Soal kepribadian tiap-tiap orang, selama ini kita hanya mengenal istilah introvert dan ekstrovert. Bahkan para psikolog menyebut bahwa dua jenis kepribadian ini akan tetap stabil sepanjang hidup manusia. Hingga akhirnya pada tahun 1940-an, para psikolog mulai menggunakan istilah ambivert sebagai jenis kepribadian yang ketiga.
Seputar Ambievert ?
Quote:
Dalam studi yang dipimpin oleh Dr Grant, salah seorang psikolog di University of Pennsylvania, dijelaskan bahwa setengah dari total populasi dunia memiliki kepribadian ambivert. Dikutip dari Wall Street Journal, Dr Grant menjelaskan bahwa hanya sepertiga dari penduduk dunia yang memiliki pribadi ekstrovert dan introvert yang dominan.
Sebelumnya, para ahli percaya bahwa jenis kepribadian ekstrovert dan introvert akan tetap stabil sepanjang hidup manusia. Mereka yang digolongkan ekstrovert merupakan orang-orang yang gemar berinteraksi. Semangat mereka berasal dari faktor luar, mereka senang menjadi pusat perhatian, melakukan brainstorming dengan orang lain. Satu hal yang pasti, mereka sangat tidak suka dengan kesendirian. Di sisi lain, seorang yang introvert mendapatkan semangatnya dari faktor internal. Mereka cenderung memilih berkumpul dengan sedikit mungkin orang, berinteraksi hanya dengan sedikit teman yang mereka percayai, dan merasa sangat tidak nyaman berada di tengah keramaian, apalagi menjadi pusat perhatian.
Seseorang yang ambivert memiliki ciri yang ada pada kedua golongan tersebut. Namun demikian, tak ada ciri yang dominan yang dimiliki oleh seorang ambivert. Dalam laporan studi mengenai ambivert yang dimuat di jurnal Psychological Science di tahun 2013, dijelaskan bahwa orang ambivert sangat mudah beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang bisa menjadikannya seorang ekstrovert, ataupun introvert.
Dari studi tersebut pula, dijelaskan bahwa seorang yang ambivert di suatu waktu akan sangat senang bersosialisasi, sedangkan di waktu lain, juga merasa nyaman hidup menyendiri.
Nyatanya, studi mengenai ambivert sudah pernah dilakukan di tahun 1920 oleh seorang peneliti bernama Carl Jung. Namun, konsep kepribadian itu hanya menjadi teori yang belum bisa ia beri nama. Baru pada tahun 1940, jenis kepribadian ambivert akhirnya bisa dijelaskan secara rinci.
Golongan ambivert kembali ramai menjadi objek studi beberapa tahun terakhir. Peneliti berfokus pada analisa kepribadian introvert dan ambivert, dan bagaimana tipe kepribadian itu bisa memengaruhi mereka dalam perkimpoian, keluarga, dan pekerjaan.
Menurut para psikolog, orang ambivert adalah mereka yang memiliki ciri-ciri ekstrovert dan introvert. Mereka yang tergolong ambivert disebut-sebut lebih baik dalam memahami emosi orang lain karena gabungan sifat terbuka dan tertutup tadi. Untuk mengenal orang ini, ada 10 fakta seputar kepribadian ambivert, seperti dilansir dari The Stir.
Spoiler for :
Quote:
1. Populasi orang ambivert di dunia ternyata lumayan banyak, sekitar 38%. Namun mereka pada umumnya tidak menyadari jika memiliki kepribadian ini
2. Ambivert berbagi sifat dengan introvert dan ekstrovert. Mereka yang ambivert umumnya memiliki kemampuan bersosialiasi yang baik dan juga terkadang butuh waktu untuk sendiri.
3. Ambivert memiliki kepribadian yang fleksibel. Mereka bisa bolak balik dari kepribadian introvert ke ekstrovert.
4. Ambivert adalah pedagang yang hebat. Sebuah studi di Wharton School menemukan orang-orang yang memiliki kepribadian ini mampu melakukan penjualan terbaik dan membawa uang paling banyak
5. Ambivert biasanya tak yakin dengan kepribadian mereka. Hal ini yang membuat para ambivert terkadang merasa terjebak, tidak tahu kapan harus bertindak atau mencoba sesuatu yang berbeda.
6. Merasa nyaman di mana saja adalah salah satu tanda seorang ambivert. Biasanya, seorang introvert cenderung lebih senang berada di lingkungan yang tenang, sementara ekstovert lebih senang dengan suasana yang ramai dan menyenangkan. Ambivert akan alami keduanya, namun dengan waktu-waktu tertentu
7. Intuisi adalah bagian dari seorang ambivert. Tidak seperti ekstrovert yang kadang-kadang sulit untuk berhenti berbicara, ambivert secara naluriah tahu kapan harus mendengarkan atau diam
8. Mereka yang ambivert akan memiliki “emosional bilingual”. Mereka pandai membaca emosi orang lain
9. Ambivert biasanya akan bertindak unik di media sosial. Studi menemuan jika mereka yang ambivert akan lebih terbuka dalam pertemanan namun lebih tahu batas-batasan untuk kapan berbicara atau diam
10. Mereka yang ambivert dikatakan sebagai orang tua yang baik, karena mareka pintar dalam memberi dan juga menerima.
Penasaran untuk mengetahui tipe pribadi apa yang Anda miliki? Anda bisa mengikuti tes kepribadian yang dibuat oleh Daniel H. Pink, dengan mengakses tautan ini