- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Travellers
12 TEMPAT WAJIB KUNJUNG SAAT LIBURAN KE DERAWAN


TS
tamasyeah
12 TEMPAT WAJIB KUNJUNG SAAT LIBURAN KE DERAWAN
Agan pastinya sudah pernah denger destinasi wisata Derawan kan? Nah, salah satu pulau dengan pantai terbaik yang dimiliki Indonesia ini berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur, 2 jam perjalanan darat dari Bandara Berau dilanjutkan dengan 30 menit penyebrangan menggunakan speedboat dari Pelabuhan Tanjung Batu. Sebenernya, Derawan ini merupakan sebuah kepulauan, bukan satu pulau aja, yaitu Kepulauan Derawan. Kepulauan Derawan terdiri dari beberapa pulau yang mana masing-masing pulau ini memiliki keunikannya sendiri-sendiri yang ngasih alesan ke agan untuk nyempetin dateng ke pulau-pulau tersebut satu per satu.
1. TIDUR NYENYAK DITEMANI SUARA OMBAK DI PENGINAPAN APUNG DERAWAN
Derawan merupakan pulau utama dari Kepulauan Derawan dan satu-satunya yang memiliki penduduk. Oleh karena itu, Derawan cocok untuk dijadikan lokasi tinggal saat mengeksplor daerah-daerah di sekitarnya.

Konsep penginapan di Derawan ini unik dan asik, yaitu berbentuk penginapan apung di atas laut. Menginap di sini pasti memberikan pengalaman berbeda dan membuat bobok jadi super nyenyak. Gimana enggak, boboknya sambil ditemenin desiran ombak dan semilir angin laut!

Serunya lagi, di Derawan banyak penyu yang bebas seliweran di bawah penginapan. Hiburan banget buat agan yang lagi leyeh-leyeh di atas hammock di balkon penginapan.



Ngga cukup dengan cuma ngeliatin si penyu? Monggo, berenang dengan lompat langsung dari balkon penginapan sabi juga kok!



2. WARNA AIR LAUT YANG HIJAU TOSKA MEMBUAT PULAU MARATUA INSTAGRAMABLE BANGET BUAT FOTOAN
Buat yang doyan banget fotoan, di Pulau Maratua ini agan pasti akan dibuat girang karena warna air laut di sini hijau toska nan bening. Fotoan dengan background warna air laut Maratua ini dijamin bakal ngehasilin foto yang instagram material banget, cakep dan nge-trigger orang untuk kasih like dan ninggalin komen "ih dimana tuh" atau "ih bagus banget" atau "ih ngiri!!!" saat agan nge-post.

Ngga cuma foto berlatar laut Maratua, agan juga bisa langsung nyemplung dan foto dari dalem air. Tenang aja, ngga terlalu dalem kok! Kalo beruntung, agan bisa tuh foto bareng penyu yang kebetulan lagi lewat.


Ngomong-ngomong soal Maratua, ngga akan lepas dengan resort terkenal itu, yaitu Maratua Paradise Resort. Resort ini jadi lokasi favorit traveler untuk narsis-narsisan karena konsepnya yang merupakan resort apung sehingga membuat Maratua Paradise Resort ini mirip-mirip sama resort di Maldives, tentu dong lengkap dengan warna air lautnya yang cihuy banget.

Fotoan di jembatan yang ngehubungi antara satu cottage dengan cottage lainnya merupakan gaya foto yang laris manis alias paling sering dipake oleh para pengunjung.

Untuk menginap di resort ini, agan lumayan harus relain ngerogoh kocek dalem-dalem. Karena terakhir, rate per malem per orangnya ada di angka satu juta rupiah, sudah include makan dan pemandangan super cantik yang akan menyambut agan saat bangun tidur. Tapi tenang, ternyata resort ini open kok untuk agan yang ngga mau menginap di sini tapi tetep pengen punya foto ala ala di depan penginapannya. Alhamdulillah!

3. PACU ADRENALIN DENGAN MELOMPAT DI GOA HAJI MANGKU
Sebenernya ya, kalau disebut goa, Goa Haji Mangku ini agak kurang pas rasanya. Karena, posisinya yang vertikal dengan air yang menggenang di dalamnya membuat Goa Haji Mangku lebih cocok kalau disebut danau atau danau mini karena ukurannya yang ngga sebesar danau juga.
Untuk sampai ke sini, agan bisa coba 2 cara, dengan jalan kaki selama 7 jam dari Maratua Paradise Resort atau dengan menggunakan speedboat dari starting point yang sama menuju ke utara Pulau Maratua dengan hanya memakan waktu 15-20 menit. Menggunakan speedboat pun ngga semudah itu juga, agan harus nunggu air pasang agar speedboat bisa lewat tapi ngga sepasang itu juga supaya nantinya si speedboat bisa parkir ngga jauh dari mulut goa. Kemudian, agan masih harus trekking ringan selama 10 menit hingga akhirnya agan akan menemukan mulut goa dengan warna air birunya yang khas.

Kalau sudah sampai di depan mulut goa, pilihannya cuma 2, lompat atau melipir lewat jalan kecil di sisi goa. Karena airnya yang biru banget, ane sih lebih milih buat lompat. Siapa yang bisa nolak buat lompat coba ngeliat airnya yang super bening itu?

Buat yang masih galau mau lompat atau ngga, ngga usah galau, langsung lompat aja! Sisain energi galau agan buat galauin gebetan atau mantan aja. Karena, ketinggian lompatnya cuma 4 meter dengan kedalaman air yang lebih dari 5 meter, jadi ngga perlu khawatir kejedot dasar goa. Cuss!

Kalau udah lompat, lanjut berenang-senang di dalam goanya asyik juga. Kalau dilihat-lihat, Goa Haji Mangku ini kaya ngga berdasar ya?

4. RIBUAN UBUR-UBUR TUMPAH RUAH DI PULAU KAKABAN
Belum ke Derawan rasanya kalau belum mampir ke Pulau Kakaban. Di Pulau Kakaban ini terdapat sebuah danau air tawar dimana agan bisa menyaksikan ubur-ubur tanpa sengat (stingless jellyfish) langsung dari habitatnya. Jumlahnya? Mungkin ribuan bahkan lebih!

Ngga usah khawatir, karena mereka merupakan ubur-ubur tanpa sengat, jadi mereka ngga akan bikin badan jadi gatel-gatel saat tersentuh. Jadi agan ngga akan sekedar ngeliatin aja dari permukaan, tapi bisa ikutan nyebur dan berenang langsung bareng ubur-ubur ini.

Kalo diliat-liat, ubur-ubur di Pulau Kakaban ini kecil dan ringkih banget. Makannya, kalau foto bareng mereka ngga usah pake disentuh-sentuh segala ya, apalagi ketendang saat agan lagi berenang. Jadi harus hati-hati, jangan grasak-grusuk.

Udah puas main sama ubur-ubur, duduk-duduk manis sambil ngeringin badan di pinggir danau Kakaban lucu juga. Ala ala berjemur macem bule gitu deh (setelah sebelumnya ribet pake sunblock setebel wedges-nya Nunung #okeininggalucu)

5. MENEMUKAN KEHE DAING, LAGUNA TERSEMBUNYI YANG BELUM BANYAK ORANG TAU
Kalau sudah puas berenang bareng ubur-ubur di Danau Kakaban (dan berjemur lucu ala bule di pinggir danaunya), jangan pulang dulu. Luangkan waktu sebentar untuk mampir ke salah satu laguna tersembunyi yang masih perawan di kawasan Derawan, Laguna Kehe Daing namanya.

Untuk sampe ke sini, agan bisa belokkan arah speedboat agan ke arah belakang Pulau Kakaban yang kemudian dilanjutkan dengan trekking ringan menuju pintu masuk ke Kehe Daing yang berupa goa bawah laut.

Karena pintu masuknya terletak di bawah laut, agan cuma bisa berkunjung ke Laguna Kehe Daing saat goa ini lagi surut aja, karena saat air laut lagi pasang seluruh goa bakal penuh keisi oleh air.

Tapi percayalah, hal inilah yang justru ngejaga Laguna Kehe Daing masih perawan tak terjamah yang pada akhirnya bikin pemandangan di sini bersih dari sampah serta masyarakat yang suka seliweran dan hobi photobombing. Pokoknya, Laguna Kehe Daing jadi serasa milik sendiri, agan bisa puas fotoan gaya apapun sampe memori hape abis.


6. SENSASI SUSUR GOA BAWAH LAUT DI BLUE LIGHT CAVE KAKABAN
Lokasi Blue Light Cave berada di pinggiran Pulau Kakaban, dengan pintu masuknya ngga jauh dari bibir pantai pulaiu ini. Jangan berharap pintu masuknya adalah gapura bagus bertuliskan "Selamat Datang di Blue Light Cave" ya, karena nyatanya pintu masuknya berupa bibir goa yang ada di permukaan air laut.

Karena posisinya ada di bawah laut, elo perlu peralatan diving plus instrukturnya untuk bisa ngerasain sensasi susur goa bawah laut ini. Kalau ngga, salah-salah agan bisa kesasar di dalemnya.

Yang dibutuhkan selain peralatan diving dan instrukturnya adalah mental. Karena, Blue Light Cave ini sangat sempit dan super gelap. Dijamin bisa bikin parno agan-agan yang phobia ruang sempit dan gelap. Solusinya, membawa senter bisa sedikit membantu ngurangin rasa takut.

Saat sampai di ujung goa, instruktur akan langsung kasih tau agan untuk segera mematikan senter karena pertunjukan sesungguhnya baru aja dimulai: cahaya kebiruan masuk menembus celah goa. Merinding!

7. PULAU SANGALAKI, RUMAH BAGI PENYU-PENYU UNYU DI DERAWAN
Bukan sekedar #rhyme, tapi penyu-penyu yang ada di Pulau Sangalaki ini memanglah benar unyu-unyu adanya. Pasalnya, Pulau Sangalaki merupakan kawasan konservasi bagi penyu-penyu untuk bertelur dan melahirkan tukik-tukik nan imut bin unyu.

Setelah mereka menetas, tukik-tukik ini akan dirawat di dalam konservasi penyu hingga mereka dianggap cukup kuat untuk tinggal di lautan luas.


Pengunjung yang datang ke sini dapat melihat bahkan melepaskan langsung tukik-tukik ini ke habitat aslinya dan menjadi kegiatan favorit bagi pengunjung yang menyempatkan mampir ke Pulau Sangalaki.

8. PULUHAN MANTA RAY MENUNGGU UNTUK BERENANG BERSAMA DI MANTA POINT
Ngga jauh dari Pulau Sangalaki, ada satu spot snorkeling favorit bagi traveler yang sedang liburan ke Derawan, Manta Point namanya. Bukan karena underwater-nya yang ciamik, karena sebenernya di Manta Point ini cuma ada pasir tanpa karang aja, tapi karena Manta Point ini merupakan tempat para Manta Ray mencari makanan yang berupa plankton-plankton kecil. Di sini pada waktu-waktu tertentu, yang biasanya siang sampe sore hari, puluhan Manta Ray berkumpul untuk berebut plankton.

Ngga perlu diving pakai peralatan lengkap nan ribet, agan cukup snorkeling lucu dipermukaan aja udah cukup untuk bisa ketemu dengan si Manta Ray yang rata-rata memiliki lebar hingga 2 meter.

Ngga usah khawatir akan tersengat oleh sungutnya, Manta Ray di kawasan Derawan ini sudah terkenal jinak di kalangan para traveler. Tapi, walau begitu harus tetep jaga jarak, jangan terlalu dekat apalagi nekat menyentuh!

9. SELFIE OF THE YEAR, SELFIE BARENG WHALE SHARK DI TALISAYAN
Dulu, kalau mau ngeliat Whale Shark atau Hiu Paus langsung di alam liar harus repot-repot pergi jauh ke Filipin atau Teluk Cendrawasih di Papua. Tapi, sekarang di Indonesia udah banyak muncul spot-spot yang bisa dijadikan tempat untuk berinteraksi langsung dengan si hewan raksasa ini. Salah satunya, di kawasan Derawan atau lebih tepatnya di daerah Talisayan.

Untuk menemukan Whale Shark ngga terlalu sulit. Agan tinggal cari bagang atau kotak kayu mengapung di lautan tempat nelayan menebarkan jaring mereka untuk menangkap ikan. Kalo udah ketemu bagangnya, dijamin agan akan segera ngeliat Whale Shark yang seliweran di sekitarnya.

Waktu terbaik untuk melihat Whale Shark di Talisayan adalah antara pertengahan bulan April hingga Oktober, sedangkan untuk bulan Desember sampai pertengahan April, mamalia laut ini akan berpindah ke perairan sekitar Derawan, mengikuti para nelayan yang memindahkan bagang mereka untuk menghindari arus yang kuat.

Berbeda dengan hiu-hiu lainnya, Hiu Paus ini tergolong jinak, karena makannya aja plankton dan ikan-ikan kecil hasil pemberian nelayan. Ngga perlu takut akan ditelen saat nyemplung dan selfie bareng mereka, tapi harus tetap jaga jarak dan jangan pernah coba-coba buat pegang apalagi meluk. Karena ukuran tubuhnya yang besar, sekali kena tampar sirip belakang lumayan bikin kepala keliyengan.

Asyiknya, agan ngga butuh tuh peralatan diving yang ribet untuk berenang bareng Hiu Paus ini. Cukup snorkeling aja, foto selfie bareng Hiu Paus pun siap dipost di sosial media. Dan serunya, ngga cuma 1 atau 2 tapi 3 ekor!


10. DANAU LABUAN CERMIN AIRNYA SEBENING RAISA
Danau Labuan Cermin berlokasi sedikit jauh dari Derawan, yaitu di Kecamatan Biduk-Biduk atau sekitar 7 jam perjalanan darat dari Tanjung Redeb, Ibukota Kabupaten Berau. Biasanya, traveler main ke Danau Labuan Cermin ini setelah sebelumnya liburan ke Derawan terlebih dahulu, baru setelahnya bisa langsung terbang ke kota asal lewat Bandara Berau di kota Tanjung Redeb.

Tapi, ternyata untuk sampai ke Danau Labuan Cermin ini bisa juga melalui jalur laut, yaitu dengan menggunakan speedboat dari Pulau Derawan selama kurang lebih 2,5 jam perjalanan.


Untuk menuju ke Danau Labuan Cermin ini, agan harus menyusuri sungai selama 20 menit terlebih dahulu. Pemandangan sekitar dan air sungainya yang bening kehijau-hijauan dijamin bikin perjalanan agan jauh dari kata bosen.

Setelah 20 menit perjalanan, sekarang saatnya agan ketemu sama Raisa-nya Biduk-Biduk, si Danau Labuan Cermin yang airnya bening laksana kaca. Sampe-sampe perahu pun keliatan terbang. Duh!



Jangan cuma diliatin, Raisa yang ini boleh juga loh untuk dinikmatin. Nyemplung aja dan rasain sensasi segernya. Cihuy!



11. LUNTURKAN LELAH DENGAN BERENDAM DI SUMBER AIR PANAS ASIN PEMAPAK
Air Panas Asin Pemapak berlokasi di Kampung Biatan Bapinang atau 3 jam perjalanan darat dari kota tanjung Redeb, Ibukota Kabupaten Berau. Biasanya, traveler yang sedang menuju ke Biduk-Biduk untuk berenang di Danau Labuan Cermin atau sedang menuju ke Talisayan untuk bertemu dengan Whale Shark akan mampir ke sumber air panas ini.

Keberadaan Sumber Air Panas Pemapak ini sangat pas karena cocok untuk rehat sejenak saat pantat mulai pegal setelah duduk berjam-jam di dalam mobil ketika sedang menuju ke Danau Labuan Cermin atau Talisayan. Dijamin, lelah langsung luntur oleh hangatnya air di sini.

12. SEMPURNAKAN PERJALANAN KE DERAWAN DENGAN SILATURAHMI BERSAMA BEKANTAN DI HUTAN MANGROVE TARAKAN
Kalau agan liburan ke Derawannya melalui Kota Tarakan, sempatkan mampir ke Hutan Mangrove Tarakan untuk silaturahmi dengan penghuni asli di sana, yaitu Bekantan. Salah satu jenis monyet khas Kalimantan yang menjadi maskot Dufan ini bisa kamu jumpai bersama dengan hewan-hewan lainnya seperti Elang Laut dan Monyet Ekor Panjang.

Ngga perlu pusing nyari lokasi hutan mangrove ini, karena ternyata Hutan Mangrove Tarakan berlokasi di pusat kota, diapit oleh Pasar Gusher dan Kawasan Industri Tarakan.

Waktu terbaik untuk melihat Bekantan adalah saat pemberian makan mereka yaitu sekitar pukul 09-10 pagi atau pukul 3-4 sore. Pada waktu ini, agan bisa menyaksikan Bekantan secara langsung dari jarak yang sangat dekat.

Jangan khawatir akan digigit, karena nyatanya Bekantan yang berperawakan seram ini punya sifat yang malu-malu. Begitu mereka tau ada gerombolan manusia datang, mereka akan langsung naik ngumpet di dahan-dahan pepohonan. Kalau udah kayak gini, yang ada bukannya agan nontonin si Bekantan tapi justru malah agan yang ditontonin mereka. Makannya, jaga suara saat lagi nontonin mereka makan.


Untuk baca artikel lengkapnya, silahkan mampir ke website kita ya Gan di sini: http://bit.ly/2iOFpgQ
1. TIDUR NYENYAK DITEMANI SUARA OMBAK DI PENGINAPAN APUNG DERAWAN
Derawan merupakan pulau utama dari Kepulauan Derawan dan satu-satunya yang memiliki penduduk. Oleh karena itu, Derawan cocok untuk dijadikan lokasi tinggal saat mengeksplor daerah-daerah di sekitarnya.

Konsep penginapan di Derawan ini unik dan asik, yaitu berbentuk penginapan apung di atas laut. Menginap di sini pasti memberikan pengalaman berbeda dan membuat bobok jadi super nyenyak. Gimana enggak, boboknya sambil ditemenin desiran ombak dan semilir angin laut!

Serunya lagi, di Derawan banyak penyu yang bebas seliweran di bawah penginapan. Hiburan banget buat agan yang lagi leyeh-leyeh di atas hammock di balkon penginapan.



Ngga cukup dengan cuma ngeliatin si penyu? Monggo, berenang dengan lompat langsung dari balkon penginapan sabi juga kok!



2. WARNA AIR LAUT YANG HIJAU TOSKA MEMBUAT PULAU MARATUA INSTAGRAMABLE BANGET BUAT FOTOAN
Buat yang doyan banget fotoan, di Pulau Maratua ini agan pasti akan dibuat girang karena warna air laut di sini hijau toska nan bening. Fotoan dengan background warna air laut Maratua ini dijamin bakal ngehasilin foto yang instagram material banget, cakep dan nge-trigger orang untuk kasih like dan ninggalin komen "ih dimana tuh" atau "ih bagus banget" atau "ih ngiri!!!" saat agan nge-post.

Ngga cuma foto berlatar laut Maratua, agan juga bisa langsung nyemplung dan foto dari dalem air. Tenang aja, ngga terlalu dalem kok! Kalo beruntung, agan bisa tuh foto bareng penyu yang kebetulan lagi lewat.


Ngomong-ngomong soal Maratua, ngga akan lepas dengan resort terkenal itu, yaitu Maratua Paradise Resort. Resort ini jadi lokasi favorit traveler untuk narsis-narsisan karena konsepnya yang merupakan resort apung sehingga membuat Maratua Paradise Resort ini mirip-mirip sama resort di Maldives, tentu dong lengkap dengan warna air lautnya yang cihuy banget.

Fotoan di jembatan yang ngehubungi antara satu cottage dengan cottage lainnya merupakan gaya foto yang laris manis alias paling sering dipake oleh para pengunjung.

Untuk menginap di resort ini, agan lumayan harus relain ngerogoh kocek dalem-dalem. Karena terakhir, rate per malem per orangnya ada di angka satu juta rupiah, sudah include makan dan pemandangan super cantik yang akan menyambut agan saat bangun tidur. Tapi tenang, ternyata resort ini open kok untuk agan yang ngga mau menginap di sini tapi tetep pengen punya foto ala ala di depan penginapannya. Alhamdulillah!

3. PACU ADRENALIN DENGAN MELOMPAT DI GOA HAJI MANGKU
Sebenernya ya, kalau disebut goa, Goa Haji Mangku ini agak kurang pas rasanya. Karena, posisinya yang vertikal dengan air yang menggenang di dalamnya membuat Goa Haji Mangku lebih cocok kalau disebut danau atau danau mini karena ukurannya yang ngga sebesar danau juga.
Untuk sampai ke sini, agan bisa coba 2 cara, dengan jalan kaki selama 7 jam dari Maratua Paradise Resort atau dengan menggunakan speedboat dari starting point yang sama menuju ke utara Pulau Maratua dengan hanya memakan waktu 15-20 menit. Menggunakan speedboat pun ngga semudah itu juga, agan harus nunggu air pasang agar speedboat bisa lewat tapi ngga sepasang itu juga supaya nantinya si speedboat bisa parkir ngga jauh dari mulut goa. Kemudian, agan masih harus trekking ringan selama 10 menit hingga akhirnya agan akan menemukan mulut goa dengan warna air birunya yang khas.

Kalau sudah sampai di depan mulut goa, pilihannya cuma 2, lompat atau melipir lewat jalan kecil di sisi goa. Karena airnya yang biru banget, ane sih lebih milih buat lompat. Siapa yang bisa nolak buat lompat coba ngeliat airnya yang super bening itu?

Buat yang masih galau mau lompat atau ngga, ngga usah galau, langsung lompat aja! Sisain energi galau agan buat galauin gebetan atau mantan aja. Karena, ketinggian lompatnya cuma 4 meter dengan kedalaman air yang lebih dari 5 meter, jadi ngga perlu khawatir kejedot dasar goa. Cuss!

Kalau udah lompat, lanjut berenang-senang di dalam goanya asyik juga. Kalau dilihat-lihat, Goa Haji Mangku ini kaya ngga berdasar ya?

4. RIBUAN UBUR-UBUR TUMPAH RUAH DI PULAU KAKABAN
Belum ke Derawan rasanya kalau belum mampir ke Pulau Kakaban. Di Pulau Kakaban ini terdapat sebuah danau air tawar dimana agan bisa menyaksikan ubur-ubur tanpa sengat (stingless jellyfish) langsung dari habitatnya. Jumlahnya? Mungkin ribuan bahkan lebih!

Ngga usah khawatir, karena mereka merupakan ubur-ubur tanpa sengat, jadi mereka ngga akan bikin badan jadi gatel-gatel saat tersentuh. Jadi agan ngga akan sekedar ngeliatin aja dari permukaan, tapi bisa ikutan nyebur dan berenang langsung bareng ubur-ubur ini.

Kalo diliat-liat, ubur-ubur di Pulau Kakaban ini kecil dan ringkih banget. Makannya, kalau foto bareng mereka ngga usah pake disentuh-sentuh segala ya, apalagi ketendang saat agan lagi berenang. Jadi harus hati-hati, jangan grasak-grusuk.

Udah puas main sama ubur-ubur, duduk-duduk manis sambil ngeringin badan di pinggir danau Kakaban lucu juga. Ala ala berjemur macem bule gitu deh (setelah sebelumnya ribet pake sunblock setebel wedges-nya Nunung #okeininggalucu)

5. MENEMUKAN KEHE DAING, LAGUNA TERSEMBUNYI YANG BELUM BANYAK ORANG TAU
Kalau sudah puas berenang bareng ubur-ubur di Danau Kakaban (dan berjemur lucu ala bule di pinggir danaunya), jangan pulang dulu. Luangkan waktu sebentar untuk mampir ke salah satu laguna tersembunyi yang masih perawan di kawasan Derawan, Laguna Kehe Daing namanya.

Untuk sampe ke sini, agan bisa belokkan arah speedboat agan ke arah belakang Pulau Kakaban yang kemudian dilanjutkan dengan trekking ringan menuju pintu masuk ke Kehe Daing yang berupa goa bawah laut.

Karena pintu masuknya terletak di bawah laut, agan cuma bisa berkunjung ke Laguna Kehe Daing saat goa ini lagi surut aja, karena saat air laut lagi pasang seluruh goa bakal penuh keisi oleh air.

Tapi percayalah, hal inilah yang justru ngejaga Laguna Kehe Daing masih perawan tak terjamah yang pada akhirnya bikin pemandangan di sini bersih dari sampah serta masyarakat yang suka seliweran dan hobi photobombing. Pokoknya, Laguna Kehe Daing jadi serasa milik sendiri, agan bisa puas fotoan gaya apapun sampe memori hape abis.


6. SENSASI SUSUR GOA BAWAH LAUT DI BLUE LIGHT CAVE KAKABAN
Lokasi Blue Light Cave berada di pinggiran Pulau Kakaban, dengan pintu masuknya ngga jauh dari bibir pantai pulaiu ini. Jangan berharap pintu masuknya adalah gapura bagus bertuliskan "Selamat Datang di Blue Light Cave" ya, karena nyatanya pintu masuknya berupa bibir goa yang ada di permukaan air laut.

Karena posisinya ada di bawah laut, elo perlu peralatan diving plus instrukturnya untuk bisa ngerasain sensasi susur goa bawah laut ini. Kalau ngga, salah-salah agan bisa kesasar di dalemnya.

Yang dibutuhkan selain peralatan diving dan instrukturnya adalah mental. Karena, Blue Light Cave ini sangat sempit dan super gelap. Dijamin bisa bikin parno agan-agan yang phobia ruang sempit dan gelap. Solusinya, membawa senter bisa sedikit membantu ngurangin rasa takut.

Saat sampai di ujung goa, instruktur akan langsung kasih tau agan untuk segera mematikan senter karena pertunjukan sesungguhnya baru aja dimulai: cahaya kebiruan masuk menembus celah goa. Merinding!

7. PULAU SANGALAKI, RUMAH BAGI PENYU-PENYU UNYU DI DERAWAN
Bukan sekedar #rhyme, tapi penyu-penyu yang ada di Pulau Sangalaki ini memanglah benar unyu-unyu adanya. Pasalnya, Pulau Sangalaki merupakan kawasan konservasi bagi penyu-penyu untuk bertelur dan melahirkan tukik-tukik nan imut bin unyu.

Setelah mereka menetas, tukik-tukik ini akan dirawat di dalam konservasi penyu hingga mereka dianggap cukup kuat untuk tinggal di lautan luas.


Pengunjung yang datang ke sini dapat melihat bahkan melepaskan langsung tukik-tukik ini ke habitat aslinya dan menjadi kegiatan favorit bagi pengunjung yang menyempatkan mampir ke Pulau Sangalaki.

8. PULUHAN MANTA RAY MENUNGGU UNTUK BERENANG BERSAMA DI MANTA POINT
Ngga jauh dari Pulau Sangalaki, ada satu spot snorkeling favorit bagi traveler yang sedang liburan ke Derawan, Manta Point namanya. Bukan karena underwater-nya yang ciamik, karena sebenernya di Manta Point ini cuma ada pasir tanpa karang aja, tapi karena Manta Point ini merupakan tempat para Manta Ray mencari makanan yang berupa plankton-plankton kecil. Di sini pada waktu-waktu tertentu, yang biasanya siang sampe sore hari, puluhan Manta Ray berkumpul untuk berebut plankton.

Ngga perlu diving pakai peralatan lengkap nan ribet, agan cukup snorkeling lucu dipermukaan aja udah cukup untuk bisa ketemu dengan si Manta Ray yang rata-rata memiliki lebar hingga 2 meter.

Ngga usah khawatir akan tersengat oleh sungutnya, Manta Ray di kawasan Derawan ini sudah terkenal jinak di kalangan para traveler. Tapi, walau begitu harus tetep jaga jarak, jangan terlalu dekat apalagi nekat menyentuh!

9. SELFIE OF THE YEAR, SELFIE BARENG WHALE SHARK DI TALISAYAN
Dulu, kalau mau ngeliat Whale Shark atau Hiu Paus langsung di alam liar harus repot-repot pergi jauh ke Filipin atau Teluk Cendrawasih di Papua. Tapi, sekarang di Indonesia udah banyak muncul spot-spot yang bisa dijadikan tempat untuk berinteraksi langsung dengan si hewan raksasa ini. Salah satunya, di kawasan Derawan atau lebih tepatnya di daerah Talisayan.

Untuk menemukan Whale Shark ngga terlalu sulit. Agan tinggal cari bagang atau kotak kayu mengapung di lautan tempat nelayan menebarkan jaring mereka untuk menangkap ikan. Kalo udah ketemu bagangnya, dijamin agan akan segera ngeliat Whale Shark yang seliweran di sekitarnya.

Waktu terbaik untuk melihat Whale Shark di Talisayan adalah antara pertengahan bulan April hingga Oktober, sedangkan untuk bulan Desember sampai pertengahan April, mamalia laut ini akan berpindah ke perairan sekitar Derawan, mengikuti para nelayan yang memindahkan bagang mereka untuk menghindari arus yang kuat.

Berbeda dengan hiu-hiu lainnya, Hiu Paus ini tergolong jinak, karena makannya aja plankton dan ikan-ikan kecil hasil pemberian nelayan. Ngga perlu takut akan ditelen saat nyemplung dan selfie bareng mereka, tapi harus tetap jaga jarak dan jangan pernah coba-coba buat pegang apalagi meluk. Karena ukuran tubuhnya yang besar, sekali kena tampar sirip belakang lumayan bikin kepala keliyengan.

Asyiknya, agan ngga butuh tuh peralatan diving yang ribet untuk berenang bareng Hiu Paus ini. Cukup snorkeling aja, foto selfie bareng Hiu Paus pun siap dipost di sosial media. Dan serunya, ngga cuma 1 atau 2 tapi 3 ekor!


10. DANAU LABUAN CERMIN AIRNYA SEBENING RAISA
Danau Labuan Cermin berlokasi sedikit jauh dari Derawan, yaitu di Kecamatan Biduk-Biduk atau sekitar 7 jam perjalanan darat dari Tanjung Redeb, Ibukota Kabupaten Berau. Biasanya, traveler main ke Danau Labuan Cermin ini setelah sebelumnya liburan ke Derawan terlebih dahulu, baru setelahnya bisa langsung terbang ke kota asal lewat Bandara Berau di kota Tanjung Redeb.

Tapi, ternyata untuk sampai ke Danau Labuan Cermin ini bisa juga melalui jalur laut, yaitu dengan menggunakan speedboat dari Pulau Derawan selama kurang lebih 2,5 jam perjalanan.


Untuk menuju ke Danau Labuan Cermin ini, agan harus menyusuri sungai selama 20 menit terlebih dahulu. Pemandangan sekitar dan air sungainya yang bening kehijau-hijauan dijamin bikin perjalanan agan jauh dari kata bosen.

Setelah 20 menit perjalanan, sekarang saatnya agan ketemu sama Raisa-nya Biduk-Biduk, si Danau Labuan Cermin yang airnya bening laksana kaca. Sampe-sampe perahu pun keliatan terbang. Duh!



Jangan cuma diliatin, Raisa yang ini boleh juga loh untuk dinikmatin. Nyemplung aja dan rasain sensasi segernya. Cihuy!



11. LUNTURKAN LELAH DENGAN BERENDAM DI SUMBER AIR PANAS ASIN PEMAPAK
Air Panas Asin Pemapak berlokasi di Kampung Biatan Bapinang atau 3 jam perjalanan darat dari kota tanjung Redeb, Ibukota Kabupaten Berau. Biasanya, traveler yang sedang menuju ke Biduk-Biduk untuk berenang di Danau Labuan Cermin atau sedang menuju ke Talisayan untuk bertemu dengan Whale Shark akan mampir ke sumber air panas ini.

Keberadaan Sumber Air Panas Pemapak ini sangat pas karena cocok untuk rehat sejenak saat pantat mulai pegal setelah duduk berjam-jam di dalam mobil ketika sedang menuju ke Danau Labuan Cermin atau Talisayan. Dijamin, lelah langsung luntur oleh hangatnya air di sini.

12. SEMPURNAKAN PERJALANAN KE DERAWAN DENGAN SILATURAHMI BERSAMA BEKANTAN DI HUTAN MANGROVE TARAKAN
Kalau agan liburan ke Derawannya melalui Kota Tarakan, sempatkan mampir ke Hutan Mangrove Tarakan untuk silaturahmi dengan penghuni asli di sana, yaitu Bekantan. Salah satu jenis monyet khas Kalimantan yang menjadi maskot Dufan ini bisa kamu jumpai bersama dengan hewan-hewan lainnya seperti Elang Laut dan Monyet Ekor Panjang.

Ngga perlu pusing nyari lokasi hutan mangrove ini, karena ternyata Hutan Mangrove Tarakan berlokasi di pusat kota, diapit oleh Pasar Gusher dan Kawasan Industri Tarakan.

Waktu terbaik untuk melihat Bekantan adalah saat pemberian makan mereka yaitu sekitar pukul 09-10 pagi atau pukul 3-4 sore. Pada waktu ini, agan bisa menyaksikan Bekantan secara langsung dari jarak yang sangat dekat.

Jangan khawatir akan digigit, karena nyatanya Bekantan yang berperawakan seram ini punya sifat yang malu-malu. Begitu mereka tau ada gerombolan manusia datang, mereka akan langsung naik ngumpet di dahan-dahan pepohonan. Kalau udah kayak gini, yang ada bukannya agan nontonin si Bekantan tapi justru malah agan yang ditontonin mereka. Makannya, jaga suara saat lagi nontonin mereka makan.


Untuk baca artikel lengkapnya, silahkan mampir ke website kita ya Gan di sini: http://bit.ly/2iOFpgQ
0
3.5K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan