Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mr.westAvatar border
TS
mr.west
GAGAL GINJAL - Mengenal Terapi Stem Cells
Quote:


Pendahuluan, Patofisiologis dan Prevalensi

Ginjal adalah organ ekskresi dalam yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Penyakit ginjal adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor, misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik dan lain-lain. Kelainan tersebut dapat mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Gagal ginjal kronis (chronic kidney disease, CKD) adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat diidentifikasi dengan nilai filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi CKD. Seringkali, penyakit ginjal kronis didiagnosis sebagai hasil dari screening dari orang yang dikenal berada di risiko masalah ginjal, seperti yang dengan tekanan darah tinggi atau diabetes dan mereka yang memiliki hubungan darah dengan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis juga dapat diidentifikasi ketika itu mengarah ke salah satu komplikasi yang diakui, seperti penyakit kardiovaskuler, anemia atau perikarditis.

Riset Kesehatan Dasar / Riskesdas (2013) melaporkan prevalensi penyakit gagal ginjal kronis berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 0.2 persen. Riskesdas juga melaporkan prevalensi gagal ginjal kronis terbesar terdapat pada pasien berusia ≥ 75 tahun, yaitu sebesar 0.6 persen. Di Sumatera Utara, prevalensi gagal ginjal kronis dilaporkan mencapai 0.2 persen. Berdasarkan jenis kelamin, Riskesdas (2013) melaporkan prevalensi gagal ginjal kronis pada pria di Indonesia sebesar 0,3 persen dan pada wanita di Indonesia sebesar 0,2 persen.

Quote:





Di Indonesia, penyakit ginjal yang cukup sering dijumpai antara lain adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Didefinisikan sebagai gagal ginjal kronis jika pernah didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal kronis (minimal sakit selama 3 bulan berturut-turut)oleh dokter. Namun pada sebagian besar kasus, pasien penyakit ginjal tidak merasakan gejala sama sekali (asymptomatic). Cara pengobatan gagal ginjal adalah pengobatan melalui makanan, pengobatan melalui obat-obatan, hemodialisis (cuci darah), transplantasi ginjal dan pengobatan stem cells. Pada keadaan terburuk, pasien dapat terancam nyawanya jika tidak menjalani hemodialisis (cuci darah) berkala atau transplantasi ginjal untuk menggantikan organ ginjalnya yang telah rusak parah.

Perencanaan Terapi Gagal Ginjal

  1. Pengobatan Melalui Makanan
Pengobatan melalui makanan dapat meringankan gejala yang ada pada penderita. Tapi pola makan yang rendah protein selama jangka panjang dapat menyebabkan 20%-50% malnutrisi. Malnutrisi yang parah dapat mengakibatkan kematian.

  1. Pengobatan Melalui Obat-obatan
Pada fase awal gagal ginjal kronis, obat-obatan dapat mengontrol kondisi pasien dengan baik, tetapi karena penderita gagal ginjal kronis tidak sanggup menahan efek samping obat, penggunaan obat harus sangat berhati-hati.

  1. Cuci darah dan Transplantasi Ginjal
Ketika penderita mulai timbul gejala uremia dan sudah tidak dapat dikendalikan lagi, untuk kelangsungan hidup haruslah melakukan cuci darah. Cuci darah menggunakan alat sebagai pengganti ginjal, proses pengobatannya sangat menyakitkan dan selain itu penderita harus sering melakukan cuci darah. Biaya transplantasi ginjal sangat besar, sumber ginjal juga sangat sedikit, kebanyakan pasien tidak sanggup menerima semua itu.
Pengobatan di atas adalah pengobatan pada umumnya dan memiliki khasiat tertentu, tapi sayangnya juga memiliki banyak kelemahan. Seiring perkembangan ilmu kedokteran, pengobatan melalui teknik stem cells mendatangkan harapan baru bagi pasien gagal ginjal.

  1. Pengobatan Stem Cells
Stem cells adalah sel yang memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi. Dalam kondisi tertentu, stem cells dapat berdiferensiasi menjadi sel ginjal. Transplantasi stem cells melalui intervensi arteri pada organ ginjal penderita, stem cells dapat memperbaiki dan meregenerasi sel ginjal, sehingga dapat memulihkan fungsi ginjal dan mengobati gagal ginjal kronis. Sebanyak 92% penderita gagal ginjal kronis, kondisinya membaik setelah menggunakan terapi pengobatan stem cells.

Mengenal Terapi Pengobatan Stem Cells

Gagal ginjal kronis adalah penyakit yang semakin hari akan semakin buruk dalam jangka panjang. Pertama, stem cells akan mengontrol perkembangan penyakit penderita gagal ginjal, kemudian seiring dengan stem cells memulihkan fungsi ginjal, gejala gagal ginjal kronis akan semakin berkurang, dari yang sudah memasuki fase akhir gagal ginjal berubah menjadi fase awal. Obat-obatan dan cuci darah hanya mengontrol perkembangan penyakit gagal ginjal, tidka dapat membuat kondisi penderita menjadi lebih baik.

Menurut Guangzhou Meyo Stem Cells Hospitals center, dalam 5 tahun, terdapat 92% penderita gagal ginjal yang kondisinya membaik setelah menggunakan pengobatan stem cells. Setelah menerima transplantasi stem cells, dalam 1-3 minggu, gejala anemia, edema, hipertensi menjadi berkurang.kadar kreatinin serum, protein, darah samar menurun. Bengkak, kurangnya selera makan, lelah juga berkurang. Angka dari pemeriksaan darah rutin menjadi normal, kualitas tidur menjadi baik kembali. Wajah kembali berwarna merah, buang air kecil dan besar menjadi normal. Dalam setengah tahun, kebanyakan penderita gagal ginjal kondisinya menjadi baik dan tanpa efek samping yang berbahaya bagi pasien.

Quote:


1 kali transplantasi Stem Cells hanya membutuhkan waktu 10 hari, biasanya penderita harus melakukan 3 kali transplantasi stem cells. Setiap kali transplantasi membutuhkan waktu 8-25 hari. Jika dibanding dengan obat-obatan, pengobatan melalui makanan dan cuci darah yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, waktu pengobatan stem cells jauh lebih singkat.

Quote:


Quote:

Asalkan terdapat kerusakan jaringan pada ginjal, stem cells dapat menunjukkan khasiatnya. Stem Cells dapat mengobati kerusakan ginjal karena Glomerulonefritis, nefropati pembuluh darah, penyakit ginjal genetik, infeksi ginjal, penyakit sistemik, penyakit ginjal karena toksik, nefropati obstruktif. Pengobatan Stem Cells juga dapat mengobati gagal ginjal kronis pada fase I, fase II, fase II dan fase IV. Obat-obatan dan cuci darah hanya mengobati gagal ginjal kronis pada fase tertentu.

Kesimpulan

Kondisi kelainan sistemik seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dpat menjadi faktor pencetus terjadinya gagal ginjal. Dalam jangka panjang, kondisi-kondisi ini menyebabkan kerusakan pada ginjal sehingga fungsi ginjal menurun. Jika tidak dikontrol dengan baik, kondisi yang buruk dapat mengancam nyawa pasien. Jangan sampai anda kehilangan orang terdekat anda karena penyakit ini. Segera periksakan dengan rutin setiap 1 tahun sekali kondisi sedimen urine anda terlebih lagi jika anda megkonsumsi obat-obat untuk kelainan penyakit sistemik. Budayakan pola hidup sehat dengan minum air putih secara teratur.

Referensi

Akoglu. M, Davidson. BR., A rational approach to terminoology of hydated disease of the liver., Journal of infections. 1992, 24: 1-6
Akrivadis .E.A, Steindel .H, Falls .P, Redeker A.G., Spontaneous rupture of non parasitic cyst of the liver. Gastroenterology. 1989, 97: 21-35
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam., Jilid 1., Edisi 3. Balai Penerbit FKUI, Gaya Baru. Jakarta. 1996: 340-343
http://repository.usu.ac.id/bitstrea...hapter%20I.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_ginjal_kronis


Quote:
Diubah oleh mr.west 06-01-2017 08:41
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
6.1K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan