Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eldwin11Avatar border
TS
eldwin11
Teknik Closing Jualan Online
Perkenalkan nama saya Eldwin. Saya adalah seorang co-founder dan CEO dari RECTmedia, digital agency di Semarang yang telah menangani berbagai international dan multinational brand seperti Braun Buffel, BRI, PLN, Wipro Unza, Kubota, dan banyak brand lainnya. Untuk informasi lebih lanjut bisa melihat di rectmedia

Saya ingin membagikan satu tips kecil dalam berjualan online yaitu follow up dan closing yang didapatkan dari seminar. Mungkin banyak yang tanya "Kenapa banyak yang comment/like di post saya, tetapi yang beli sedikit ya?"

Pertanyaan yang bagus! Hal ini memang dialami oleh banyak orang. Lalu apa masalahnya?

Pertama, camkan ini baik-baik tidak semua orang yang like/comment/share post anda ingin benar-benar membeli barang Anda.

Kedua, bahkan banyak pembeli tidak akan melakukan like/comment/share post Anda, apalagi laki-laki. Coba check market Anda embali, apakah banyak laki-laki atau perempuannya.

Ketiga, tidak semua copywriting atau post kita langsung berujung dengan pembelian, sebagian besar customer pasti akan tanya-tanya terlebih dahulu. Justru keren banget sekali post/menulis iklan calon customer langsung membeli barang Anda. Ingat, tidak semua orang akan menerima penawaran Anda, mereka memang butuh diyakinkan kembali. Namun, agar calon pembeli anda tertarik membeli produk anda, usahakan menggunakan bahasa-bahasa yang sugestif. 80% pembelian membutuhkan 5 kali follow up, tapi 44% pebisnis online berhenti pada saat penawaran pertama (hubspot)

Oleh karena itu, diperlukan skill follow up agar calon pembeli benar-benar beli dan melakukan transfer uang mereka ke akun bank kita.

Pertama, ajukan pertanyaan pilihan. Banyak orang gagal melakukan follow up, karena mereka salah bertanya, misalkan:
"Mbak, jadi beli kerudung gak?" Jawabnya gak.
"Mas, jadi beli kaos gak?" Jawabnya gak.

Baik kalau dijawab, kebanyakan tidak dibalas sama sekali? Pernah mengalami itu? hehehe

Oleh sebab itu ajukan pertanyaan yang pilihan jawabannya pasti "Ya"

Menggunakan pola dengan rumus "mas/mba, orderan yang kemarin, mau (x) atau (y)?"
"Mas order kemarin mau dikirim pakai jne atau tiki?"
"Mbak order kemarin mau dikirim nanti siang atau sore?"
"Pak, order kemarin mau ditransfer pakai bank bca atau mandiri?"

Kedua, asumsikan pembeli pasti beli. Banyak penjual mengamsusikan pembeli tidak jadi beli. kita harus menggunakan asumsi terselubung untuk pembeli jadi beli.
"mbak, sebelum transfer, ada hal yang ingin ditanyakan mengenai produknya?" <------ asumsi dia bakalan transfer
"oh ya mas, rencananya kira-kira mau transfer kapan?" <-------- asumsi dia bakalan transfer, cuma kapan

Ketiga, tanyakan alasan beli. Cara ini masih menggunakan asumsi pasti beli, ketika kita tanya kenapa mereka mau beli, mereka cenderung menjawab " karena bla bla bla". Saat mereka mengungkapkan alasannya, artinya mereka sudah benar-benar setuju untuk beli produk kita.

Keempat, tunjukkan testimoni dari pembeli-pembeli sebelumnya. Terkadang pembeli menunda pembelian karena kurang yakin dan banyak pertimbangan. Tapi ketika Anda menunjukkan testimoni, pastinya mereka akan semakin yakin untuk beli produk anda

Kelima, tawarkan bantuan. Ini cara yang sering saya lakukan, alhasil konversi penjualan saya meningkat tajam

Silahkan teman-teman bergabung di channel telegram saya untuk mendapatkan tips-tips, news insights, new tools secara gratis tentang dunia digital marketing yang bernilai puluhan juta jika saya memberikan konsultasi kepada klien-klien corporate saya.
0
4.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan