Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antihoax11Avatar border
TS
antihoax11
UPDATE 8 Guru dan Santri yang di Deportasi di Singapura Telah Kembali
KBRN, Bukittinggi : Delapan guru dan santri dari salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Jorong Tampuniak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam yang sempat dideportasi oleh pihak Imigrasi Singapura, akhirnya Kamis 12 Januari 2017 sekira pukul 13.30 WIB sampai di Ponpes dengan selamat.

Pimpinan Ponpes atau yang lebih dikenal dengan Rumah Mengaji Ridce Elfi Hendra atau lebih dikenal dengan Ustad Muhammad Ridwan bersama 7 temannya yang lain disambut oleh pihak santri dan keluarga dengan penuh haru.

Ridce Elfi Hendra menjelaskan, jika rombongannya dideportasi bukan karena mereka terlibat dengan ISIS, melainkan terjadi kesalahpahaman saja. Bahkan, dirinya beserta rombongan dipulangkan dengan aman karena memang tidak ada satupun bukti yang menunjukan jika dirinya beserta rombongan terkait dengan ISIS.

Menurut Ridce Elfi Hendra kepada media, kedatangannya kebeberapa Negara tetanggga itu hanyalah untuk bersilaturahmi, tidak ada indikasi kriminalitas ataupun niat jahat kepada negara yang ia kunjungi bersama tujuh orang santrinya tersebut.

Salah paham itu menurut Ridce Elfi Hendra, berawal saat ia bersama rombongannya memasuki Negara Singapura pada Senin (9/1/2017) dinihari. Saat pemeriksaan, rombongannya diperiksa secara menyeluruh oleh pihak ke Imigrasi Singapura.

Pada saat itulah, petugas imigrasi menemukan ada sesuatu yang salah dengan paspor miliknya, dimana tanda tangan yang ada dipaspor melebar seperti terkena air. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan dari petugas dan memutuskan memeriksa Ridwan secara menyeluruh.

“Dari pasport saya, terdapat kekeliruan dengan tandatangannya yang menyebar seperti basah, langsung petugas itu tidak percaya dan memeriksa kami secara keseluruhan termasuk memeriksa ponsel kami. Nah, ternyata saat diperiksa itu, petugas menemukan gambar sendal menyerupai rakitan bom dan gambar anggota ISIS dengan benderanya,” jelasnya.

Ridce Elfi Hendra atau Ustad Ridwan membenarkan jika paspor tersebut seperti ada kejanggalan dengan tanda tangan tersebut, namun menurutnya hal itu tidak terlalu menonjol. Bahkan sebelum diperiksa pihak Imigrasi Singapura, dirinya beserta rombongan bahkan sempat mengunjungi Malaysia dan Thailand.

“Saat masuk negara lain semua aman-aman saja, namun, saat masuk Singapura itulah kejadian bermula,” ungkapnya.

Ridce Elfi Hendra menjelaskan, jika foto yang ada di ponselnya itu bukanlah milik pribadinya, melainkan tersimpan secara otomatis dari kiriman sebuah grup WhatsApp.
“Karena saya baru pakai hape canggih, saya tidak tahu dan mencoba klik apa saja yang tampil, file nya tetap saya biarkan begitu saja,” tukasnya.

Intinya sebut Ridce Elfi Hendra, dirinya hanya salah dalam memilah kecanggihan teknologi sehingga membuatnya seperti yang digemparkan dalam pemberitaan media.
“Bahkan saat ini masih ada grup yang lain, saat saya keluar dari grup, ada saja orang yang membuat saya tergabung dengan grup tersebut,” ujarnya.

Ridce Elfi Hendra menambahkan, maksud kedatangannya ke Negara Malaysia hanya untuk pengobatan telinganya yang sedang sakit, serta mengunjungi bapak salah seorang santrinya. Bahkan di Malaka, dirinya sempat memberikan tausiyah didalam sebuah pengajian.

Sedangkan ke Thailand, Ridce Elfi Hendra beserta santrinya datang untuk mencari daerah Tahfizul Quran. Namun, yang mereka cari itu tidak ditemukan dan memutuskan untuk ke Singapura guna mencari seorang guru besar dari negara itu yang pernah datang mengunjungi tempatnya beberapa waktu lalu.
“Sampai di Singapura, inilah yang terjadi dengan kami, adanya kesalahpahaman dan kami dipulangkan kembali. Saat pulang kita ke Malaysia dulu, baru ke Batam dan langsung kesini tanpa pengawalan. Di Batam kami diperiksa oleh tim densus 88 bersama tim Gegana, tapi semua alhamdulillah tetap aman,” terangnya.

Ridce Elfi Hendra berharap, tidak adalagi pemberitaan yang simpang siur terhadap kepulangannya ke Indonesia ini. Kami tidak punya niat jahat terhadap negara yang kami kunjungi, bahkan tak pernah memikirkan hal itu. (YPA/AA)

Sumber:
http://rri.co.id/post/berita/348506/...pesantren.html
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.1K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan