Banyak manusia yang lahir dengan kekurangan buta warna atau hanya dapat melihat warna-warna tertentu. Nah, kondisi seperti ini juga dialami anjing, hewan yang paling sering berinteraksi dengan manusia. Anjing terlahir dengan penglihatan warna terbatas. Mereka hanya mampu menerima warna cokelat, kuning, dan biru. Meski begitu, anjing dikenal memiliki indera penglihatan malam hari yang tajam.

Sama seperti anjing, kucing hanya bisa menangkap warna cokelat, kuning, dan biru. Namun kucing memiliki kelebihan yakni mampu menangkap obyek yang bergerak cepat. Selain itu kucing memiliki lensa mata yang mampu berubah sesuai kepekaan cahaya.

Burung tidak melihat dunia dengan cara manusia melihat. Namun mereka melihatnya dengan cara yang lebih halus dan tajam seperti saat mereka melihat cahaya ultraviolet dan warna.

Nah hewan yang satu ini lebih unik lagi. Lalat terlahir dengan ribuan lensa kecil di matanya. Itulah mengapa mereka sanggup melihat sinar ultraviolet dan warna lebih baik. Bukan hanya itu, mata lalat juga mampu menangkap gerakan hingga 120 frame per detik. Itulah mengapa lalat sulit ditangkap sebab yang ia lihat adalah gerakan lambat atau slow motion hingga membuatnya mudah mengantisipasi bila ada ancaman datang.

Ular tidak memiliki telinga untuk mendengar. Ia juga tidak bisa melihat warna yang mampu dilihat manusia. Namun kekuatan indera penglihatan ular adalah di malam hari dimana ia mampu menangkap obyek meskipun dalam keadaan gelap. Seperti sedang memakai kaca mata infra merah.

Hiu hanya tidak bisa melihat warna lain selain hitam dan putih. Namun namanya hewan air, hiu mampu menangkap obyek dengan lebih jelas ketimbang manusia bila berada di air apalagi jika tanpa bantuan kaca mata renang.

Dalam keadaan normal ikan mampu menangkap warna hijau, merah, dan biru. Namun terkadang mereka juga mampu menangkap warna alami ultra violet. Oh iya, ikan tidak memiliki kelopak mata seperti manusia loh.

Tikus buta warna merah. Ia juga rabun alias segala obyek yang dilihatnya akan terlihat blur atau buram. Namun tikus mampu melihat obyek secara lebih lambat dibanding manusia. Mirip seperti lalat sehingga ia mampu kabur dari bahaya yang mengancam dirinya.