
: Berbagi bersama di

:
Quote:
Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) DPD DKI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengatakan, kesalahan penulisan 'Pizza Hut' menjadi 'Fitsa Hats' dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dirinya, yang kemudian menjadi heboh di media, hanyalah upaya pengalihan isu dari kasus dugaan penodaan agama.
Novel mengatakan, pengalihan isu ini dibuat oleh terdakwa, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beserta pendukungnya yang disebut Ahokers.
"Pengalihan isu, kepanikan Ahok dan Ahokers. Ahokers bosnya kita serang habis-habisan, jadi gak terima," kata Novel kepada Netralnews.com, Kamis (5/1/2017).
Alasan lain, menurut Novel, Ahok panik lantaran bantahannya soal tidak ada niat menistakan agama, dipatahkan oleh bukti-bukti yang mereka sodorkan di persidangan.
"Ahok ini kebakaran jenggot, panik, karena di mana-mana ngomongnya gak ada maksud, gak ada niat (menistakan agama), tapi dipatahin," ujarnya.
Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ini juga berpendapat, harusnya pihak Ahok tahu jika penulisan 'Fitsa Hats' dalam BAP-nya adalah kesalahan pengetikan dari penyidik kepolisian.
"Itu kan BAP seharusnya penasihat hukum terdakwa seharusnya kan tahu. Apalagi kan itu riwayat sendiri, apa urusannya sama mereka," paparnya.
Sebutan 'Fitsa Hats' mendadak menjadi viral di media, setelah Ahok mengungkapkan BAP Novel yang hadir sebagai saksi dalam persidangannya, di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017).
Ahok menyebut, jika Novel mengaku pernah bekerja di restoran asal Amerika, Pizza Hut, pada 1992-1995, namun dalam BAP, Novel menyamarkan nama perusahaan dengan menulis 'Fitsa Hats'.
http://www.netralnews.com/news/megap...pengalihan.isu
Pdhl bagus tuh isu "fitsa hats" buat pengalihan isu makar, kota apung, isu habib, advokat dan kesaksian palsu. Penjara 7 thn menanti loh
