Presiden AS Donald Trump. (REUTERS)

LENSAINDONESIA.COM: Presiden Donald Trump akan menandatangani keputusan presiden yang melarang pengungsi masuk Amerika dan menangguhkan visa bagi warga Suriah dan enam warga Timur Tengah dan negara Afrika.

Sinyalemen ini disampaikan oleh para anggota Kongres dan para pakar imigrasi yang telah dibriefing soal itu, kata Reuters. Kepres itu akan meliputi larangan menerbitkan visa untuk siapa pun yang berasal dari Suriah, Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman, kata para anggota Kongres dan pakar yang meminta namanya tidak diungkapkan.

Pada Selasa, Trump sempat berkicau di akunnya dan menyebut “hari besar” yang dirancang untuk keamanan nasional.

Rabu ini diperkirakan keluar aturan berbagai larangan menyangkut masuknya pengungsi ke AS, kecuali kaum minoritas agama yang melarikan diri karena kasus hukum. Aturan sementara ini akan diterapkan sampai aturan yang lebih agresif lagi dituntaskan.

“Hari besar untuk keamanan nasional, besok. Di antaranya kita akan bangun tembok itu!”, kicaunya.

Banyak kritik yang muncul atas rencana itu. Salah satunya, Stephen Legomsky yang berpendapat dari sisi hukum, kepres tersebut kewenangan seorang presiden.

“Tapi dari sisi kebijakan, ini adalah ide mengerikan karena disana ada isu kemanusiaan bagi para pengungsi,” kata profesor di Washington University School of Law di St. Louis.

Pada kampanye lalu, Trump memang mengusulkan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko dan aksi lain untuk mengurangi imigran gelap masuk Amerik Serikat.

Selain itu, Trump juga mengusulkan larangan bagi Muslim masuk ke AS.@licom

Sumur