- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
FPI Tak Akan Minta Maaf, Tuding Bupati Purwakarta yang Salah


TS
hadji.lulungan
FPI Tak Akan Minta Maaf, Tuding Bupati Purwakarta yang Salah
Quote:
Bupati Purwakarta jawab kritik Habib Riziq lewat lagu 'sampurasun'
Reporter : Iman Herdiana | Minggu, 29 November 2015 15:31

Bupati Purwakarta bikin lagu sampurasun. ©2015 Merdeka.com/Iman Herdiana
Merdeka.com - Lagu berjudul 'Sampurasun' berkumandang di dalam peringatan ulang tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) yang ke-49. Lagu ini dibawakan kelompok kesenian yang dipimpin Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
"Sampurasun ibu, sampurasun bapa, sampurasun ka sadayana," demikian sebagian bait lagu yang dinyanyikan kelompok anak-anak, diiringi aransemen musik modern di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jumat (27/11) malam.
Setelah lagu selesai, giliran para penari menarikan tari Wangsit Siliwangi. Mereka menari lincah dan kompak disaksikan ratusan anggota AMS. AMS adalah LSM yang baru-baru ini melaporkan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Polda Jabar dengan tuduhan memplesetkan salam Sunda sampurasun menjadi campur racun.
Dalam acara itu hadir Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang duduk berdampingan dengan Ketu Umum AMS Noery Ispandji Firman. Hadir juga sejumlah sesepuh Jawa Barat seperti Tjetje Hidajat Padmadinata dan Acil Bimbo.
Dalam kasus sampurasun Habib Rizieq, nama Bupati Purwakarta turut mencuat. Rizieq cukup keras mengkritik sang bupati. Ia menuding bupati telah mengganti salam Islam dengan salam sampurasun.
Setelah lagu dan tarian disajikan, Dedi yang mengenakan setelan khas serba putih dengan ikat kepala seperti adat Bali, naik ke atas mimbar untuk memberikan sambutan. Ia membuka sambutannya dengan mengucapkan kata basmalah disambung ucapan asalamualaikum yang diikuti dengan salam sampurasun.
Sampurasun pun sampun, kata dia, mengandung makna sampurnakeun ingsun yang artinya sempurnakanlah dirimu. "Sampurasun pun sampun bukan niat saya mau memusyrikan," tandasnya.
Menurutnya, sampurasun justru kearifan lokal yang mengandung nilai dan rasa. "Saya memang bukan ahli tata bahasa dan sejarah Sunda. Tapi saya hidup berdasarkan rasa, sebab rasa kekuatannya lebih besar daripada logika," katanya.
Ia menambahkan, lewat rasa kebudayaan Sunda lahir. Lewat rasa pula kata sampurasun meminta manusia agar menyempurnakan dirinya, menyempurnakan panca inderanya. "Sempurnakanlah pendengaran telingamu, penglihatanmu, penciumanmu, lidah atau kata-katamu dan hati oleh keiklasan," katanya.
Sementara Ketua Umum AMS Noery Ispandji Firman mengatakan, Habib Rizieq telah melecehkan budaya. Selain itu, kata dia, AMS mendukung sepenuhnya Dedi Mulyadi yang tidak lain Ketua Dewan Pembina AMS.
Kendati demikian, kata dia, pintu maaf bagi Habib Rizieq masih terbuka. "Kita ajak Habib Riziq dengan hati bersih,sebagai seorang muslim yang besar, minta maaf kepada kami orang sunda, karena kita mah bangsa pemaaf," kata Noery.
Reporter : Iman Herdiana | Minggu, 29 November 2015 15:31

Bupati Purwakarta bikin lagu sampurasun. ©2015 Merdeka.com/Iman Herdiana
Merdeka.com - Lagu berjudul 'Sampurasun' berkumandang di dalam peringatan ulang tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) yang ke-49. Lagu ini dibawakan kelompok kesenian yang dipimpin Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
"Sampurasun ibu, sampurasun bapa, sampurasun ka sadayana," demikian sebagian bait lagu yang dinyanyikan kelompok anak-anak, diiringi aransemen musik modern di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jumat (27/11) malam.
Setelah lagu selesai, giliran para penari menarikan tari Wangsit Siliwangi. Mereka menari lincah dan kompak disaksikan ratusan anggota AMS. AMS adalah LSM yang baru-baru ini melaporkan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Polda Jabar dengan tuduhan memplesetkan salam Sunda sampurasun menjadi campur racun.
Dalam acara itu hadir Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang duduk berdampingan dengan Ketu Umum AMS Noery Ispandji Firman. Hadir juga sejumlah sesepuh Jawa Barat seperti Tjetje Hidajat Padmadinata dan Acil Bimbo.
Dalam kasus sampurasun Habib Rizieq, nama Bupati Purwakarta turut mencuat. Rizieq cukup keras mengkritik sang bupati. Ia menuding bupati telah mengganti salam Islam dengan salam sampurasun.
Setelah lagu dan tarian disajikan, Dedi yang mengenakan setelan khas serba putih dengan ikat kepala seperti adat Bali, naik ke atas mimbar untuk memberikan sambutan. Ia membuka sambutannya dengan mengucapkan kata basmalah disambung ucapan asalamualaikum yang diikuti dengan salam sampurasun.
Sampurasun pun sampun, kata dia, mengandung makna sampurnakeun ingsun yang artinya sempurnakanlah dirimu. "Sampurasun pun sampun bukan niat saya mau memusyrikan," tandasnya.
Menurutnya, sampurasun justru kearifan lokal yang mengandung nilai dan rasa. "Saya memang bukan ahli tata bahasa dan sejarah Sunda. Tapi saya hidup berdasarkan rasa, sebab rasa kekuatannya lebih besar daripada logika," katanya.
Ia menambahkan, lewat rasa kebudayaan Sunda lahir. Lewat rasa pula kata sampurasun meminta manusia agar menyempurnakan dirinya, menyempurnakan panca inderanya. "Sempurnakanlah pendengaran telingamu, penglihatanmu, penciumanmu, lidah atau kata-katamu dan hati oleh keiklasan," katanya.
Sementara Ketua Umum AMS Noery Ispandji Firman mengatakan, Habib Rizieq telah melecehkan budaya. Selain itu, kata dia, AMS mendukung sepenuhnya Dedi Mulyadi yang tidak lain Ketua Dewan Pembina AMS.
Kendati demikian, kata dia, pintu maaf bagi Habib Rizieq masih terbuka. "Kita ajak Habib Riziq dengan hati bersih,sebagai seorang muslim yang besar, minta maaf kepada kami orang sunda, karena kita mah bangsa pemaaf," kata Noery.
http://www.merdeka.com/peristiwa/bup...ampurasun.html
Quote:
FPI Tak Akan Minta Maaf, Tuding Bupati Purwakarta yang Salah
Basuki Rahmat N, CNN Indonesia Minggu, 29/11/2015 15:26 WIB

Habib Rizieq Shihab (tengah) saat berorasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/12), menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur. (ANTARA FOTO/OJT/Ajat Sudrajat)
Jakarta, CNN Indonesia --Majelis Syura DPP Front Pembela Islam (FPI) menegaskan tidak bakal meminta maaf kepada seluruh etnis Sunda karena Habib Rizieq Shihab telah memelesetkan salam Sunda “Sampurasun” menjadi “campur racun”. Justru, kata anggota Majelis Syura DPP FPI Habib Muchsin Alatas, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang harusnya meminta maaf kepada masyarakat luas.
Habib Muchsin menuding pihak Bupati Purwakarta telah melakukan pelecehan terhadap agama Islam dalam buku yang ditulisnya. “Inti isi buku yang dibuat oleh Bupati Purwakarta antara lain menomorduakan ajaran agama dan mengutamakan budaya,” kata Habib Muchsin kepada CNN Indonesia, Minggu (29/11).
Selain itu, Habib Muchsin menyebut bahwa dalam buku tersebut Bupati Purwakarta menganggap tidak perlunya ucapan “Assalamualaikum” karena sudah ada salam Sunda berupa “Sampurasun”. Tak hanya itu, FPI juga mempermasalahkan pernyataan sang bupati soal menikah dengan Nyi Roro Kidul.
“Silakan dilihat dan dibaca isi buku yang dibuat oleh Bupati Purwakarta itu. Sudah banyak beredar termasuk di Pemda Purwakarta,” ujarnya. “Karena itu Bupati Purwakarta lah yang mestinya memohon maaf.”
Habib Muchsin mengklaim sebenarnya masyarakat Sunda tidak mempermasalahkan ucapan yang disampaikan oleh Habib Rizieq dalam ceramahnya di Purwakarta beberapa waktu lalu. “Karena anggota FPI banyak yang orang Sunda,” ucapnya.
Lagipula, menurut Habib Muchsin, isi ceramahnya Habib Rizieq yang berkisar 1,5 hingga 2 jam perlu dipahami secara menyeluruh agar tidak salah mengartikan hal-hal yang disampaikan Habib Rizieq. “Jangan sepotong-sepotong memahami isi ceramahnya,” ujar dia.
Menurut Habib Muchsin ada pihak yang sengaja melakukan provokasi sehingga isi ceramah Habib Rizieq di Purwakarta dipermasalahkan terkait soal ucapan salam. “Ada orang yang memprovokasi, orang-orang liberal itu,” kata bekas Ketua Umum FPI ini.
Jadi, tambah Habib Muchsin, pihak FPI atau Habib Rizieq tidak perlu sama sekali meminta maaf karena yang melakukan kesalahan adalah pihak Bupati Purwakarta.
Sebelumnya, Habib Rizieq dilaporkan ke Polda Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya sunda karena telah memelesetkan salam Sunda “sampurasun” menjadi “campur racun”. Pihak pelapor Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat juga melarang pimpinan Front Pembela Islam tersebut masuk ke Jawa Barat. (Baca: Pelesetkan Salam Sunda, Habib Rizieq Dilaporkan ke Polisi)
Organisasi Masyarakat Laskar Muda Padjadjaran bahkan mendesak agar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Azasi Manusia Luhut Binsar Panjaitan menegur Rizieq Shihab terkait kasus pelesetan salam sunda "Sampurasun" menjadi "Campur Racun". (Baca: Menteri Luhut Didesak Tegur Habib Rizieq)
Desakan agar Habib Rizieq meminta maaf kepada masyarakat Sunda juga terus berdatangan, kali ini adalah dari MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Bandung.
"Dan sebelum meminta maaf, kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk menolak Habib Rizieq,” kata Ketua MPC PP Kota Bandung Yayan Suherlan.
Basuki Rahmat N, CNN Indonesia Minggu, 29/11/2015 15:26 WIB

Habib Rizieq Shihab (tengah) saat berorasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/12), menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur. (ANTARA FOTO/OJT/Ajat Sudrajat)
Jakarta, CNN Indonesia --Majelis Syura DPP Front Pembela Islam (FPI) menegaskan tidak bakal meminta maaf kepada seluruh etnis Sunda karena Habib Rizieq Shihab telah memelesetkan salam Sunda “Sampurasun” menjadi “campur racun”. Justru, kata anggota Majelis Syura DPP FPI Habib Muchsin Alatas, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang harusnya meminta maaf kepada masyarakat luas.
Habib Muchsin menuding pihak Bupati Purwakarta telah melakukan pelecehan terhadap agama Islam dalam buku yang ditulisnya. “Inti isi buku yang dibuat oleh Bupati Purwakarta antara lain menomorduakan ajaran agama dan mengutamakan budaya,” kata Habib Muchsin kepada CNN Indonesia, Minggu (29/11).
Selain itu, Habib Muchsin menyebut bahwa dalam buku tersebut Bupati Purwakarta menganggap tidak perlunya ucapan “Assalamualaikum” karena sudah ada salam Sunda berupa “Sampurasun”. Tak hanya itu, FPI juga mempermasalahkan pernyataan sang bupati soal menikah dengan Nyi Roro Kidul.
“Silakan dilihat dan dibaca isi buku yang dibuat oleh Bupati Purwakarta itu. Sudah banyak beredar termasuk di Pemda Purwakarta,” ujarnya. “Karena itu Bupati Purwakarta lah yang mestinya memohon maaf.”
Habib Muchsin mengklaim sebenarnya masyarakat Sunda tidak mempermasalahkan ucapan yang disampaikan oleh Habib Rizieq dalam ceramahnya di Purwakarta beberapa waktu lalu. “Karena anggota FPI banyak yang orang Sunda,” ucapnya.
Lagipula, menurut Habib Muchsin, isi ceramahnya Habib Rizieq yang berkisar 1,5 hingga 2 jam perlu dipahami secara menyeluruh agar tidak salah mengartikan hal-hal yang disampaikan Habib Rizieq. “Jangan sepotong-sepotong memahami isi ceramahnya,” ujar dia.
Menurut Habib Muchsin ada pihak yang sengaja melakukan provokasi sehingga isi ceramah Habib Rizieq di Purwakarta dipermasalahkan terkait soal ucapan salam. “Ada orang yang memprovokasi, orang-orang liberal itu,” kata bekas Ketua Umum FPI ini.
Jadi, tambah Habib Muchsin, pihak FPI atau Habib Rizieq tidak perlu sama sekali meminta maaf karena yang melakukan kesalahan adalah pihak Bupati Purwakarta.
Sebelumnya, Habib Rizieq dilaporkan ke Polda Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya sunda karena telah memelesetkan salam Sunda “sampurasun” menjadi “campur racun”. Pihak pelapor Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat juga melarang pimpinan Front Pembela Islam tersebut masuk ke Jawa Barat. (Baca: Pelesetkan Salam Sunda, Habib Rizieq Dilaporkan ke Polisi)
Organisasi Masyarakat Laskar Muda Padjadjaran bahkan mendesak agar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Azasi Manusia Luhut Binsar Panjaitan menegur Rizieq Shihab terkait kasus pelesetan salam sunda "Sampurasun" menjadi "Campur Racun". (Baca: Menteri Luhut Didesak Tegur Habib Rizieq)
Desakan agar Habib Rizieq meminta maaf kepada masyarakat Sunda juga terus berdatangan, kali ini adalah dari MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Bandung.
"Dan sebelum meminta maaf, kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk menolak Habib Rizieq,” kata Ketua MPC PP Kota Bandung Yayan Suherlan.
http://www.cnnindonesia.com/nasional...ta-yang-salah/
Sesungguhnya kebenaran hakiki hanya milik sang Habib



tien212700 memberi reputasi
1
7.3K
Kutip
64
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan