- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Belajar Filsafat, perlu GAK sih? (ask)


TS
rikkavic15
Belajar Filsafat, perlu GAK sih? (ask)
permisi agan2 yg budiman. ane mo tanya beberapa hal, tp sebelumnya terima kasih sudah menyempatkan main ke trit ane ini.
langsung aja, gan.
menurut kalian perlu gak sih kita belajar filsafat?
mengapa kita harus berfilsafat?
apa yg kalian cari dari belajar filsafat?
terakhir, ane masih gagal paham mengapa banyak orang tidak menyukai filsafat?
ane kuliah jurusan merak-bakauheni eh ntuh mah jur.kapal feri yah...
ane bukan jur. filsafat, ane kuliah jur. perpustakaan. awal mula kenal filsafat waktu semester 3. semester 3 itu kita belajar dasar2 filsafat.
jujur aja ane kagum waktu dosen ane ngejelasin filsafat. ane nge-fly bukan teler yah, maksudnya. ya serasa dibawa ke luar angkasa melihat luasnya jagat raya tapi disaat itu juga ane seperti dilempar kembali ke bumi.
pikiran jadi kosong, yg tersisa hanya takjub. ya takjub. takjub ternyata luasnya jagat raya ini tidak seluas alam pikir kita. itu yg ane rasain...
skip>>
dr sokrates, Plato, Aristotle, ibn rusyd, Descartes, Hume, sampai Kant ane masih terhipnotis dg cara kerja pikiran manusia. sekalipun ane blm tahu betul esensi yg disampaikan tokoh2 filsafat itu. dari kesemuanya itu ane jadi inget sama Sang Pencipta yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya. ternyata luasnya jagat raya ini tidak seluas alam pikir manusia dan alam pikir manusia pun tidaklah luas sama sekali dari pandangan Sang Pencipta.
tapi ketakjuban itu sempat goyah gara-gara "si gila Nietzsche". ungkapan nya bahwa tuhan telah mati seperti bermimpi dunia kiamat.
ane limbung. keyakinan sempat goyah tapi perlahan ane membangun kembali keyakinan yg goyah itu. ane telusuri riwayat Nietzsche sampai ane baca Schopenhauer tentang Pessimism. disana ane semakin mengerti mengapa Nietzsche bisa berpikiran seradikal itu.
dari belajar filsafat ane punya pikiran atau pendapat seperti ini soal tuhan dan semesta. tuhan itu Mahasempurna itu memang betul dan mutlak. alam semesta ini disusun dari kesempurnaan yg tidak utuh, yaitu ketidaksempurnaan yang saling melengkapi satu sama lain. darisana ane berpikir bahwa tuhan tidak membuat ciptaannya sempurna Karna kesempurnaan itu milik-Nya seorang.
manusia itu cacat makanya tidak dapat mengetahui kebenaran hakiki, karena itu memang hal yg mustahil dicapai manusia. tetapi Tuhan memberi budi sehingga manusia berpikir untuk menemukan setidaknya mengetahui apa itu kebenaran.
sudah sekian dari ts. ane gak bakal ikut komen, ane mau tahu pendapat atau tanggapan penghuni kamar aja soal belajar filsafat dan hasil yg didapat dari belajar filsafat ntuh..
thanks, sampai jumpa minggu depan..
langsung aja, gan.
menurut kalian perlu gak sih kita belajar filsafat?
mengapa kita harus berfilsafat?
apa yg kalian cari dari belajar filsafat?
terakhir, ane masih gagal paham mengapa banyak orang tidak menyukai filsafat?
ane kuliah jurusan merak-bakauheni eh ntuh mah jur.kapal feri yah...
ane bukan jur. filsafat, ane kuliah jur. perpustakaan. awal mula kenal filsafat waktu semester 3. semester 3 itu kita belajar dasar2 filsafat.
jujur aja ane kagum waktu dosen ane ngejelasin filsafat. ane nge-fly bukan teler yah, maksudnya. ya serasa dibawa ke luar angkasa melihat luasnya jagat raya tapi disaat itu juga ane seperti dilempar kembali ke bumi.
pikiran jadi kosong, yg tersisa hanya takjub. ya takjub. takjub ternyata luasnya jagat raya ini tidak seluas alam pikir kita. itu yg ane rasain...
skip>>
dr sokrates, Plato, Aristotle, ibn rusyd, Descartes, Hume, sampai Kant ane masih terhipnotis dg cara kerja pikiran manusia. sekalipun ane blm tahu betul esensi yg disampaikan tokoh2 filsafat itu. dari kesemuanya itu ane jadi inget sama Sang Pencipta yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya. ternyata luasnya jagat raya ini tidak seluas alam pikir manusia dan alam pikir manusia pun tidaklah luas sama sekali dari pandangan Sang Pencipta.
tapi ketakjuban itu sempat goyah gara-gara "si gila Nietzsche". ungkapan nya bahwa tuhan telah mati seperti bermimpi dunia kiamat.
ane limbung. keyakinan sempat goyah tapi perlahan ane membangun kembali keyakinan yg goyah itu. ane telusuri riwayat Nietzsche sampai ane baca Schopenhauer tentang Pessimism. disana ane semakin mengerti mengapa Nietzsche bisa berpikiran seradikal itu.
dari belajar filsafat ane punya pikiran atau pendapat seperti ini soal tuhan dan semesta. tuhan itu Mahasempurna itu memang betul dan mutlak. alam semesta ini disusun dari kesempurnaan yg tidak utuh, yaitu ketidaksempurnaan yang saling melengkapi satu sama lain. darisana ane berpikir bahwa tuhan tidak membuat ciptaannya sempurna Karna kesempurnaan itu milik-Nya seorang.
manusia itu cacat makanya tidak dapat mengetahui kebenaran hakiki, karena itu memang hal yg mustahil dicapai manusia. tetapi Tuhan memberi budi sehingga manusia berpikir untuk menemukan setidaknya mengetahui apa itu kebenaran.
sudah sekian dari ts. ane gak bakal ikut komen, ane mau tahu pendapat atau tanggapan penghuni kamar aja soal belajar filsafat dan hasil yg didapat dari belajar filsafat ntuh..
thanks, sampai jumpa minggu depan..
0
3.8K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan