

TS
gatra.com
Australia Jelaskan Soal Rekrut Prajurit TNI jadi Mata-mata

Canberra, GATRANews - Menteri Pertahanan Australia Marise Payne membantah tudingan bahwa Australia merekrut anggota TNI menjadi mata-mata. Hubungan kedua negara tegang setelah TNI memutuskan untuk menghentikan sementara semua kerjasama militer dengan Australia. Sebelum penghentian kerjasama militer ini, Panglima TNI Gatot Nurmantyo sudah menghentikan pengiriman prajurit terbaiknya ke Australia.
[column_item col="3"]
Baca juga: Benarkah Pancasila dilecehkan menjadi Pancagila? Panglima TNI menjawab kasus ini[/column_item]Hal itu diungkapkan kepada laman ABC November lalu. Dalam pidatonya dia secara terbuka mengatakan bahwa setiap kali ada latihan bersama, lima sampai 10 prajurit terbaik dikirim ke Australia. "Itu sudah dilakukan sejak sebelum saya menjadi panglima jadi saya biarkan. Setelah saya menjadi panglima, hal itu tidak terjadi lagi. Mereka pasti akan direkrut. Mereka pasti akan direkrut." Marisa Payne mengatakan kekhawatiran Panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang rekrutmen prajurit TNI tidak berdasar. "Itu tindakan yang tidak akan kita setujui, tentu saja,"katanya, Kamis (5/1). Menurut laman ABC, sebuah penyelidikan dilakukan setelah anggota Kopasus memprotes poster material latihan di Pangkalan Special Air Service di Pert, November lalu. Poster itu terkait dengan kemerdekaan propinsi Papua Barat. Payne menyesalkan situasi itu dan material-material pelatihan yang memicu penangguhan kerjasama itu juga sudah dihapus. "Kami berusahaa memastikan material yang dipakai benar-benar diperhatikan di masa depan," tegasnya, sambil memastikan bahwa Australia menghormati kedaultan Indonesia termasuk Papua. Marisa Payne mengatakan penyelidikan itu sudah hampir selesai.
Editor: Rosyid
Sumber : http://www.gatra.com/internasional/a...jadi-mata-mata
---
-

0
1.2K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan