Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

keciputAvatar border
TS
keciput
Rekrutmen Agen Manulife bernuansa SARA
Seperti diceritakan Andika Antonius, eks branch manager Manulife Indonesia cabang Medan Fantastic. Saat acara meeting di kantor Manulife Medan pada 22 Maret 2016 dan 28 Maret 2916 yang dipimpin oleh Jeffrey Kie selaku pejabat kantor pusat Manulife, diumumkan kontes yang berbunyi 'Siapa yang berhasil merekrut agent Chinese (maksudnya agent dari etnis Tionghoa) dan agent tersebut bisa menjual polis, maka manager tersebut akan memperoleh reward (maksudnya hadiah) sebesar Rp 500 ribu,".

"Saya menduga oleh karena saya mengkritik kebijakan yang saya anggap diskriminasi tersebut 'Manulife' menerbitkan surat pemberhentian atau PHK (terminasi) terhadap diri saya melalui surat No. 307/MLI/AOD/T/V/2016 tanggal 2 Mei 2016," papar Andika melalui surat 'curhat' nya yang ditujukan kepada Ketua Komisi III DPR RI.

Andika pun mewanti-wanti kebijakan itu sangat berbahaya jika terus menerus dipraktekkan karena Manulife di Indonesia. Bisa muncul kecemburuan sosial bagi etnis lainnya yang mengakibatkan terganggunya persatuan dan kesatuan di masyarakat Indonesia, khususnya di kota Medan yang multi etnis.

"Keragaman etnis di kota Medan merupakan kekayaan yang harus kita rawat dengan sungguh-sungguh agar tidak berbalik menjadi sumber perpecahan. Demikian pula kita pasti tidak menginginkan persatuan dan kesatuan bangsa ini yang dengan susah payah dibangun oleh para pemimpin bangsa terdahulu dan dirawat dengan sungguh-sungguh oleh pemimpin saat ini retak terancam retak hanya karena nafsu kapitalis untuk mencari keuntungan semata," urainya lebih lanjut.

Menurutnya pula, sangat berdasar Komisi III DPR memberikan rekomendasi kepada pemerintah atas sikap Manulife dalam operasionalnya di Indonesia, khususnya di kota Medan.

Adanya kontes rekrutmen agen etnis tionghoa diakui Direktur AJMI, Aprilliani T. Siregar.

Apriliani dalam surat tanggapannya, menjelaskan, kontes tersebut semata-mata strategi pemasaran belaka untuk meningkatkan produksi penjualan produk asuransi di kota Medan dan lazim dilakukan di dalam dunia usaha.

Apriliani juga menepis kontes ini dianggap berkaitan dengan permasalahan SARA ataupun tindakan diskriminatif

http://ekbis.rmol.co/read/2017/01/12...rsatuan-Bangsa

Semoga g ada yg bikin demo y

0
12.3K
74
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan