PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Ulama kharismatik Habib M Luthfi bin Ali Yahya berharap media harus jadi sarana pemersatu serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu lantaran, media memiliki peran strategis, utamanya dalam memberikan pencerahan terkait makna NKRI seutuhnya kepada masyarakat.

“Media harus menjadi kepanjangan tanganan supaya memperkokoh NKRI, melalui karya mutiaranya. Sehingga, pencerahan terhadap orang awam khususnya terkait NKRI begitu penting. Maka, sulit untuk bisa menyatakan terimakasih kepada media, dan itu terlalu kecil untuk jasa peran media,” tutur Habib Luthfi, usai mengikuti apel merah putih dan ikrar NKRI di Alun-alun Kota Pekalongan, Sabtu (7/1).

Apel merah putih tersebut merupakan rangkaian Peringatan Maulib Nabi Muhammad SAW yang digelar Kanzus Salawat pimpinan Habib Luthfi. Apel sendiri dipimpin Wakapolda Jateng Brigjen Pol Firli, dan diikuti TNI/Polri, ulama, santri, serta ormas diantaranya Banser dan Pemuda Pancasila. Dalam kesempatan tersebut, dibacakan ikrar NKRI oleh masing-masing perwakilan peserta apel. Bahkan, setiap peserta apel mengenakan ikat kepala merah putih, sebagai simbol kecintaan NKRI sekaligus bentuk nasionalisme.

Sementara, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Firli menambahkan, kita sadari bersama NKRI dibangun dengan penuh semangat nilai-nilai perjuangan oleh para pendahulu. Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus memiliki kewajiban bagaimana dapat meneruskan cita-cita para pendahulu. “Utuhnya NKRI berkat dukungan seluruh elemen masyarakat. Utamanya para ulama, TNI/Polri, serta segenap lapisan bangsa Indonesia. Sehingga tidak ada seorang maupun kelompok mana pun yang bisa melepaskan diri dari tanggungjawab dalam menjaga NKRI,” tegas Firli.

Disamping itu, lanjut dia, Pekalongan dapat dijadikan model percontohan bagi daerah-daerah lain. Itu lantaran, dari Pekalongan terus diserukan semangat NKRI, satu diantaranya berkat kepiwaian Habib Luthfi bin Ali Yahya, yang sudah menunjukan perhatian besar terhadap keutuhan NKRI. “Kegiatan seperti ini (apel merah putih dan ikrar NKRI, red) bisa diadopsi oleh daerah-daerah lain,” kata Firli, sekaligus mengakhiri komentarnya.

sumur

kebanyakan orang taunya habib itu cuma rizieq yg ceramahnya selalu provokatif dan anti pancasila akibatnya citra habib jadi buruk dan jadi olok-olokan masyarakat, padahal masih banyak habib yg pro NKRI dan pancasila, salah satunya Habib Luthfi. beliau adalah Ketua Umum MUI Jawa Tengah, anggota Syuriyah PBNU, dan merupakan Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah. habib rizieq itu gak ada apa-apanya kalo dibandingin sama Habib Luthfi