Surabaya - Korban pencabulan yang dilakukan pimpinan (Sebelumnya disebut pengurus) pondok pesantren (Ponpes) di kawasan Dukuh Kupang, Surabaya tidak hanya satu. Korban Wagianto (41), bertambah satu lagi.

Ironisnya, korban tambahan tersebut merupakan adik kandung korban sebelumnya. Untunglah tersangka segera dapat diamankan sebelum berbuat lebih jauh lagi.

"Korbannya ada dua, kakak beradik," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga kepada wartawan, Sabtu (15/10/2016).

Sang kakak, kata Shinto, sudah dicabuli selama empat tahun mulai 2012-2016. Sementara sang adik dicabuli satu kali pada tahun 2015. Kedua korban memang berasal dari keluarga tak mampu, sehingga orang tua mereka menitipkan kepada tersangka untuk diasuh dan dididik.

Tersangka sendiri adalah pimpinan ponpes yang di dalamnya mengurus salah satunya adalah panti asuhan tempat korban bertempat tinggal. Korban kakak masuk panti asuhan sejak 2010.

Tersangka biasanya melakukan aksinya di dalam kamar korban. Korban saat itu hanya menurut saja karena takut dengan ancaman tersangka yang akan mengeluarkan dari panti asuhan, jika menolak permintaannya. Tersangka selalu memberi uang kepada korban setelah melakukan perbuatan cabulnya.

"Belum berhubungan badan, tetapi dicabuli," kata Shinto.

Di panti asuhan tersebut ada peraturan kalau sudah lulus SMA sudah boleh meninggalkan panti asuhan. Korban juga akhirnya meninggalkan panti asuhan setelah lulus SMA. Apalagi dia sudah mendapatkan pekerjaan.

Mesi begitu, tersangka tetap melakukan pendekatan terhadap korban. Salah satunya mengantar korban ke tempat kerjanya. Saat mengantar itulah, tersangka tetap mencabuli korban di dalam mobil.

Karena merasa tidak nyaman dengan perlakuan tersangka meski dirinya sudah meninggalkan panti asuhan, korban pun melapor ke orang tuanya. Mendengar cerita anaknya, tanpa pikir panjang orang tua korban segera melapor ke polisi.

"Tidak menutup kemungkinan ada korban lain. Kami terus menyelidiki," tandas Shinto.
(iwd/fat)

ponpes

trit sebelumnya http://www.kaskus.co.id/thread/5801e...uli-santrinya/