- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Waspadalah, Isu SARA Menjadi Ancaman Lahan Perang


TS
aisyaainun
Waspadalah, Isu SARA Menjadi Ancaman Lahan Perang
Quote:
Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah menjalani proses persidangan beberapa waktu lalu dalam kasus penodaan agama. Hal ini dapat kita lihat dari pelaksanaan sidang perkara yang digelar dan dijalani oleh Ahok. Melihat kasus penodaan ini bisa jadi pertanda bahwa kasus dugaan penodaan agama oleh Ahok telah berlanjut ke jenjang yang lebih mengkhawatirkan. Terlihat dari sentimen dan kebencian yang mulai sejak awal kasus penodaan agama Ahok berhembus hingga kini, banyak sekali beberapa kelompok kepentingan baik yang mendaulat dirinya sebagai pembela Islam dan ada juga kelompok agama diluar Islam yang mendaulat dirinya sebagai kelompok yang berjiwa nasional mulai melakukan beberapa manuver baik langsung maupun tak langsung yang dirasakan cenderung menimbulkan sentimen dan intoleransi yang “mungkin” dapat berpotensi menimbulkan peperangan antar agama.
Maka, mulai muncul praduga dari beberapa ahli bahwasannya dalam waktu dekat, dunia akan dihadapkan dengan adanya perang dunia ketiga yang konon katanya sentimen dan kebencian antar umat beragamalah yang akan menjadi penyebab dasarnya. Dapat di iya kan namun bisa juga disangkal, penyebab perang dunia ketiga memang dirasakan saat ini sudah memasuki tahap baru. Beberapa indikasi yang mencerminkan hal tersebut telah muncul dibeberapa bagian negara-negara yang konon bermayoritaskan muslim sebagai penduduknya. Berkiblat kepada Iraq dan Suriah, yang menjadi trending topik pembicaraan publik seantaro dunia, konon Rusia dan Tiongkok berperan dalam penyuplai kapal perang dan pesawat tempur untuk melakukan peperangan yang merupakan perang proxy antara belok barat (AS dan Sekutu) dan timur yang pecah karena permasalahan sentimen agama. Tak hanya itu, Afganistan, Mesir, dan Libanon yang meskipun konon katanya peperangan terjadi karena landasan politik dan ekonomi kepentingan blok atau negara, namun dengan agama, beberapa kelompok kepentingan dapat berinfiltrasi masuk, lalu menebar sebuah kebencian yang berlanjut kepada peperangan.
Berkaca pada kasus penodaan agama oleh Ahok yang saat ini telah dalam proses hukum, dapat dirasakan bahwa kasus ini pelan namun pasti mulai dipolitisir guna menyukseskan beberapa misi terselubung kelompok kepentingan. Entah itu berasal dari dalam maupun luar negeri, namun bibit kebencian antar umat beragama mulai ditularkan secara terang-terangan dan dapat dirasakan melalui peranan media sosial dan media massa. Beberapa kelompok muslim yang cenderung bersifat ekstrim semakin massif menyebarkan pemberitaan yang menabur kebencian antar umat beragama. Foto, berita, meme, video, dan beberapa produk media lainnya yang berisikan sentimen berkehidupan beragama semakin masif disebarkan. Tak hanya itu, beberapa kelompok nasrani ekstrim juga melakukan hal yang sama. Menebar kebencian, menyebarkan isu perpecahan, melakukan gerakan-gerakan intoleransi yang secara gamblang berpotensi meretak toleransi beragama negeri ini yang selama ini telah dibangun dengan susah payah.
Tak akan terjadi konflik agama jika kedewasaan dalam berpikir dan bertoleransi dalam berkehidupan senantiasa menjadi basic jalannya negara ini. Dikaitkan dengan kasus Ahok yang saat ini secara menggumpal telah melahirkan kebencian antar kelompok ekstrim agama islam dan nasrani, publik diuji untuk bersikap dewasa dan mulai menyaring permasalahan ini dengan memahami secara dalam dan berakar penyebab dan dampak yang akan terjadi tatkala permasalahan tersebut terus diumbar dan dibahas. Indonesia memang rawan untuk dihancurkan, namun hanya dengan ke Indonesiaanya lah semua itu dapat dipertahankan. Kita berbeda-beda tapi tetap satu. Kita harus ingat bahwa bangsa Indonesia merdeka berkat jasa-jasa pahlawan terdahulu dengan latarbelakang SARA yang berbeda. Para pahlawan mampu memerdekakan bangsa ini dengan persatuan dan kesatuan yang mereka miliki atas dasar cinta Indonesia dan NKRI. Kita sudah seharusnya lebih mendalami dan memahami itu semua demi negara yang kita cintai.
Maka, mulai muncul praduga dari beberapa ahli bahwasannya dalam waktu dekat, dunia akan dihadapkan dengan adanya perang dunia ketiga yang konon katanya sentimen dan kebencian antar umat beragamalah yang akan menjadi penyebab dasarnya. Dapat di iya kan namun bisa juga disangkal, penyebab perang dunia ketiga memang dirasakan saat ini sudah memasuki tahap baru. Beberapa indikasi yang mencerminkan hal tersebut telah muncul dibeberapa bagian negara-negara yang konon bermayoritaskan muslim sebagai penduduknya. Berkiblat kepada Iraq dan Suriah, yang menjadi trending topik pembicaraan publik seantaro dunia, konon Rusia dan Tiongkok berperan dalam penyuplai kapal perang dan pesawat tempur untuk melakukan peperangan yang merupakan perang proxy antara belok barat (AS dan Sekutu) dan timur yang pecah karena permasalahan sentimen agama. Tak hanya itu, Afganistan, Mesir, dan Libanon yang meskipun konon katanya peperangan terjadi karena landasan politik dan ekonomi kepentingan blok atau negara, namun dengan agama, beberapa kelompok kepentingan dapat berinfiltrasi masuk, lalu menebar sebuah kebencian yang berlanjut kepada peperangan.
Berkaca pada kasus penodaan agama oleh Ahok yang saat ini telah dalam proses hukum, dapat dirasakan bahwa kasus ini pelan namun pasti mulai dipolitisir guna menyukseskan beberapa misi terselubung kelompok kepentingan. Entah itu berasal dari dalam maupun luar negeri, namun bibit kebencian antar umat beragama mulai ditularkan secara terang-terangan dan dapat dirasakan melalui peranan media sosial dan media massa. Beberapa kelompok muslim yang cenderung bersifat ekstrim semakin massif menyebarkan pemberitaan yang menabur kebencian antar umat beragama. Foto, berita, meme, video, dan beberapa produk media lainnya yang berisikan sentimen berkehidupan beragama semakin masif disebarkan. Tak hanya itu, beberapa kelompok nasrani ekstrim juga melakukan hal yang sama. Menebar kebencian, menyebarkan isu perpecahan, melakukan gerakan-gerakan intoleransi yang secara gamblang berpotensi meretak toleransi beragama negeri ini yang selama ini telah dibangun dengan susah payah.
Tak akan terjadi konflik agama jika kedewasaan dalam berpikir dan bertoleransi dalam berkehidupan senantiasa menjadi basic jalannya negara ini. Dikaitkan dengan kasus Ahok yang saat ini secara menggumpal telah melahirkan kebencian antar kelompok ekstrim agama islam dan nasrani, publik diuji untuk bersikap dewasa dan mulai menyaring permasalahan ini dengan memahami secara dalam dan berakar penyebab dan dampak yang akan terjadi tatkala permasalahan tersebut terus diumbar dan dibahas. Indonesia memang rawan untuk dihancurkan, namun hanya dengan ke Indonesiaanya lah semua itu dapat dipertahankan. Kita berbeda-beda tapi tetap satu. Kita harus ingat bahwa bangsa Indonesia merdeka berkat jasa-jasa pahlawan terdahulu dengan latarbelakang SARA yang berbeda. Para pahlawan mampu memerdekakan bangsa ini dengan persatuan dan kesatuan yang mereka miliki atas dasar cinta Indonesia dan NKRI. Kita sudah seharusnya lebih mendalami dan memahami itu semua demi negara yang kita cintai.
Ngeri gan klo ini terjadi...

sblum ini terjadi,, mari kita bertoleransi bray, damai itu indah,,

Kita gx seiman, tp bersaudara dalam kemanusiaan

SUMUR
Diubah oleh aisyaainun 09-01-2017 09:36
0
6.4K
Kutip
51
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan