Jakarta - Bupati Katingan, Kalimantan Tengah, Ahmad Yantenglie, yang tertangkap berselingkuh dengan istri anggota Polri, diusung oleh Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang (PBB), dan PDP. Gerindra menyesalkan perbuatan tidak terpuji Ahmad itu.

"Sebagai partai pengusung, kita ikut prihatin terhadap perilaku bupati yang tidak semestinya ini," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada detikcom melalui pesan singkat, Kamis (5/1/2017) malam.

Dasco menuturkan, sebelum memutuskan melakukan pengusungan, Gerindra sudah melakukan tes kesehatan dan kejiwaan terhadap Ahmad. Itu dilakukan untuk menguji kualitas Ahmad, yang ditangkap saat berselingkuh dengan istri polisi tersebut.

"Padahal, sebelum jadi bupati, yang bersangkutan juga sudah dites kesehatan dan psikotestnya," ujar Dasco.

Meski demikian, Gerindra belum mengetahui langkah selanjutnya terkait dengan perilaku Ahmad itu. Jika terbukti melakukan perselingkuhan, Gerindra tidak akan mengusungnya lagi.

"Kita akan lihat apakah memang benar terjadi perselingkuhan. Bila memang iya karena dukungan secara politik di KPU tidak bisa dicabut, maka secara moral Partai Gerindra Katingan tidak memenangkan lagi calon tersebut," tutur pria yang juga anggota Komisi III DPR ini.

Terungkapnya skandal perselingkuhan Bupati Katingan ini berawal ketika suami FY bertugas di Sampit. Ketika pulang, suami FY, yang merupakan polisi, tak mendapati istrinya di rumah.

Suami FY sempat mencari ke tempat kerja FY dan hasilnya nihil. Teringat tentang cerita istrinya yang sedang mencari kos, suami FY pun menyambangi kos yang diceritakan tersebut.

Barulah suami FY menemukan istrinya berada di dalam kamar kos bersama Bupati Katingan Ahmad Yantenglie. Ahmad dan FY pun diamankan Polres Katingan dan kini kasusnya ditangani Polda Kalimantan Tengah (Kalteng).

(azf/ear)

https://m.detik.com/news/berita/d-3389200/bupati-katingan-selingkuh-gerindra-tak-akan-mengusung-lagi