- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
#SavePakDika guru sejarah yang di pecat karena kritik sekolah berindikasi korupsi!


TS
afkzz
#SavePakDika guru sejarah yang di pecat karena kritik sekolah berindikasi korupsi!

Update :
Spoiler for Update by pelajarbodoh:
Quote:
Original Posted By pelajarbodoh►ane nemu pres con yang dibuat sama pihak sekolah
TS pejwan kalo berkenan
19 JAN 2017 — RILIS MEDIA
Penyudutan Berkedok Jumpa Pers
Kamis, 19 Januari 2017, dunia pendidikan Indonesia kembali dinodai dengan upaya sekolah meredam perjuangan perbaikan sistem pendidikan. Hari ini telah diadakan jumpa pers yang diselenggarakan oleh pihak sekolah SMAN 13 Depok sehubungan dengan kesimpangsiuran berita pemberhentian sepihak Sdr Andika Ramadhan atau yang akrab disapa Pak Dika.
Walaupun mengklaim tujuan jumpa pers ini diadakan untuk meluruskan kesimpangsuiran kasus Pak Dika, namun pada kenyataannya pihak sekolah justru menggunakan kesempatan tersebut untuk membentuk opini publik yang tidak berimbang dan menyudutkan Pak Dika. Terkait hal tersebut, kami yang tergabung dalam gerakan #SavePakDika dan #SavePelajar, ingin menyampaikan dan meluruskan beberapa hal sehubungan dengan jumpa pers hari ini:
1. Pak Dika dan gerakan #SavePakDika mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih terhadap pihak sekolah atas inisiatifnya menyelenggarakan jumpa pers hari ini. Namun perlu diklarifikasi bahwa jumpa pers ini diselenggarakan tanpa adanya komunikasi dan konfirmasi dari pihak Pak Dika terlebih dahulu. Hal ini mengindikasikan adanya pemaksaan dari pihak sekolah dan tidak partisipatif dalam menyelesaikan masalah ini bersama.
2. Perlu diketahui bahwa forum tersebut sangat tidak berimbang bahkan cenderung intimidatif dan sepihak. Bahkan Pak Dika disudutkan dan dipaksa menyepakati tawaran sekolah yang merugikan.
3. Dalam forum terdapat 3 orang tua yang mengaku resah terhadap aktivitas Kelompok Studi Merdeka. Padahal tidak ada satupun dari mereka yang anaknya tergabung dalam kelompok tersebut. Hal ini menegaskan bahwa yang dipermasalahkan bukanlah status Pak Dika yang belum menjadi sarjana. Akan tetapi dikarenakan kedekatan Pak Dika dengan siswa-siswi, sifat kritis dari siswa yang tergabung dalam Kelompok Studi Merdeka terhadap keputusan maupun indikasi adanya pungutan liar di sekolah, dan kritik Pak Dika yang dilontarkan melalui tulisannya di media sosial. Bahkan pihak sekolah dan beberapa orang tua murid yang sekaligus juga tergabung dalam komite sekolah, membuat alasan yang tidak rasional dan hanya berdasarkan asumsi-asumsi sepihak.
4. Telah terjadi ancaman berupa kriminalisasi oleh salah satu orang tua yang mempermasalahkan aktivitas Pak Dika dengan menuduh bahwa Pak Dika telah mengunggah foto anak dari orang tua tersebut tanpa izin orangtuanya. Padahal, orang tua tersebut tidak dapat menemukan kesalahan substansial dalam foto tersebut yang sebenarnya positif. Bahkan anak tersebut tidak melakukannya dibawah tekanan Pak Dika.
5. Dari dinamika jumpa pers diatas, semakin jelas bahwa pihak sekolah bukan mempermasalahkan status Pak Dika yang belum sarjana, tapi ketakutannya terhadap isu pungli yang akan dibongkar. Penting bagi kita untuk memahami bahwa gerakan ini bukanlah masalah personal ketenagakerjaan Pak Dika. Melainkan masalah untuk membongkar sistem belajar sekolah yang tidak partisipatif dan mengungkap praktik-praktik korupsi berupa pungutan liar dalam dunia pendidikan Indonesia.
Demikian pemaparan atas hal-hal yang ingin kami sampaikan dan luruskan. Semoga dapat dimengerti dengan baik oleh semua pihak.
Kamis, 19 Januari 2017
Tim Save Pak Dika
sumber
TS pejwan kalo berkenan

19 JAN 2017 — RILIS MEDIA
Penyudutan Berkedok Jumpa Pers
Kamis, 19 Januari 2017, dunia pendidikan Indonesia kembali dinodai dengan upaya sekolah meredam perjuangan perbaikan sistem pendidikan. Hari ini telah diadakan jumpa pers yang diselenggarakan oleh pihak sekolah SMAN 13 Depok sehubungan dengan kesimpangsiuran berita pemberhentian sepihak Sdr Andika Ramadhan atau yang akrab disapa Pak Dika.
Walaupun mengklaim tujuan jumpa pers ini diadakan untuk meluruskan kesimpangsuiran kasus Pak Dika, namun pada kenyataannya pihak sekolah justru menggunakan kesempatan tersebut untuk membentuk opini publik yang tidak berimbang dan menyudutkan Pak Dika. Terkait hal tersebut, kami yang tergabung dalam gerakan #SavePakDika dan #SavePelajar, ingin menyampaikan dan meluruskan beberapa hal sehubungan dengan jumpa pers hari ini:
1. Pak Dika dan gerakan #SavePakDika mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih terhadap pihak sekolah atas inisiatifnya menyelenggarakan jumpa pers hari ini. Namun perlu diklarifikasi bahwa jumpa pers ini diselenggarakan tanpa adanya komunikasi dan konfirmasi dari pihak Pak Dika terlebih dahulu. Hal ini mengindikasikan adanya pemaksaan dari pihak sekolah dan tidak partisipatif dalam menyelesaikan masalah ini bersama.
2. Perlu diketahui bahwa forum tersebut sangat tidak berimbang bahkan cenderung intimidatif dan sepihak. Bahkan Pak Dika disudutkan dan dipaksa menyepakati tawaran sekolah yang merugikan.
3. Dalam forum terdapat 3 orang tua yang mengaku resah terhadap aktivitas Kelompok Studi Merdeka. Padahal tidak ada satupun dari mereka yang anaknya tergabung dalam kelompok tersebut. Hal ini menegaskan bahwa yang dipermasalahkan bukanlah status Pak Dika yang belum menjadi sarjana. Akan tetapi dikarenakan kedekatan Pak Dika dengan siswa-siswi, sifat kritis dari siswa yang tergabung dalam Kelompok Studi Merdeka terhadap keputusan maupun indikasi adanya pungutan liar di sekolah, dan kritik Pak Dika yang dilontarkan melalui tulisannya di media sosial. Bahkan pihak sekolah dan beberapa orang tua murid yang sekaligus juga tergabung dalam komite sekolah, membuat alasan yang tidak rasional dan hanya berdasarkan asumsi-asumsi sepihak.
4. Telah terjadi ancaman berupa kriminalisasi oleh salah satu orang tua yang mempermasalahkan aktivitas Pak Dika dengan menuduh bahwa Pak Dika telah mengunggah foto anak dari orang tua tersebut tanpa izin orangtuanya. Padahal, orang tua tersebut tidak dapat menemukan kesalahan substansial dalam foto tersebut yang sebenarnya positif. Bahkan anak tersebut tidak melakukannya dibawah tekanan Pak Dika.
5. Dari dinamika jumpa pers diatas, semakin jelas bahwa pihak sekolah bukan mempermasalahkan status Pak Dika yang belum sarjana, tapi ketakutannya terhadap isu pungli yang akan dibongkar. Penting bagi kita untuk memahami bahwa gerakan ini bukanlah masalah personal ketenagakerjaan Pak Dika. Melainkan masalah untuk membongkar sistem belajar sekolah yang tidak partisipatif dan mengungkap praktik-praktik korupsi berupa pungutan liar dalam dunia pendidikan Indonesia.
Demikian pemaparan atas hal-hal yang ingin kami sampaikan dan luruskan. Semoga dapat dimengerti dengan baik oleh semua pihak.
Kamis, 19 Januari 2017
Tim Save Pak Dika
sumber
UPDATE :
Sebuah petisi di buat oleh mahasiswa depok demi menyalamat guru sejarahnya
yuk bantu keadilan dan bongkar segala kasus korupsi di ranah SMAN 13 Depok
petisi kembalikan pak dika
----------------------------------------------------------------------
update foto demo


------------------------------------------------------------------------
Depok- lagi korupsi di ranah pendidikan terjadi sebuah daerah kecil di depok
Tepat nya di SMAN 13 Depok
Sebuah tagar di buat oleh mahasiswa untuk menyelamatkan seorang guru sejarah yang di pecat karena menulis kan kritik terhadap sekolah yang berindikasi melakukan korupsi
Dikutip dari halaman facebook
Quote:
Keyla Melodia Klees
9/01/2017
"Kembalikan Guru Kami!
#SavePakDika #SavePendidikanIndonesia
Kronologi pemberhentian sepihak salah satu guru di SMAN 13 Depok
Kami jelas merasa prihatin mendengar kabar bahwa salah satu guru kami diberhentikan oleh sekolah secara sepihak. Sebelumnya, tak pernah ada kabar bahwa guru kami tersebut akan diberhentikan oleh sekolah.
Guru kami yang diberhentikan tersebut bernama Andika Ramadhan Febriansah, seorang Mahasiswa UNJ tingkat akhir yang beprofesi sebagai guru sejarah di sekolah kami SMAN 13 Depok. Kami biasa memanggilnya Pak Dika.
Sejak kehadirannya di penghujung bulan Juli, ia banyak memberikan pemahaman dan wawasan baru yang sebelumnya tak pernah kami dapatkan di tempat lain.
Dalam pandangan banyak siswa di sekolah, Pak Dika dikenal sebagai sesosok guru yang ramah, menjadi guru yang selalu menggugah semangat, memberikan dorongan dan memotivasi anak-anak didiknya. Ia adalah guru yang tak pernah membangun jarak dengan anak-anak muridnya. Bisa menjadi teman, kaka, juga orang tua kedua di sekolah.
Kedekatan Pak Dika dengan banyak siswa, membuat ia begitu sering mendengar dan mengetahui permasalahan-permasalahan dan keresahan-keresahan yang selama ini kami rasakan di sekolah kami. Seperti tentang pungutan-pungutan Uang Gedung, Uang Seragam sampai Uang Fotocopyan.
Sejak awal - menurut pengakuan Pak Dika melalui obrolan singkat dengan kami dan melalui tulisannya, sering kali Pak Dika menjembatani keresahan siswa dengan melaporkan permasalahan-permasalahan itu ke beberapa guru, namun laporan itu tak pernah digubris dan ditanggapi dengan serius.
Puncaknya pada tanggal 15 November 2016, merasa laporannya tak pernah ditanggapi secara lebih lanjut, pak Andika melaporkan salah satu guru yang sering menarik Uang Fotocopyan secara tak wajar kepada siswa-siswi SMAN 13 Depok. Laporan itu ditujukan ke kepala sekolah, selaku pimpinan tertinggi di sekolah.
Pasca pelaporan, Pak Dika juga tak berhenti melalukan kritik terhadap sistem pendidikan melalui tulisan-tulisannya di media sosial. Ia sering memberikan pemahaman kepada kami bahwa pendidikan hari ini semakin jauh dari apa yang pernah dicita-citakan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Tulisan yang paling viral dan disebar lebih dari 468 kali di Line bisa dibaca di alamat ini http://andikaramadhanf.tumblr.com/po...g-kacau-adikku
Tulisan ini pula yang membuat Pak Dika dipanggil oleh Kepala Sekolah ke ruang pribadinya pada tanggal 6 Desember 2016.
Pada saat pemanggilan, Pak dika berusaha menjelaskan apa maksud dari isi tulisan tersebut. Termasuk tentang kritik terhadap gedung sekolah yang tak kunjung selesai, pungutan-pungutan yang dibebankan kepada siswa, hingga kritik terhadap sistem pendidikan secara luas.
Setelah itu, baik Pak Dika ataupun Kepala Sekolah sepakat untuk sama-sama tak lagi membahas tulisan yang sebelumnya dipermasalahkan oleh Kepala Sekolah.
Namun, satu minggu setelahnya, Pak Dika mendengar "isu" dari salah satu pihak sekolah, bahwa Kepala Sekolah sedang mencari guru sejarah pengganti dan berniat untuk mengeluarkan Pak Dika hanya karena tulisan yang Pak Dika buat.
Selebihnya, menurut pengakuan Pak dika di rapat terakhir dengan guru-guru sekolah, Pak Dika juga sempat bertanya tentang "Surat Edaran Outing Class" untuk kelas X SMAN 13 Depok yang terkesan tidak resmi, karena tanpa ada KOP sekolah, ataupun tandatangan pihak sekolah. Menandakan tak ada pertanggungjawaban dari pihak sekolah atas kegiatan yang mereka adakan.
Puncaknya, pada tanggal 7 Januari 2017 nama Pak Dika tidak ada dalam daftar pengajar semester genap di SMAN 13 Depok.
Kemarin malam, di tanggal yang sama, Pak Dika bertanya kepada pihak Kurikulum Kurikulum sekolah kenapa nama beliau tidak tercantum di daftar pengajar sekolah.
Pihak kurikulum hanya menjawab hari senin tanggal 9 Januari 2017 Pak Dika silakan datang biar nanti diberikan penjelasan oleh Kepala Sekolah.
Atas dasar tersebut, kami merasa prihatin karena sekolah tak memberikan penjelasan lebih dulu, ataupun melakukan pemanggilan terhadap guru kami, Pak Dika.
Belum ada Surat Keputusan pengeluaran dari pihak sekolah, tetapi guru kami yang bernama Andika Ramadhan Febriansah sudah tidak lagi tercantum di dalam daftar pengajar pada semester ini.
Di mata kami, Pak Dika adalah guru yang patut dijadikan panutan dan teladan. Ia pula merupakan guru yang kehadirannya pantas kami perjuangkan.
Maka kami mengajak seluruh rekan-rekan untuk meramaikan media sosial malam ini dengan menulis testimoni dan kesan terhadap Pak Dika dan sistem pendidikan yang makin lari dari tujuannya dengan tagar #SavePakDika #SavePendidikanIndonesia #SMAN13Depok
Atas nama,
Aliansi #savepakdika
Bantu kami untuk lebih menyebar luaskan lagi kronologis permasalahan ini. Agar kami, murid2 SMAN 13 bisa menegakan keadilan dan kebenaran untuk sekolah kami, kami sendiri, dan terutama guru kami ini. Bantu kami untuk menyelasaikan permasalahan ini dengan secepatnya. Ajak teman2 yang lain untuk menyebar luaskan lagi kronologis ini agar masalah ini cepat di gubris pemerintah berwenang dan akan TIDAK ADA LAGI tikus berdasi yang menyalah gunakan jabatannya di sekolah2. Terimakasihhh. "
Ayo gan bagikan ke sosial media

Diubah oleh afkzz 04-03-2018 04:25


tien212700 memberi reputasi
1
15.1K
Kutip
132
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan