- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nih, Ritual Para Warok Sampe Dianggap Pantas Menyandang Gelar Warok


TS
ripusyoben
Nih, Ritual Para Warok Sampe Dianggap Pantas Menyandang Gelar Warok

Spoiler for PROFIL WAROK:
identitas warok biasanya hanya dikenal pada pakaian saja. Pakaian ini adalah pakaian khas dari Ponorogo. Dalam pengertian sehari-hari kata warok sama dengan weruk artinya besar sekali. Dalam literatur mistik Islam dikenal istilah wara’ yaitu menjauhkan diri dari segala sesuatu yang belum diketahui hukumnya yang menyebabkan seseorang terjerumus kepada sesuatu yang haram, wara’ adalah status sosial bagi seorang yang menempuh jalan mistik islam, status tersebut secara berurutan, taubat, wara’, zuhud, tawakal, sabar, dan kerelaan.
Seseorang disebut warok jika sudah memiliki wibawa yang besar dan kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Warok disegani dan dihormati, gambaran nyata dari seorang warok adalah diwujudkan dalam bentuk perawakan besar, berkumis, berjanggut panjang. Pada pipi dan dada tumbuh bulu-bulu hitam, menurut kepercayaan, hitam mengandung makna keteguhan sedangkan lambang kesucian budi, ilmu dan tingkah laku berupa koloran dan usus-usus yang berwarna putih, panjang dan terurai ujungnya. Dari sini akhirnya didapat pengertian bahwa manusia itu perlu sekali dikuatkan dengan kesucian budi, ilmu dan tingkah laku.
Spoiler for Perilaku Ritual Warok:

Terkadang kita berfikir bahwa tindakan yang dilakukan orang lain tidak masuk akal, ada yang tidak dapat kita mengerti bahkan cenderung aneh, namun pada hakikatnya suatu tindakan menjadi berarti apabila individu tersebut menjelaskan alasan tentang bagaimana tindakan yang dilakukannya. Seharusnya kita harus memiliki kemampuan untuk berempati atau kemampuan untuk menempatkan diri dalam kerangka berpikir orang lain yang perilakunya dijelaskan dan situasi serta tujuan-tujuan yang ingin dilihat menurut perspektif tersebut.
Jadi kita akan bisa memahami perilaku seseorang termasuk perilaku dengan benar manakala kita dapat berempati dan menempatkan kerangka pikir kita seperti apa yang ada dalam pikiran mereka. Warok Ponorogo memiliki ritual khusus ketika mereka hendak mempertahankan daya mistik mereka atau bagi warok-warok muda yang ingin mendalami ilmu, mereka harus melakukan sembilan macam keutamaan dilanjutkan dengan melakukan pensucian diri yang meliputi tiga hal yaitu kesucian suara, kesucian tenaga, dan kesucian rasa. Kesucian suara terletak pada manusia yang telah menguasai ilmu yang sempurna, ilmu yang sempurna adalah perkataan dan ucapan yang tidak meresahkan orang lain yang mendengar. Kesucian tenaga terletak pada manusia yang telah memeluk agama sempurna, yaitu jika amal perbuatannya tidak merugikan orang lain yang melihatnya. Kesucian rasa terdapat pada manusia yang telah menguasai pengetahuan yang sempurna, yaitu perasaan yang tidak menyakitkan perasaan orang lain.
Kriteria seseorang yang berstatus sebagai seorang warok dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, warok memiliki tipologi dan profil, berpakaian khas Ponorogo (Penadon) dengan warna khas baju hitam celana hitam, beserta atribut-atribut sebagai pelengkapnya. warok mempunyai wibawa, disegani dan dihormati oleh masyarakat. Selain itu warok juga sebagai pemimpin sekaligus pemain barongan yang mengerti arti hidup dan kehidupan. Dilihat dari tataran ilmu, warok adalah figur yang kebak ilmu, artinya menguasai ilmu baik lahir maupun batin. Selain itu, warok juga memiliki ilmu kesaktian dan ilmu kekebalan badan. Kedua, jalan (lelaku) yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai warok terlebih dahulu harus bisa memenuhi 9 (sembilan) syarat pokok, yaitu: berhati bersih dan berpikir positif, sopan santun, jujur, tidak berkata kotor dan berhati-hati, mengurangi keinginan nafsu, berjiwa perwira, adil, bijaksana dan tidak membeda-bedakan, suka menolong tanpa pamrih, sabar, tidak sombong.
Perilaku warok yang menggambarkan nilai-nilai moral di masyarakat antara lain diekspresikan dengan Hasta Brata (delapan laku kepemimpinan), bergaya hidup sederhana yang tidak memikirkan kepentingan duniawi dan selalu mengutamakan kepentingan masyarakat disamping kepentingannya sendiri. Selain itu warok selalu bersikap jujur, sopan santun dan berhati-hati dalam berucap dan bertingkah laku, berani membela kebenaran, tidak sombong, rendah hati, selalu berfikir jernih dan berani bertanggung jawab.
Peranan warok dalam mewariskan nilai moral dan budaya bagi masyarakat di kabupaten Ponorogo yaitu sebagai teladan dan panutan bagi masyarakat, sebagai pemimpin, guru serta pembimbing, sebagai pengajar/pelatih, baik dalam membuat perlengkapan reog maupun melatih tari reog dan sebagai penggerak massa untuk aktif dalam kegiatan kemasyarakatan sekaligus sebagai pengarah, penunjuk, dan pembimbing.
Spoiler for RITUAL YANG HARUS DIJALANI:

Berikutnya yang tak kalah menariknya perilaku ritual kalangan warok Ponorogo ini adalah dengan menjalankan puasa, ritual puasa ini berbeda dengan puasa pada umumnya atau puasa bagi umat Islam, puasa bagi kalangan warok ini lebih ekstrim dan sangat berat bagi orang pada umumnya. Namun bagi kalangan warok dengan keyakinan penuh mampu melakukan ritual ini.
Adapun jenis-jenis puasa ritual warok bermacam-macam tergantung dari tujuan
yang ingin dicapai. Ada 9 macam puasa bagi ritual warok :
1. Puasa ngrowot, yaitu berpantang nasi, pantang makanan rasa manis, pedas dan asin.
2. Puasa ngidang, yaitu hanya makan dedaunan saja dengan tangan diikat di bambu kuning bila makan harus menggunakan mulutnya, tidak boleh makan menggunakan tangan atau kaki.
3. Puasa mendhem, yaitu tinggal di dalam lubang tanah tidak boleh terkena sinar mata hari atau sinar apa pun, seperti orang mengubur diri.
4. Puasa pati geni, yaitu harus bertapa di dalam bilik, tidak boleh melihat api, tidak boleh minum, tidak boleh makan, tidak boleh tidur sepanjang sehari semalam.
5. Puasa mutih, hanya boleh makan nasi putih, tidak boleh disertai lauk pauk minum hanya dengan air putih mulai tengah malam hingga malam hari berikutnya.
6. Puasa ngalong, yaitu hanya boleh makan buah-buahan, semlam tidak boleh tidur mata tidak boleh terpejam harus melotot seperti kalong.
7. Puasa ngasrep, hanya boleh minum air putih dingin tanpa dicampuri apapun dan makan makanan yang dingin.
8. Puasa ngepel, yaitu boleh makan nasi dengan cara dikepeli sebanyak angka ganjil.
9. Puasa ngebleng, tidak boleh makan minum jenis apapun tidak boleh tidur semalam penuh kecuali akan terbit matahari tidak boleh keluar dari bilik meskipun untuk keperluan berak dan kencing.
Puasa yang dilakukan warok ini masih dalam tataran tindakan rasional yang berorientasi nilai, karena hampir semua perilaku ritual warok ada kemiripan dengan proses beribadah orang-orang Islam, namun ada perbedaan sedikit yaitu dengan tambahan-tambahan sikap dan perilaku serta suasana saat berpuasa
Spoiler for PANTANGAN WAROK:

Ada satu lagi perilaku ritual warok Ponorogo yang tidak kalah uniknya yaitu berupa pantangan yang harus dihindari oleh para warok. Setelah melakukan aktivitas-aktivitas diatas seorang warok harus mampu meninggalkan pantangan yang apabila sampai dilanggar maka akan hilanglah daya mistiknya. Adapun pantangan-pantangan yang harus ditinggalkan sama dengan norma-norma Jawa dikenal dengan molimo yaitu maling (mencuri), madat (candu), main (berjudi), minum (minum-minuman keras/mabuk), madon (mempermainkan wanita). Didalam kepercayaan warok ada anggapan bahwa wanita sebagai pantangan yang harus dijauhi, sebab menurut mereka wanita mempunyai daya tarik yang mampu melemahkan kekuatan batin dan daya mistik yang telah dimiliki, sehingga banyak diantara mereka yang menunda masa perkimpoiannya hingga usia tua, sebagai gantinya mereka memilih hidup dengan gemblak seorang laki-laki tampan dalam waktu yang telah disepakati. Selain lima diatas ditambah dua macam lagi yaitu mateni (membunuh) dan madani (seperti menipu menjelekkan orang lain). Jadi menurut ajaran warok apabila manusia sudah bisa melaksanakan norma-norma yang ditetapkan dia akan mencapai kesempurnaan hidup dan terjaga daya mistiknya.
Spoiler for KESIMPULAN:
Terdapat kemiripan antara wara’ dalam arti mistik islam dengan warok Ponorogo, jika dalam literatur mistik islam wara’ merupakan sikap terpuji disamping taubat, zuhud, tawakal, ridho, maka warok dalam istilah budaya Ponorogo adalah sebuah nama yang sekaligus simbol dari kelas dan status sosial yang tinggi di kalangan masyarakat. Untuk mempertahankan daya mistik di kalangan warok Ponorogo mereka melakukan perilaku ritual yaitu dimulai dengan penyucian diri, yaitu meliputi tiga hal yaitu kesucian suara, kesucian tenaga dan kesucian rasa. Selain melakukan tiga aktivitas tersebut seorang warok juga harus melakukan tirakat mengurangi makan untuk menyucikan wujud, mengurangi tidur untuk menyucikan rasa, mencegah syahwat untuk menyucikan daya kekuatan. Tahap berikutnya adalah berpuasa, ada sembilan puasa yang dilakukan yaitu puasa ngrowot, puasa ngidang, puasa mendhem, puasa pati geni, puasa mutih, puasa ngalong, puasa ngasrep, puasa ngepel dan puasa ngebleng. Untuk melengkapi perilaku warok maka harus pula meninggalkan pantangan-pantangan yang harus dihindari adalah molimo ditambah dua macam sehingga ada tujuh macam pantangan yaitu maling, madat, main, minum, madon, selain molimo diatas ditambah dua macam yaitu mateni dan madani.
cape balesin komentar antara hubungan gemblak dengan islam dan akhirat, soalnya yang lain gak baca komen ituh... nih baca keterangan dari agan ganteng
Quote:
Original Posted By cho_jack►sebelum prabu bathoro katong jadi raja, warok masih animisme dinamisme gan, baru pas bathoro katong jadi raja, beliau nerapin budaya islam dalam kerajaan ponorogo gan, termasuk ke para warok e, pejwan boleh lah

Diubah oleh ripusyoben 17-01-2017 18:03
0
29.6K
Kutip
123
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan