- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bahagia dengan cara yang sederhana ala ane


TS
just.be.wise
Bahagia dengan cara yang sederhana ala ane
selamat pagi, siang, sore malam agan dan aganwati penghuni kaskus raya
sudahkah agan dan agan wati bahagia hari ini?
Atau agan dan aganwati masih mencarinya dengan banyak cara? misalnya mencari bahagia dengan menumpuk harta sebanyak banyaknya? dengan bersolek secantik atau seganteng mungkin? mengejar jabatan setinggi mungkin atau apapun yang bisa jadi membuat agan merasa lelah dan susah tapi rasa bahagia itu belum juga agan dan agan wati dapatkan?
disini ane ingin share hasil perenungan ane yang mungkin bisa agan dan aganwati coba
Pengalaman hidup ane :
Beberapa tahun lalu ane merasa sedang berada dalam titik nadir dalam hidup ane
. Dimana ane harus berpisah dengan seseorang yang sangat ane cintai
dan seseorang yang ane percaya dan ane harapkan untuk menyatukan kami malah justru menghianati kepercayaan ane yang membuat kami makin jauh
. Apalagi saat ane mengetahui kalau seseorang yang ane cintai telah menjadi milik orang lain. dunia mau runtuh

Tiada hari ane lalui tanpa menangis
, meratapi segala hal yang telah terjadi, setelah segala pegorbanan dan kepedihan yang harus ane alami tapi kenapa malah begini endingnya?
.
Ane merasa sangat tertekan. nggak bisa ketawa, makan apapun rasanya tak enak.
kombinasi depresi dan nggak nafsu makan bikin berat badan ane turun drastis sampe kurus kering tinggal tulang berbalut kulit.
Cerita dari seseorang yang ane kenal :
Sebut saja dia si A. Dia sering mengeluh kalau dirinya tak bahagia, banyak beban pikiran.
Selalu ada saja masalah baik yang datang dari keluarga besarnya atau dari hubungan dia dengan pacarnya sebut saja si B.
si A sangat mencintai si B, mereka terus bertahan dalam menjalani hubungan yang sulit, mulai dari keluarga si B yang tak menyetujui hubungan, sifat si B yang kadang tak bisa dia imbangi, hubungan jarak jauh.
Dan saat mereka sudah mendapatkan restu dari keluarga si B dan telah merencanankan pernikahan
si B justru memutuskan hubungan untuk menikah dengan orang lain dan membuat A dan keluarga besarnya menanggung malu.

Terdengar sangat tragis bukan?
Tapi ada hal lain dari dirinya
Si A, adalah orang yang dengan sadar dan bangganya menyebut dirinya adalah seorang b4j1ng4n
. Yang sebelum berhubungan dengan si B dia mengaku telah banyak menyakiti wanita. Dia sering jahat pada orang lain, suka melakukan perbuatan maksiat. Berhutang pada orang tapi tidak mau membayar dll
Ane percaya bahwa karma itu ada. Jika kita menanam hal yang baik maka akan menuia hal yang baik pula. Begitu juga sebaliknya
Setelah ane cermati, mungkin segala masalah yang datang bertubi tubi pada si A adalah karma atas perbuatan buruk yang sering dia lakukan. Dia sering menyakiti wanita dan pada akhirnya dia juga disakiti oleh wanita yang paling dia cintai
Dan setelah renungkan pengalaman hidup ane juga pengalaman hidup si A, anepun mengambil kesimpulan :
Bahwa dasar dari sebuah kebahagiaan adalah ketenangan batin
Karena tanpa batin yang tenang, segala keindahan yang ada di luar diri kita baik berupa uang yang melimpah, paras yang rupawan, makanan yang enak, ketenaran, jabatan yang tinggi apapun itu tak akan ada artinya.
Ane merasa lebih enak makan cuma pake lauk tempe saat hati sedang gembira ketimbang makan ayam ketika hati sedang dirudung kesedihan. Ane merasa tidur lebih nyenyak di sebuah kamar sederhana ketimbang tidur di kamar mewah saat pikiran kacau penuh masalah
Ane mencoba hidup dengan cara yang lurus,
Ane nggak suka nakal apalagi jahat sama orang,
Ane menjalani hidup dengan cara yang sederhana dan ane nggak punya hutang yang bisa bikin pusing kepala
Ane nggak banyak duit, nggak cakep, nggak punya jabatan, nggak punya pacar juga (ehhh malah curhat
) atau apapun yang bisa bikin orang lain iri.
Meskipun sekarang ane belum bisa dikatakan sangat bahagia. Tapi setidaknya ane nggak punya beban yang menggelayuti pikiran dan membuat batin jadi tertekan. Ane merasakan batin yang tentram sesuatu yang mungkin adalah hal yang paling dicari dalam hidup ini
itulah hasil renungan ane dan mungkin agan dan agan wati disini bisa mencobanya juga
sudahkah agan dan agan wati bahagia hari ini?

Atau agan dan aganwati masih mencarinya dengan banyak cara? misalnya mencari bahagia dengan menumpuk harta sebanyak banyaknya? dengan bersolek secantik atau seganteng mungkin? mengejar jabatan setinggi mungkin atau apapun yang bisa jadi membuat agan merasa lelah dan susah tapi rasa bahagia itu belum juga agan dan agan wati dapatkan?
disini ane ingin share hasil perenungan ane yang mungkin bisa agan dan aganwati coba

Pengalaman hidup ane :
Beberapa tahun lalu ane merasa sedang berada dalam titik nadir dalam hidup ane






Tiada hari ane lalui tanpa menangis


Ane merasa sangat tertekan. nggak bisa ketawa, makan apapun rasanya tak enak.
kombinasi depresi dan nggak nafsu makan bikin berat badan ane turun drastis sampe kurus kering tinggal tulang berbalut kulit.
Cerita dari seseorang yang ane kenal :
Sebut saja dia si A. Dia sering mengeluh kalau dirinya tak bahagia, banyak beban pikiran.

Selalu ada saja masalah baik yang datang dari keluarga besarnya atau dari hubungan dia dengan pacarnya sebut saja si B.

si A sangat mencintai si B, mereka terus bertahan dalam menjalani hubungan yang sulit, mulai dari keluarga si B yang tak menyetujui hubungan, sifat si B yang kadang tak bisa dia imbangi, hubungan jarak jauh.

Dan saat mereka sudah mendapatkan restu dari keluarga si B dan telah merencanankan pernikahan



Terdengar sangat tragis bukan?

Tapi ada hal lain dari dirinya
Si A, adalah orang yang dengan sadar dan bangganya menyebut dirinya adalah seorang b4j1ng4n

Ane percaya bahwa karma itu ada. Jika kita menanam hal yang baik maka akan menuia hal yang baik pula. Begitu juga sebaliknya
Setelah ane cermati, mungkin segala masalah yang datang bertubi tubi pada si A adalah karma atas perbuatan buruk yang sering dia lakukan. Dia sering menyakiti wanita dan pada akhirnya dia juga disakiti oleh wanita yang paling dia cintai
Dan setelah renungkan pengalaman hidup ane juga pengalaman hidup si A, anepun mengambil kesimpulan :
Bahwa dasar dari sebuah kebahagiaan adalah ketenangan batin
Karena tanpa batin yang tenang, segala keindahan yang ada di luar diri kita baik berupa uang yang melimpah, paras yang rupawan, makanan yang enak, ketenaran, jabatan yang tinggi apapun itu tak akan ada artinya.
Ane merasa lebih enak makan cuma pake lauk tempe saat hati sedang gembira ketimbang makan ayam ketika hati sedang dirudung kesedihan. Ane merasa tidur lebih nyenyak di sebuah kamar sederhana ketimbang tidur di kamar mewah saat pikiran kacau penuh masalah
Ane mencoba hidup dengan cara yang lurus,
Ane nggak suka nakal apalagi jahat sama orang,
Ane menjalani hidup dengan cara yang sederhana dan ane nggak punya hutang yang bisa bikin pusing kepala
Ane nggak banyak duit, nggak cakep, nggak punya jabatan, nggak punya pacar juga (ehhh malah curhat

Meskipun sekarang ane belum bisa dikatakan sangat bahagia. Tapi setidaknya ane nggak punya beban yang menggelayuti pikiran dan membuat batin jadi tertekan. Ane merasakan batin yang tentram sesuatu yang mungkin adalah hal yang paling dicari dalam hidup ini
itulah hasil renungan ane dan mungkin agan dan agan wati disini bisa mencobanya juga

0
1.8K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan