam (19), cukup mengagetkan. Selain mengalami pneumonia dan sesak nafas, korban juga mengalami triple trauma patah tulang pada kedua tangan, kaki, pantat dan punggung.
Mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 yang sempat menjalani perawatan di RS Bethesda Yogyakarta itu meninggal dunia pada Sabtu (21/1/2017) siang.
Korban lain, Ilham Nurpadmi Listia Adi (20), juga mengalami kekerasan yang tak kalah mengerikan.
Humas RS Bethesda Yogyakarta Nur Sukawati mengatakan, Syaits mulai dirawat pada Sabtu (21/1/2017) pagi. Saat awal masuk, pasien sudah mengalami sesak nafas, dan kesulitan bicara sehingga disarankan untuk menjalani rawat inap.
"Pukul 06.00 WIB, bicaranya sudah mulai timbul tenggelam lalu dipindah ke ruang VIP. Pasien mengalami patah tulang di kedua tangan, kedua kaki, punggung, dan pantat. Setelah beberapa jam dirawat pasien meninggal dunia," kata Nur, Selasa (24/1/2017).
Sementara itu, pemeriksaan medis atas nama pasien Ilham Nurpadmi Listia Adi menyatakan adanya trauma abdomen dan pendarahan. Korban bahkan beberapa kali mengalami buang air besar darah.
"Pasien Ilham masuk ke UGD pada Senin (23/1/2017) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat masuk, ada luka di bagian dagu infonya karena jatuh di kamar mandi kos-kosan, selain itu kuku jempol kakinya hampir copot," terangnya.
Karena kondisinya memburuk, korban lalu dipindah ke ruang ICU. Ilham juga sempat mendapat transfusi satu botol. Namun kemudian meninggal pada pukul 23.30, tadi malam.
Sumber
http://daerah.sindonews.com/read/117...uii-1485251151
Berita terkait
Quote:
40 Fakta Mengharukan Sekaligus Mengerikan di Diksar Mapala UII yang Tewaskan 3 Peserta
TRIBUNTRAVEL.COM - Belum hilang sepenuhnya dalam ingatan publik kasus kekerasan yang terjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta pada 10 Januari 2017.
Seorang taruna tingkat 1 sekolah pelayaran itu, Amirulloh Adityas Putra (19) tewas dianiaya seniornya.
Tak hanya Amirullah, lima teman korban AF, IW, BBP, JS, dan BS juga mengalami luka dan memar akibat penganiayaan.
Selang dua pekan kemudian, kasus dugaan kekerasan dari senior pada junior kembali terjadi di dunia akademisi.
Mirisnya, dalam kasus ini, bukan hanya satu orang yang meninggal, melainkan tiga orang dalam waktu yang berdekatan!
Tragedi ini bermula saat Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (MAPALA UNISI) UII Yogyakarta selama enam hari, 13-20 Januari 2017.
Bertajuk The Great Camping, kegiatan ini digelar di Hutan Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar.
Tak dinyana, seorang peserta, Muhammad Fadli (20) meninggal usai mengikuti diksar tersebut, Jumat (20/1/2017).
Sehari kemudian, mahasiswa lainny, Syaits Asyam meninggal di RS Bethesda Yogyakarta, Sabtu (21/1/2017).
Belum kering tanah makam Asyam, rekan lainnya, Ilham Nurfadmi Listia Adi (20) 'menyusul' sahabatnya itu, pergi meninggalkan orangtuanya.
Ilham menghembuskan napas terakhir pada Selasa (24/1/2017) dinihari.
Rentetan korban yang meninggal secara beruntun ini, menghadirkan tanda tanya banyak pihak: ada apa di balik diksar mahasiswa pecinta alam itu?
Tentu dugaan kasus kekerasan selama pelaksanaan diksar menjadi hal pertama yang dipikirkan banyak kalangan.
Pihak kampus, UII pun telah mengakui, adanya tindak kekerasan dalam kegiatan diksar itu berdasar hasil penggalian keterangan dari peserta The Great Camping.
Dan, berikut fakta-fakta mengenai kasus kekerasan dalam Diksar Mapala UII yang berhasil dirangkum TribunTravel.com dari Tribun Jogja.
1. Pendidikan Dasar (Diksar) 37 Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (MAPALA UNISI) UII Yogyakarta digelar Hutan Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, selama enam hari. Mulai Jumat-Jumat (13-20/1/2017).
2. Korban yang pertama kali meninggal adalah Muhammad Fadli (20) yang beralamat di Tamansari hijau, Gg 4 nomor 1, RT 1 RW 3, Tiban baru, Sekupang, Batam, Jumat (20/1/2017).
3. Berdasar keterangan saksi dan teman korban, Fadli merasa kedinginan pada pukul 15.00 dan diberi pertolongan pertama dengan mengganti pakaian kering pada korban.
4. Karena kondisi tubuh yang terus melemah, mahasiswa Teknik Elektro itu dibawa ke puskesmas dan saat di perjalanan, ia sudah menghembuskan napas terakhir.
5. Ketika sampai di puskesmas, dokter menyatakan, Fadli sudah meninggal dunia karena kedinginan (Hipotermia) dan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Fadli.
6. Setelah dilakukan salat Jenazah pada Jumat malam, Sabtu (21/1/2017) pagi hari, jenazah korban diterbangkan menuju Batam untuk bertemu keluarga.
7. Selang sehari, Minggu (22/1/2017), seorang mahasiswa lainnya, Syaits Asyam (19) meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Bethesda Yogyakarta, Sabtu (21/1/2017).
8. Jenazah warga Jetis RT 13 RW 13, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta itu juga dibawa ke RSUP dr Sardjito untuk dilakukan autopsi.
9. Sebelum meninggal, mahasiswa Teknik Industri UII ini sempat bercerita mengenai apa yang dialaminya saat mengikuti The Great Camping pada sang ibu, Sri Handayani.
10. Sri Handayani mengaku kaget dengan kondisi putranya yang sulit bernapas serta kedua lengan dan punggungnya mengalami luka.
11. Asyam bercerita, punggungnya dipukul dengan rotan, kakinya diinjak, dan lehernya sakit karena membawa air terlalu banyak saat diksar, ia juga sempat menyebutkan siapa nama yang melakukan tindakan itu.
12. Oleh sang ibu, semua keterangan Asyam ditulis di sebuah kertas memo.
13. Tak cukup Fadli dan Asyam, mahasiswa lain yang ikut dalam diksar ini, Ilham Nurfadmi Listia Adi (20) menghembuskan napas terakhir di RS Bethesda, Selasa (24/1/2017) dinihari.
13. Warga Lombok Timur itu merupakan mahasiswa jurusan Hukum Internasional angkatan 2015.
14. Dari keterangan Muslimin Nulipata (29) yang merupakan teman satu kos Ilham, ia sempat membawa Ilham ke kamar setelah melihat tergeletak di depan kamar dengan luka di dagu, akibat benturan saat terjatuh yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (23/1/2017).
15. Di dalam kamar, Muslimin melihat kondisi Ilham yang sudah pucat dan lengannya dipenuhi luka, bahkan sempat mengaku keluar darah saat buang air besar.
16. Setelah membaringkan Ilham sebentar di kasur, sekitar pukul 08.30 WIB dibawa ke RS Bethesda oleh Muslimin dengan menggunakan mobil pemilik indekos.
17. Paman Ilham, Bambang Supringgo yang sejak awal merawat Ilham mengatakan, sepulangnya dari Tawangmangu, keponakannya tersebut sempat memeriksakan diri di Jogja International Hospital (JIH).
18. Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Marketing Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Nur Sukawati menyampaikan, berdasar keterangan medis, di tubuh Ilham terdapat luka di tangan, kaki, dan jempol kaki kanan.
19. Bahkan saat dirawat RS Bethesda, korban terus berak darah dan sempat ditransfusi satu botol.
20. Melihat ketidakberesan pada diksar tersebut, orangtua Ilham, Safii (58), warga Pringgasela Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, melaporkan dugaan kekerasan yang menyebabkan kematian putranya ke Mapolda DIY, Selasa (24/1/2017).
21. Sementara masih ada satu korban lainnya yaitu Abyan Razaki (19) yang saat ini berada di RS Jogja International Hospital (JIH) dan kondisinya pun dikabarkan berangsur membaik.
22. Dari penuturan Budi, orangtua Abyan, pada lengannya terdapat banyak luka, di bagian punggung pun terdapat bekas sabetan yang diduga dari rotan, juga pada bagian jempol kaki Abyan terdapat nanah.
23. Ia pun mengalami trauma akibat kekerasan serta perasaan kehilangan rekan-rekannya, terutama Asyam yang sudah ia kenal sekitar lima tahun lamanya.
24. Budi menuturkan kekecewaannya terhadap panitia acara yang yang menjelaskan, adanya pernyataan yang diberikan kepada peserta oleh panitia.
25. "Ingat, nyawa kalian itu sudah ada di atas materai Rp 6.000," tutur Budi menirukan penjelasan anaknya Abyan.
26. "Memang saya menandatangani di situ, surat persetujuan orangtua di atas materai, ya tapi gak bisa sewena-wena gitu mengancam nyawa dia, nyawa anak saya mau dihargai Rp 6.000, itu yang tidak saya terima," ujar Budi.
27. Peserta diancam agar jangan berbuat macam-macam, maksud tersebut masih belum bisa dimengerti orangtua korban.
28. Pun saat Asyam dimakamkan, pihak keluarga belum menerima penjelasan dari pihak penanggungjawab maupun panitia kegiatan itu.
29. Keluarga juga menyesalkan, mengetahui ada peserta yang sakit tidak segera mencari bantuan ke nomer telepon darurat yang telah dimiliki juga tidak membawa Asyam yang sakit ke rumah sakit terdekat.
30. Panitia malah membawa Asyam ke rumah sakit di Yogyakarta yang jaraknya tidak dekat, bahkan pihaknya panitia baru menghubungi keluarga setelah diminta oleh dokter rumah sakit.
31. Dari cerita sang paman, Seno, Asyam pernah meraih dua medali emas International Science Project Olympiade (ISPRO) bidang kimia tahun 2014 di Jakarta saat di bangku SMA.
32. Ia juga sempat mengharumkan nama Indonesia tahun 2014 di Belanda saat mendapatkan medali emas bidang kima pada ajang International Environment Sustainability Project Olympiad (INESPO).
33. "Dia telah membanggakan mengharumkan orangtua, dan sudah mengharumkan bangsanya. Di Belanda di ketemu bu Menteri Luar Negeri yang sekarang, Retno Marsudi. Terus diundang sama pak Jokowi," kisah Seno dengan penuh kebanggaan.
34. Pihak Kampus UII akhirnya mengakui adanya tindak kekerasan dalam kegiatan Diksar MAPALA Unisi The Great Camping hal ini berdasar temuan awal investigasi internal UII.
35. Rektor UII Dr Ir Harsoyo MSc dalam pernyataan resminya ini membenarkan adanya kekerasan, hasil menggali keterangan dari peserta The Great Camping.
36. Dari temuan bukti tersebut, UII berjanji akan menindak tegas oknum pelaku kekerasan, UII juga menyerahkan sepenuhnya segala proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.
37. Sebelumnya, UII juga siap bila diajukan gugatan hukum oleh pihak keluarga mahasiswa yang meninggal dalam acara MAPALA Unisi.
38. Untuk mengantisipasi dampak lanjutan, UII mendorong 34 peserta lain untuk melakukan tes kesehatan ulang.
39. Saat ini, pihak Polda DIY melakukan koordinasi Polda Jateng perihal kasus dugaan kekerasan menyebabkan kematian tersebut.
40. UII juga telah menyiapkan crisis center bagi peserta dan pihak keluarga yang berkaitan dengan peristiwa The Great Camping UII, yakni di nomor 081367771999 (Karina), 082226576307 (Muzayin), dan 0817200283 (Mutia).
Sumber
http://travel.tribunnews.com/2017/01...serta?page=all
Ngilu gansist
Turut berduka cita