Traveling ke luar negeri sejatinya adalah sebuah pertukaran budaya. Budaya negara traveler yang akhirnya masuk ke negara yang dikunjungi. Kalau budayanya sendiri terlalu kuat, ia tak akan mempedulikan budaya bangsa yang ia datangi. Contohnya, turis China. Saking kebiasaan mereka di negaranya sana terlalu mengakar, makanya mereka tak peduli dengan budaya orang lain. Misalkan, nggak mau antri, buang kotoran sembarangan dst. Sementara jika budaya yang didatangi terlalu kuat dan diatur dengan hukum yang berlaku, sebuah kebiasaan bisa berubah lho. Contohnya orang Indonesia yang traveling ke Singapura pasti ikutan tertib. Ya ‘kan?

1. Hobi banget selfie atau sering disebut swafoto. Dikit-dikit jepret-jepret. Saking hobinya, kadang sampai lupa waktu…

Banyak traveler dari Indonesia yang memang hobi banget swafoto. Bagi mereka tujuan traveling ke luar negeri adalah swafoto. Nggak ada artinya traveling tanpa swafoto. Hehehe. Makanya nggak heran mereka akan lama banget di satu tempat. Antri swafoto soalnya~ Sumpah ganggu banget sih. Coba deh ke patung singa Marlion Singapura. Isinya orang Indonesia rebutan foto.

2. Kalau nggak fakir colokan listrik ya fakir Wifi. Hayo, ngaku aja deh kalau yang ini!

Sebagai salah satu negara dengan netizen yang paling cerewet di dunia, turis Indonesia seringkali menanyakan password wifi alih-alih segera check in hotel. Kebiasaan sih, kalau nggak update sosial media agak gatel gimana gitu. Ya memang sih nggak semuanya seperti ini. Tapi turis yang suka nyari colokan buat ngecas hape sekaligus nyari password wifi mulu ya turis Indonesia. Udah deh, ngaku aja!

3. Urusan lidah memang sulit sih, apalagi datang ke negara yang kulinernya nggak seenak di negeri sendiri. Pasti deh, boncabe, abon, kecap, saos, siap sedia di ransel!

Indonesia memang terkenal dengan kulinernya yang spicy, pedas, dan bumbu yang banyak sebagai paduan dengan nasi hangat. Di luar negeri, nggak semua negara punya kombinasi kuliner selezat di Indonesia. Alhasil amunisi macam abon, boncabe, saos, kecap, serta indomie jadi pelipur rindu dengan kampung halaman. Halah.

4. Nah, kalau yang satu ini nggak bisa diketahui secara pasti sih. Tapi kok sepertinya banyak ya yang melakukan ini, jongkok di toilet duduk. Hehehe.

Kebiasaan di Indonesia memang rata-rata menggunakan toilet jongkok daripada toilet duduk. Entah kenapa, lebih plong rasanya. Apalagi ternyata menurut penelitian, bahwa toilet jongkok lebih sehat dibanding toilet duduk. Makin mantap deh jongkok di toilet duduk. Hehehe.

5. Traveler atau turis Indonesia suka banget telat. Kalau janjian di pagi hari jelang trip biasanya ngaret. Itu mah Indonesia banget. Hidup ngaret!

Kalau yang ini mah, nggak usah dijelasin lagi deh ya. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang sangat sulit diubah adalah budaya ngaret. Nggak heran kalau kebiasaan ini terbawa sampai ke luar negeri. Pokoknya ada aja alasannya deh.

6. Vandalisme di beberapa tempat wisata dunia. Parah sih kalau ini…

Di setiap tempat wisata di Indonesia, hampir selalu ada coret-coretan vandalisme ala traveler alay yang norak. Nah, ternyata sifat alay dan norak ini kebawa lho sampai luar negeri. Mungkin kamu pernah dengar tentang coretan Cla-X INDONESIA di Gunung Fuji. Atau coretan 2010-09-05 ANTON HARTANTO SAMARINDA. Bikin malu bangsa dan negara nggak sih. Fix kebiasaan ini harus dihilangkan.

7. Turis Indonesia suka bawel dan ngomongin orang pakai bahasa daerah. Hayo ngaku deh!

Bangsa Indonesia memang dari dulu terkenal akan keramahannya, dan kabar baiknya di luar negeri yang terkenal kurang ramah pun orang Indonesia tetap senyum lho. Kadang suka sok akrab ngajak ngobrol juga. Hehehe. Namun banyak yang menganggap emang orang Indonesia bawel. Juga suka ngomongin orang di belakang pakai bahasa daerah. Hahaha.



Nah, itu dia kebiasaan unik atau udik turis Indonesia di luar negeri. Banyak buruknya sih ya. Tentu nggak semua orang melakukan hal-hal tersebut, but mostly did . Bagi kita biasa aja ya, tapi bagi orang lain hal tersebut cenderung dianggap negatif dan bikin mereka geleng-geleng kepala. Nggak apa apa deh, semoga jadi pembelajaran agar image turis Indonesia ke depannya bisa lebih baik lagi.