kemambungAvatar border
TS
kemambung
Anies: Ahok Keliru, Tidak Ada Surat BNN ke Mendikbud
Jakarta - Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut ada surat dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dilayangkan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat dijabat Anies Baswedan. Anies Baswedan menilai Ahok keliru.

"Tadi ada kekeliruan dari Pak Basuki. Ketika mengatakan, ada surat dari kepala BNN kepada Mendikbud," ujar Anies usai mengikuti debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017).

Surat yang dimaksud Ahok itu tidak pernah ada selama Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Anies bahkan sempat merevisi kurikulum dan memasukkan materi antinarkoba di dalamnya.

"Suratnya nggak ada, tidak pernah ada surat itu, dan justru Mendikbud waktu itu, namanya Anies Baswedan merevisi kurikulum agar memasukkan materianti narkoba dalam kurikulum yang sebelumnya tidak ada," katanya.

Dengan merevisi kurikulum tersebut Anies mengaku hendak konsisten dengan pemberantasan narkoba. Hal ini agar seluruh siswa terlindungi dari bahaya narkoba.

"Jadi justru kita ingin konsisten. Kurikulum ingin direvisi dan dimasukkan untuk anak anak, agar terlindungi dari narkoba. Dan sekarang kami akan perangi narkoba," tegasnya. 

Narkoba dikatakan Anies sangat merusak moral. "Sosial ekonomi terbangun, tapi kalau narkoba ada dimana-mana rusak, betul betul betul rusak," imbuhnya.

Selain mengatakan hal yang tidak benar adanya, Ahok juga dikatakan Anies emosional saat mengikuti debat. Ini terlihat dari pertanyaan yang tidak sesuai dengan jawaban yang diberikan.

"Tadi pernyataan saya ke Pak Basuki, dia emosional. Saya pertanyaannya tentang pembangunan manusia dijawabnya pembelaaan tentang pembangunan infrastruktur. Sebetulnya kalau jadi pemimpin harus tenang saja nggak perlu emosional," sebutnya.

Anies sempat bertanya pembangunan manusia yang dijawab dengan pembangunan infrastruktur.

"Pertanyaannya kan bagaimana pembangunan manusia, tapi dijawabnya pembenaran pembangunan infrastruktur. Hanya orang berdosa yang memerlukan pembenaran kalau tidak berdosa tidak perlu pembenaran," pungkasnya. (nvl/idh)


https://m.detik.com/news/berita/3395...n-ke-mendikbud

Jadi inget berita ini

Cerita Buwas Dicueki Anies Baswedan soal Pencegahan Narkoba

Oleh Ahmad Romadoni pada 26 Okt 2016, 19:31 WIB



Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menggunakan momen paparan 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK untuk menumpahkan segala keluh kesah. Termasuk soal program pencegahan narkoba untuk siswa sekolah.

Sejak menjabat sebagai Kepala BNN,  pria yang biasa disapa Buwas itu langsung memaparkan berbagai program mulai dari pencegahan hingga pemberantasan narkoba. Tak kurang dari satu Minggu, gagasan itu disampaikan baik di internal maupun eksternal BNN.



Salah satunya soal kurikulum pencegahan narkoba untuk siswa sekolah. Buwas bahkan sudah membuat kurikulum khusus untuk sekolah yang bisa digunakan selama belajar mengajar.

Namun, kata Buwas, tidak adas respon dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, yakni Anies Baswedan terkait kurikulum yang disodorkan Buwas.

"Bahkan, mohon izin juga kepada Menkopolhukam bahwa kami sudah membuat buku untuk dimasukkan ke kurikulum, SD, SMP, SMA, semenjak saya tiga bulan jadi Kepala BNN. Dan sudah saya serahkan ke Mendikbud yang lama dan Menteri PMK. Tapi 2016 ternyata tidak masuk ke dalam kurikulum," ujar Buwas di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Padahal Buwas beranggapan salah satu cara ampuh memberantas narkoba yaitu dengan memasukkan pendidikan mengenai bahaya narkoba melalui kurikulum di sekolah.

Ia pun berharap, ke depannya, pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberi perhatian lebih terhadap hal tersebut.

"Padahal ini pencegahan (pendidikan narkoba melalui kurikulum) yang efektif. Nah, mudah-mudahan ke depan ini masuk Pak," ucap mantan Kabareskirim Mabes Polri itu. 

Buwas pun menjelaskan, pencegahan menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah. Tidak hanya di sekolah, BNN terus bekerja sama dengan masyarakat mulai tingkat RT untuk sama-sama menjaga lingkungan dari bahaya narkoba.

"Tidak ada satu instansi pun yang menyatakan bersih dari narkoba. Bahkan sudah dibuktikan oleh TNI, bahwa TNI sebagai pilar terdepan atau benteng terakhir negara ini, juga sudah tersusupi, terkontaminasi narkoba," Buwas menandaskan.





EXPLORE

HomeNewsPeristiwa

Kata Buwas soal Narkoba Tak Masuk Kurikulum di Era Menteri Anies

Oleh Muhammad Radityo Priyasmoro pada 28 Okt 2016, 14:49 WIB


Liputan6.com, Jakarta - Pencegahan narkoba secara sporadis terus digencarkan Badan Narkotika Nasional (BNN) lewat berbagai cara. Salah satunya kurikulum pendidikan. Dalam realisasinya, Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, sudah pernah mengusulkan agar materi pencegahan narkoba masuk ke dalam kurikulum pembelajaran para siswa.

"Yaitu materi kurikulum yang mau dimasukkan ke sekolah, saya juga sudah komunikasikan ke Kemendikbud yang saat itu dijabat Anies Baswedan," kata Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (28/10/2016).


Namun demikian, pria yang akrab disapa Buwas ini menolak bila hal itu dikaitkan dengan Pilkada DKI, di mana salah satu cagubnya adalah Anies.

"Tapi ini tidak ada kaitan dengan Pak Anies Baswedan. BNN tidak ada kaitan dengan politik. Usulan materi tersebut kini terserah menteri baru. Kita sudah coba kasih pencegahan (lewat usulan materi kurikulum)," lanjut dia.

Selain terkait pencegahan narkoba lewat kurikulum pendidikan, Buwas juga menegaskan agar klub malam yang kerap tertangkap ada peredaran narkoba agar tidak membuka lagi usahanya dengan modus ganti nama atau lainnya.

"Sekali terbukti ya ditutup, begitu dikasih ampun, dia akan sembunyi-sembunyi dengan modus baru. Ada pengguna ada peredaran, maka tempat itu pasti dipakai (narkoba). Maka komitmen kita bersama adalah tutup tidak lagi buka dengan nama baru," tegas Buwas.



Sementara Anies mengelak

Anies Tantang Buwas soal Antinarkoba Tak Masuk Kurikulum

Oleh Taufiqurrohman pada 28 Okt 2016, 15:28 WIB



Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pernyataan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, yang mengaku pernah dicueki Anies saat menjadi Menteri Pendidikan terkait pengajuan kurikulum antinarkoba di sekolah.

Bahkan Anies menantang pria yang akrab disapa Buwas itu, menunjukkan bukti kalau dia pernah tidak merespons apa yang dikatakan Buwas.


"Silakan tunjukkan buktinya, kapan mengirimnya, tanggal berapa. Jadi bukan ke saya lho ya yang harus membuktikan, tapi ke beliau (Buwas). Karena yang mengatakan itu kan beliau," ujar Anies di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2016).

Anies menyatakan, selama menjadi Menteri Pendidikan belum pernah diajak diskusi terkait kurikulum antinarkoba yang dicanangkan BNN maupun Buwas.

"Obrolan itu (kurikulum antinarkoba) tidak pernah ada, tidak pernah ya," tegas Anies.

Karena itu, Anies mengaku heran kenapa mantan Kabareskrim Polri itu menyatakan hal tersebut kepada publik, terlebih saat memasuki tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya juga heran tahu-tahu begini. Padahal (hubungan) saya baik-baik saja dengan Pak Budi Waseso," ujar Anies.





Susah sih kalo semua obrolan/diskusi gentlemen dimintai bukti.
emoticon-Traveller
Diubah oleh kemambung 14-01-2017 00:30
0
3.4K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan