- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pork Festival 2017 di Semarang Ganti Nama karena Diprotes


TS
liciousines
Pork Festival 2017 di Semarang Ganti Nama karena Diprotes
Quote:

Firdaus memperlihatkan surat perjanjian soal pembatalan Pork Festival. (Angling Aditya/detikcom)
Jakarta- Menjelang hari raya Imlek, acara rutin Pork Festival atau festival kuliner olahan daging babi akan kembali digelar. Namun, mulai tahun ini, nama festival itu akan diubah karena panitia mendapat desakan dari sejumlah kelompok.
Acara tersebut akan digelar pada Senin (23/1/2017) hingga Minggu (29/1) mendatang di Mal Sri Ratu, Jalan Pemuda, Semarang. Lokasinya berada di tenda kawasan tempat parkir di samping gedung utama. Akan ada 30 stan yang mengolah daging babi, dengan total 50 menu makanan unik.
Namun nama acara akan diganti menjadi Festival Kuliner Imlek, setelah adanya mediasi antara pihak yang mengajukan protes, panitia festival, dan ditengahi kepolisian di Mapolrestabes Semarang.
"Sekarang diganti Festival Kuliner Imlek, jadi sekarang lebih abu-abu, kalau sebelumnya nama Pork Festival kan jelas," kata ketua penyelenggara Pork Festival 2017, Firdaus Adinegoro, kepada detikcom, Jumat (20/1).
Firdaus meminta umat Islam tidak datang ke festival itu karena yang dijual adalah masakan berbahan daging babi. Menurutnya, kini tim penyelenggara harus siap bekerja lebih ekstra karena harus selalu memberi tahu pengunjung yang datang agar tidak ada muslim yang menyantap makanan di sana.
"Kita jadi beban malahan, nanti kalau ada teman-teman muslim masuk bagaimana. Harus memperingatkan tamu-tamu yang datang. Nanti ada panitia yang jadi guide memberi tahu kalau makannya dari babi," sebutnya.
Firdaus menambahkan pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan kelompok yang memprotes acara yang digelar komunitas kuliner Semarang itu. Dalam mediasi tersebut, dibuat surat perjanjian yang isinya antara lain Pork Festival dibatalkan. Dalam surat itu ditandatangani Firdaus dan dari Forum Umat Islam Semarang (FUIS) bernama AM Jumai.
"Perubahan nama itu juga hasil kesepakatan," ujar Firdaus.
Ia menjelaskan festival tersebut merupakan festival kedua yang memang digelar menjelang Imlek. Pada 2016, lanjut Firdaus, acara tersebut juga diprotes sejumlah pihak, namun tidak sampai ke kepolisian, sehingga acara berjalan lancar.
Seperti tahun kemarin, acara festival kuliner daging babi tersebut tidak diiklankan, bahkan tidak ada baliho atau poster di jalan. Pengumuman acara hanya melalui akun Facebook Kuliner Semarang.
"Kami sudah berusaha sesuai undang-undang jaminan produk halal, kan sudah dijelaskan yang mengandung babi harus jelas keterangannya. Dengan begini (ganti nama) jadi lebih abu-abu," tuturnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes (Pol) Abiyoso Seno Aji mengatakan mediasi sudah dilakukan dan acara tersebut akan tetap berjalan karena sudah mencapai kesepakatan. Karena acara ini tidak melanggar undang-undang, pengamanan seperti biasa juga diberlakukan.
"Kegiatan ini kan sah tidak melanggar undang-undang, harus amankan. Ketika ada yang mau mengganggu, kita tindak," kata Abiyoso.
"Saya sampaikan ke kawan-kawan FUIS, intinya kita harus saling menghargai, toleransi umat beragama harus dijunjung tinggi," imbuhnya. (alg/elz)
Quote:
Sumur: https://m.detik.com/news/berita/3401782/pork-festival-2017-di-semarang-ganti-nama-karena-diprotes
Quote:
Sebelumnya ormas ini menuntut festival dibatalkan, sampai sudah keluar surat perjanjiannya, bahkan ga boleh mengadakan acara ini lagi (padahal tahun lalu pernah mengadakan, dan ga ada apa2).
Akhirnya setelah mediasi, diputuskan hasilnya seperti isi berita tsb.
Ada 2 warung menjual bakso dari daging babi.
Warung A bernama Warung Bakso Daging Babi
Warung B bernama Warung Bakso Daging Enak
Pertanyaannya:
1. Apakah menjual makanan olahan daging babi itu menyalahi UU?
2. Apakah dari kedua warung, dengan berjualan itu, memaksa/mengajak orang muslim memakan makanan mereka?
3. Jika ada seorang muslim mau makan bakso, liat nama warungnya, ke warung mana dia akan masuk?
4. Kalau ada festival kuliner berbahan babi, apa iman para muslim terganggu?
Semarang yang biasanya tenang, sekarang ketularan sepuhnya yang di Jakarta.

Sekarang lagi ngetrend banget ormas ngeksis.

Padahal di grup kuliner tersebut banyak orang muslimnya juga, tapi mereka ga pernah ikutan beli makanan berbahan babi, dan mereka malah merasa malu sama kelakuan ormas tersebut.
UPDATE
Ini surat perjanjian & press release dari pihak FUIS. Silakan dibaca alasannya.
Spoiler for ...:


Sumber gambar = FB/fanpage FUIS
Diubah oleh liciousines 21-01-2017 19:46
0
8K
Kutip
123
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan