Kaskus

Story

limabelasmenitAvatar border
TS
limabelasmenit
Being Happy When We Saw Aurora Australis
Hello Kaskus, nampaknya aku akan sedikit membuka kenangan dimasa lalu, mungkin aku akan mulai sedikit demi sedikit untuk menghapus beberapa kenangan dimasa lalu, dari pada ku tekan ctrl + alt + del, mungkin lebih baik jika kutekan ctrl + x saja

Dalam Thread ini mungkin ada sedikit atau beberapa unsur konten dewasa, kuharap kalian mengerti maksudku

----------
“Selamat pagi pak, saya yang melamar untuk bekerja di perusahaan bapak” ucap wanita yang sedang kupunggungi dengan kursi, aku sedang melamun di pagi hari rupanya, untungnya wanita itu membangunkan ku

“Kamu…. Kemana aja?” hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saat melihat wanita itu.. ya dia wanita yang selama ini kucari, aku juga merindukan dia semenjak lulus kuliah kita tidak pernah bertemu

Selingan dulu pake Lagu biar makin Enjoy....



----------

Lets back to few years ago….

“Leo, papa udah berapa kali bilang sama kamu? Jangan mabuk – mabukan lagi, sejak kamu kenal sama Dion kamu jadi urakan gini” ucap papaku
“Pa, aku udah gede pa, aku tau mana yang baik untuk aku dan mana yang ga baik untuk aku pa, aku ngantuk mau tidur dulu”
“Iya kabur aja terus kalo lagi dinasehatin sama orang tua, kamu emang ngga pernah dewasa”

Hari ini aku baru pulang kerumah setelah 2 hari aku menginap dirumah Dion, atau mungkin lebih tepatnya setiap malam aku bersama Dion pergi ke beer house untuk meminum beer dan sedikit membuat atau lebih tepatnya kita memproduksi sebuah mixtape, yah aku dan dion adalah seorang Disc Jokey (atau mungkin juga Composer), awal mula aku mengenal Dion adalah di sebuah café saat ia mendengar musikku, dia mengajakku untuk duet bersama

Aksa da Leon ya itu namaku, hari ini aku harus segera berangkat kesekolah, mungkin aku akan sedikit belajar untuk ujian ku, namun bagaimana cara belajar? Jika dikelas aku selalu sibuk dengan menggambar dan membuat sebuah konsep untuk showbiz ku nanti? Dan parahnya saat itu music EDM belum sepopuler sekarang – sekarang ini, mungkin yang mereka tau music EDM itu sejenis house music dengan irama monoton

“Pagi mas Leo” Ucap satpam sekolah, saat melihat aku baru memasuki gerbang sekolah
“Pagi juga pak” sapaku balik
“Maaf sekali mas Leo, parkir mobilnya penuh, mungkin mas Leo bisa parkir di gedung samping sekolah mas, mohon maaf mas, dari pada berdesak – desak malah tidak mengenakan” ujarnya
“Oh makasih”

Ku lihat arloji pemberian kakakku yang selalu perhatian padaku yang saat ini sedang menulis tugas akhirnya di salah satu universitas di negeri kangoroo, pantas sudah hampir jam 7

Memasuki kelas dan langsung duduk di kursi favoritku pojok belakang dekat ventilasi AC

“Aksa, kamu nggak upacara?” ucap gadis yang terkenal sangat ramah, bahkan pada pemalas sepertiku ini, mungkin hanya dia yang kuperkenankan memanggilku Aksa
“Eh iya, kamu kok belum ke lapangan?” tanyaku
“Aku baru sampai, ini taruh tas dulu baru ke lapangan”
“Yuk bareng aja kita”
“Tunggu, Atribut upacara mu mana? Kamu mau emang di hokum upacara di bawah tiang bendera lagi kaya minggu lalu?” ucapnya

Ah iya…. Aku selalu melupakan atribut upacara
“Ya udah dari pada nggak sama sekali? yuk, dari pada telat, malah dihukum lari keliling lapangan” ucapku
“Ada ya orang kaya kamu Aksa? Untung aku punya cadangan, sebenatar aku ambilin topiku untuk kamu”
“Sini, nunduk dikit, biar aku yang pakein topinya ke kamu”
“Thanks Mel, yuk” kemudian ku genggam erat tangannya, awalnya ia sempat risih karena genggamanku, namun akhirnya dia bersikap biasa

Melinda Tenehatan, wanita yang lemah lembut yang mungkin di idolakan oleh seluruh kelas atau mungkin sekolah ini, bukan karena wajahnya yang cantic atau postur tubuhnya yang seksi namun keramahannya membuat semua luluh

Setelah upacara kita kembali kekelas, biasanya kalau saat upacara seperti ini siswa menaruh tasnya di mobil atau menitipkan di perpustakaan, karena lokasi kelas dan lapangan itu harus menyebrangi tempat parkir, yang melelahkan dan cukup jauh, butuh waktu sekitar 3 menit untuk berjalan dari lapangan ke kekelas

“Aksa, aku malu, lepasin dong genggamannya, dari tadi kita di liatin terus tau” bisiknya pelan
“Oh, rileks aja mereka liatin yang lain kok itu” ucapku santai sambal ngeles

“Kayanya ada yang baru jadian nih… PJ dong PJ, LEO sama MELIN jadian nih” ucap Anne si big momma kelas ini, ya you know lah what big momma should do? Bigo(s) dan pasti rusuh
“Ih apaan sih ne, aku sama Aksa cuman temen kok” ucapnya
“Temen apa temen? Kok sampe gandengan tangan gitu? Leo lu klarifikasi dong, masa lu mau aja jadi kekasih yang ngga di anggap gitu?” bantah Anne, biaasanya kalau ada yang baru jadian mereka harus mentraktir satu kelas ini saat jam makan siang
“Iya terserah lu deh ne, kalau cuman mau makan gratis mah nanti istirahat bilang aja” ucapku
“Tuh kan Mel, Leo aja bilang iya, masa lu ngga mau ngaku?”
“Ih Anne, apa sih, Aksa ah….” Ucapnya dengan raut muka yang Nampak bingung
“Udah lah Mel, Anne cuman mau minta di traktir, biarin aja nanti aku yang traktir”

Hari ini jam pelajaran pertama adalah Seni music, hari ini kita akan belajar tentang alat music dan cara menggunakannya, sebenarnya aku sudah bisa bermain alat music, bagaimana mungkin ayahku yang membuka banyak rental studio music namun aku tidak mencicipinya terlebih dahulu? Haram rasanya

“Hari ini kita akan belajar bermain keyboard, ada yang sudah bisa menggunakannya? Yang sudah bisa akan mendapat nilai tambahan” ucap ibu guru ini

“Coba liat tangan Aksa” Ucap Melin

Aku yang polos memberikan tanganku dan kemudian Melin mengangkatnya

“Nah coba Leon maju pertama, tenang aja”

Awas ya kamu Melin iseng aja sih

Kutekan nada nada yang di ucapkan oleh guruku, kemudian aku memainkan satu bait lagu yang disediakan, karena aku ingin membalas perbuatan Melin tadi, aku memainkan lagu bizarre love triangle, ya setidakny lagu ini sering di nyanyikan Melin, dia yang awalnya hanya berdiri malu, lama – lama ikut bernyanyi

“Lagi – lagi, Leo sama Melin satu lagu lagi dong” ucap Anne
“Hahaha aku malu tau Aksa, ah kamu mah” Ucap Melin berbisik padaku
“Bu, satu lagu lagi boleh nggak bu?” tanyaku
“Silahkan Leo”
“Kamu tau lagu SHM yang Leave the World Behind ngga?” tanyaku pada Melin, padahal liriknya hanya itu – itu saja hahaha
“Oh itu, yuk”

Setelah bernyayi bersama Melin, kini mukanya terlihat merah, siapa suruh jahil mengangkat tanganku untuk maju terlebih dahulu

“Melin kamu rese banget sih, kirain lihat tangan mau ngapain”
“Hahahaha, sama kamu juga, apa coba masa tau – tau narik aku, kan aku panik”

Setelah pelajaran seni music kita semua keluar dari ruangan studio yang sesak ini, dan kembali kekelas untuk melanjutkan pelajaran yang lain, Aku hanya menyimak mata pelajaran

Saat jam istirahat, aku turun ke kantin, karena tidak mungkin mengajak Melin, Melin bilang jajan di kantin itu ngabisin uang saku, mending bawa bekal dari rumah

Saat aku sedang menikmati makanan tiba – tiba ada segerombolan anak laki – laki

“Jadi elu cowonya Melin? Yang bikin gua di tolak minggu lalu?” ucap salah satunya
Diubah oleh limabelasmenit 29-12-2016 20:32
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
4.5K
53
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan