Bali itu punya sejuta pesona gan. Salah satu kota wisata ini emang memikat siapa aja, gak cuman orang Indonesia tapi juga turis dari luar negeri gan. Tapi, tahukah agan sista kalau Bali juga punya keunikan tersendiri dibanding dengan kota lain di Indonesia?



Nah, kira-kira apa aja yak? Yuk langsung aja simak penuturan dari dara cantik dari Bali, Nungki Ayu, yang saat ini jadi host Cl*ponyu. Cekidot dimari:

1. Ada Festival Ciuman Massal



Yang pertama nih gan, di Bali ada yang namanya Tradisi Ciuman Massal atau dikenal Omed-Omedan, yang biasa dilakukan setelah hari raya Nyepi di oleh warga Banjar Kaja Desa Sesetan, Denpasar.
Di sini, pasangan muda-mudi dari daerah setempat akan bergiliran untuk maju untuk berciuman dan warga lain akan mencoba untuk menarik dan mendorong, kemudian akan ada tetua desa yang datang untuk mengguyur mereka dengan air sampai basah kuyub. Ritual ini di yakini warga setempat dapat menghalangi desa mereka dari terserang wabah penyakit.

2. Ada Ritual Keserupan Massal



Gak cuman itu aja, di Bali juga ada acara yang dianggap nyeremin juga nih, yaitu Ritual Pengrebongan yang diadakan di Pura Petilan Kesiman, 8 hari setelah perayaan Kuningan, terbilang unik, karena selama prosesi banyak Penyungsung Pura (Umat Hindu) yang mengalami kesurupan. Pada saat bersamaan puluhan orang mengalami keserupan dan tiba-tiba berteriak histeris, menari, serta menusukan keris ke dada, uniknya mereka tidak terluka sedikit pun.

3. Mayat-Mayat Tergeletak



Wah yang ini juga gak kalah nyeremin gan, yaitu di desa Trunyan, Kintamani memiliki tradisi pemakaman yang unik, di mana mereka tidak mengubur ataupun membakar mayat (ngaben) ala umat Hindu Bali pada umumnya. Mayat hanya diletakan begitu saja di atas tanah yang dikelilingi oleh pohon Taru Menyan. Anehnya, mayat-mayat di sana tidak menimbulkan bau. Konon harum pohon Taru Menyan lah yang menetralisir bau anyir mayat-mayat di sana.

4. Orang-Orang Berkelahi Menggunakan Daun Pandan



Setiap satu tahun sekali, kamu bisa menyaksikan serunya ritual suci perkelahian antar pemuda di Desa Tenganan menggunakan daun pandan berduri, atau lebih di kenal dengan nama Perang Pandan. Ritual ini diadakan sebagai wujud penghormatan kepada Dewa Indra, yaitu dewa Perang yang paling mereka segani. Layaknya perang di zaman kerajaan, mereka juga memakai tameng yang terbuat dari anyaman bambu.

5. Patung-Patung Raksasa



Nah, sehari sebelum Hari Raya Nyepi atau disebut Hari Pengrupukan, warga Hindu Bali akan mengarak patung-patung raksasa berwajah seram alias Ogoh-ogoh, mengelilingi desa dan ruas-ruas jalan kota. Ogoh-ogoh tersebut merupakan representasi dari karakter Bhuta Kala atau raksasa jahat. Meski begitu, tak jarang pula kita akan menemukan bentuk-bentuk kreasi Ogoh-ogoh yang “nyentrik”, misalnya karakter kartun yang seolah-olah dibuat seram.