VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan mengatakan, laporan sumbangan dana kampanye yang diserahkan oleh tim suksesnya ke KPU DKI Jakarta, adalah laporan yang dibuat dengan kejujuran alias tanpa dibuat-buat.

Hal itu disampaikan Anies menanggapi pernyataan Bendahara Tim Pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayah, Charles Honoris. Disampaikan Charles, sumbangan Rp34 miliar dari kocek pribadi Sandiaga Uno merupakan bukti Anies-Sandi tidak gunakan asas gotong-royong dalam proses pengumpulan dana kampanye.

"Loh dia (Sandiaga Uno) kan jujur, bisa saja dia pakai nama karyawannya semua biar keren, yang menyumbang banyak. Tapi kan tidak begitu," kata Anies Baswedan di Kota Bambu Utara VI, Jakarta Barat, Rabu, 21 Desember 2016.

Menurut Anies, sumbangan yang diberikan oleh Sandiaga Uno untuk keperluan kampanye pada Pilkada DKI adalah hal yang wajar. Terlebih lagi, Sandi merupakan seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak karyawan. "Tapi yang pasti dia kan jujur, itu yang terpenting. Dia punya banyak karyawan, bisa enggak Sandi pakai nama dengan macam-macam? Bisa, bisa sekali, tapi kan tidak dilakukan," ujarnya menambahkan.

Anies pun menyinggung balik laporan dana yang diserahkan oleh tim pemenangan pasangan Ahok - Djarot yang hingga kini masih belum melampirkan data penyumbang dana kampanye seluruhnya. "Kenapa kita tidak memberikan aspirasi untuk sebuah kejujuran. Kenapa mencoba mencari-cari, mencitrakan jelek untuk sebuah kejujuran," ujarnya menyindir.

Tak hanya itu, Anies juga sempat menyinggung laporan sumbangan dana kampanye yang disampaikan oleh Tim Sukses pasangan calon nomor urut 1, Agus Yudhoyono dan Silviana Murni. Menurutnya, laporan dana sumbangan yang disampaikan tim sukses Agus - Silvy dengan angka Rp9 miliar, adalah angka yang tidak masuk akal. "Ya gunakan akal sehat aja. Teman-teman silakan gunakan akal sehat, mungkin enggak segitu? Kalau kami apa adanya."


http://m.news.viva.co.id/news/read/8...tak-masuk-akal



gotong royong sama rata sama rasa
nyinyir aja nih honoris causa
dibelakang sby itu dl siapa sampe ada kosakata tiongkok maksudnya apa coba

sama aka kok mau yg menang ahok atau agus (carbon copy bapaknya)


lu gak sadar to nis wong suaranya udah dipecah gitu


satria berdaster