Narkoba memang lekat dengan dunia musik. Namun banyak juga yang menyesal setelah mencobanya. Seperti tiga musisi yang pernah masuk ke lembah hitam ini. Mereka sukses sembuh dan masa-masa mereka menggunakan narkoba sangat disesali. Mereka pun ingin membantu para fans yang terjerat juga.

Maklum, udah banyak banget kasus narkoba merusak diri dan masa depan. Makanya, para musisi ini seakan berujar "#SehatKuy" dan nggak mau para fansnya jatuh ke dalam lubang yang sama.

“Sebagai seorang aktivis anti narkoba, saya dulu juga pernah menjadi pecandu narkoba. Namun, berkat dukungan dari orang-tua dan keluarga, saya bisa sembuh. Pengaruh buruk dari teman-teman di masa remaja saat mengajak saya untuk ikut menggunakan narkoba telah memberikan dampak buruk dan pengalaman yang sangat berharga dalam hidup saya,” kata Igor, aktivis anti narkoba, sekaligus mantan pecandu saat ditemui di acara Yupi STOP Narkoba beberapa waktu lalu.

“Masa-masa remaja merupakan masa penentuan, karena pada masa ini mereka harus memilih atau menentukan masa depan mereka akan seperti apa,” tambah Igor lebih lanjut.

Nah, makin penasaran kan siapa aja musisinya dan gimana kisahnya? Baca ceritanya di bawah ini agar terinspirasi, dan pilih #SehatKuy serta ikut #YupiStopNarkoba ya!

1. Oliver "BMTH": Diselamatkan Fans Dari Narkoba

Sewaktu tampil di Reading Festival 2013, pentolan Bring Me The Horizon, Oliver Sykes, memberi salut kepada para penggemarnya karena telah membantunya melalui masalah pribadinya.

Sebelum memainkan 'Sleepwalking', vokalis ini mengatakan, "Kami mendapatkan banyak surat dari kalian, yang kita cintai, dan kalian menuliskan tentang bagaimana kita menyelamatkan hidup kalian, yang saya tidak ketahui."

Dia menambahkan, "Beberapa tahun yang lalu, saya adalah seorang pecandu narkoba, dan kalian menyelamatkan hidup saya. So, terima kasih banyak!"

2. Spencer

Drumer Panic! At The Disco, Spencer Smith buka-bukaan mengenai kecanduannya terhadap narkoba. Ia sudah berhubungan dengan barang-barang terlarang sejak muda. Syukurnya, ia kini berhasil lepas dari jeratan obat-obatan. Melalui blog-nya, ia menceritakan prosesnya mengenal narkoba hingga sembuh secara rinci. Simak ringkasannya berikut ini:

"Untuk 4 dan setengah tahun terakhir ini saya telah berjuang melawan kecanduan. Nah, jujur saja, saya benar-benar berjuang selama dua tahun terakhir. 2 dan setengah tahun pertama dihabiskan di tempat di mana saya pikir akhirnya saya menemukan dosis yang tepat dari obat pribadi yang diresepkan untuk merasa "normal". Pada kenyataannya, saya kebanyakan tersandung melalui kehidupan, saya berharap tidak ada yang melihat saya mabuk.

Tujuan saya dalam menulis ini adalah untuk mencoba dan berhubungan dengan siapa saja yang memiliki kecanduan secara pribadi atau mengenal orang lain yang kecanduan. Kalian harus jujur dengan orang lain. Saya ingin orang tahu bahwa kecemasan, depresi, dan kecanduan tidak pilih-pilih. Mereka menyerang segala usia dan semua lapisan kehidupan. Tapi, Anda dapat sembuh! Jadi, silahkan mencari bantuan jika Anda menderita secara pribadi, dan bantu mereka yang kecanduan. Semakin hari, semakin baik."

3. Albert

Gitaris The Strokes, Albert Hammond Jr, kembali curhat pengalamannya dulu saat pernah memakai narkoba yang hampir membunuhnya. Dalam sebuah wawancara dengan The Talks, ia membeberkan kisah teman-temannya dalam The Strokes yang nggak mau dirinya 'tenggelam' jauh dalam barang haram tersebut.

Dikutip dari NME, Hammond Jr mengatakan masa-masa ia menggunakan narkoba bukanlah hal yang sangat ia banggakan.

"Aku melakukan beberapa hal gila, beberapa hal yang nggak aku banggakan. Kau tahu, aku mencapai titik di mana aku gila, mendengar suara-suara sampai begitu lama, banyak benda bergerak dan mengunci diri di kamar untuk jangka waktu yang lama. Aku jadi cinta dengan sisi gelap itu, aku jadi jatuh cinta dengan proses infus, bahkan lebih daripada obat," jelas Hammond Jr.

Personil The Strokes lainnya pun dikatakan Hammond Jr, nggak mau melihat dirinya jatuh dalam kegelapan saat ia begitu dekat dengan narkoba. Menurut gitaris berambut keriting itu, persahabatan yang terjalin sebelum ngeband ialah penyebab teman-temannya di The Strokes berbuat demikian.

"Semua orang hanya bilang kepadaku sebagai teman, 'Kami nggak mau melihat kamu seperti ini. Lupakan band...' seperti sebagian besar diriku berada di band ini, itu besar, tapi hidup tidak semua tentang apa yang kamu lakukan. Aku merasa seperti budaya kita berkata, 'kamu adalah apa yang kamu buat', tapi aku nggak percaya. Jadi aku pikir semua orang hanya lebih peduli bahwa aku akan bunuh diri," paparnya lagi.