- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bersatu Bersama Membuat Bangsa Indonesia Lebih Aman dan Kondusif


TS
habibahsitie
Bersatu Bersama Membuat Bangsa Indonesia Lebih Aman dan Kondusif
Quote:
Pada tahun 2016 bangsa Indonesia mengalami banyak peristiwa yang mengakibatkan siatuasi dan kondisi pada keamanan di tanah air. Beberapa peristiwa seperti di awal tahun 2016 terjadi tragedi terorisme di Thamrin, peristiwa intoleran di Tolikara, Tanjung Balai, dan Bandung serta di akhir tahun pemerintah berhasil membekuk terorisme sebelum melakukan aksi terornya. Tentunya hal ini masih kemungkinan akan mempengaruhi situasi keamanan di tahun 2017.
Sorotan potensi keamanan di tanah air yang paling menganggu adalah ancaman terorisme yang diperkirakan masih kuat di tahun 2017. Melemahnya kelompok radikal ISIS di Suriah dan Irak akibat tekanan dari kelompok internasional diperkirakan justru akan menggeser kekuatan ISIS ke wilayah lain. Beberapa tokoh ISIS yang berasal dari Asia Tenggara terutama Indonesia akan menunjukkan eksistensinya guna pamer kekuatan dan pengaruhnya. Hal ini sudah dimulai pada tahun 2016 seperti aksi di Thamrin, Solo, Tangerang, Medan dan Samarinda yang dipengaruhi oleh Bahrun Naim, tokoh ISIS yang berasal dari Indonesia. Tokoh-tokoh ISIS yang berasal dari Indonesia diperkirakan akan atau sudah bergeser ke Asia Tenggara dengan prediksi lokasi di Mindanau. Jika aparat keamanan di Indonesia tidak melakukan operasi di Poso maka kemungkinan Poso akan menjadi salah satu markas kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS. Model aksi teror di Indonesia akan terus berubah dan beradaptasi guna mengelabui deteksi apparat keamanan. Model ini sudah mulai digunakan pada penghujung tahun 2016 dengan menggunakan perempuan sebagai “pengantin” dalam rencana aksi bom bunuh diri. Hal ini tentu tidak menutup kemungkinan akan berkembang dengan menggunakan remaja atau anak-anak sebagai “alat” untuk melakukan aksi bom bunuh diri seperti yang terjadi di daerah konflik di negara lain. Pengendalian aksi-aksi teror tersebut akan dilakukan secara remote dari jarak jauh bahkan dari negara lain dengan menggunakan bantuan teknologi seperti internet.
Sedangkan, tindakan intoleran cukup menyita perhatian di tahun 2016. Kejadian seperti di Tolikara dan Tanjung Balai pada tahun 2016 harus diwaspadai agar tidak menjadi model yang akan terjadi di tahun 2017 dengan tempat yang berbeda. Ruang gerak yang lebih leluasa kepada kelompok sektarian dan radikal perlu dibatasi. Ketegasan pemerintah terhadap kelompok-kelompok sektarian dan radikal yang cenderung intoleran diharapkan dapat mencegah bibit terorisme di Indonesia.
Sementara itu, politik di tahun 2017 akan berpusat pada pilkada serentak pada bulan Februari. Pesta demokrasi yang terjadi di 101 daerah ini diperkirakan akan ikut mempengaruhi situasi keamanan di Indonesia. Misalnya Pilkada di Jakarta, yang menjadi pusat dan sorotan banyak pihak, tidak bisa lepas dari isu keamanan. Dunia bisnis tentu akan sangat khawatir terhadap isu keamanan ini. Pilkada serentak 2017 mulai terlihat berdampak pada keamanan di Jakarta pada semester kedua 2016. Pilkada di Jakarta menjadi lebih dinamis dan rawan karena adanya tokoh kontroversial Basuki Tjahaja Purnama yang diduga melakukan penistaan agama. Daerah-daerah lain yang berpotensi terganggu keamanannya terkait kegiatan politik pilkada serentak seperti di Papua Barat, Aceh dan Banten patut diwaspadai. Isu-isu primordial diduga akan mumcul sebagai pemicu dari konflik pilkada. Aturan pilkada yang bisa menjadi dua putaran akan membuat kekhawatiran terkait keamanan menjadi semakin panjang. Pilkada dua putaran akan menjadikan putaran terakhir sebagai pertarungan antar dua kubu. Hal ini akan menciptakan polarisasi yang cukup rawan sebagai sumber konflik. Kegiatan politik harus tetap dijaga pada relnya dan tidak berubah menjadi pertarungan antar kubu yang bisa menjadi titik awal perpecahan dan konflik.Pengaruh dinamika politik di Jakarta yang bisa mengarah kepada polarisasi akan menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok lain di daerah. Pemerintah perlu mewasapadai daerah-daerah yang mempunyai kerawanan dari sisi kekuatan aparat keamanan. Jakarta yang mempunyai kekuatan aparat keamanan yang cukup baik diperkirakan bukan menjadi sasaran bagi para pemain konflik. Namun isu-isu di Jakarta akan menjadi model dan inspirasi sebagai bahan untuk melakukan aksi di daerah. Hajat politik pilkada serentak 2017 menjadi momentum bagi para pemain konflik. Namun jangan sampai terjadi tujuan tersebut menjadi ancaman bagi persatuan bangsa.
Ada beberapa kunci untuk menjaga Indonesia tetap aman dan damai. Pemerintah harus tegas untuk menutup ruang gerak dari kelompok sektarian dan radikal. Kebebasan dan ruang bagi kelompok sektarian dan radikal menjadi peluang terjadinya tindakan intoleran, ancaman bagi eksistensi ideologi Pancasila, dan adanya aksi teror. Hal ini bukan suatu perkiraan saja namun sudah terjadi di Indonesia, terutama terkait aksi teror yang dilakukan oleh kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS dan kelompok yang menolak Pancasila sebagai dasar negara. Tindakan tegas pemerintah yang perlu dilakukan adalah membubarkan organisasi yang mengarah kepada sektarian, radikal dan mengancam ideologi bangsa. Selain membubarkan, pemerintah perlu tegas bahwa organisasi dengan aliran yang bertentangan dengan ideologi Pancasila adalah organisasi terlarang. Dengan hal ini maka pemerintah bisa dengan tegas memberikan tindakan hukum kapada anggota kelompok tersebut sebagai efek jera.
Pemerintah dan warga negara harus tetap optimis bahwa Indonesia akan tetap aman di tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya. Pelajaran yang diperoleh pada tahun 2016 harus menjadi bahan kajian untuk menjalani tahun 2017 dengan baik. Perpecahan tidak boleh terjadi, pemerintah harus didukung. Eksistensi bangsa dengan ideologi Pancasila menjadi hal utama yang harus dibanggakan dan dijunjung tinggi daripada budaya dan ideologi asing. Warga negara harus fokus bahwa persatuan adalah isu utama yang harus diupayakan. Dukungan masyarakat yang kuat kepada pemerintah, sikap toleran dengan tetap menghormati keyakinan pihak lain, menjunjung tinggi persatuan, dan memahami kebhinekaan sebagai persatuan akan membawa Indonesia tetap optimis menjadi bangsa yang lebih baik dan maju ke depannya.
Sorotan potensi keamanan di tanah air yang paling menganggu adalah ancaman terorisme yang diperkirakan masih kuat di tahun 2017. Melemahnya kelompok radikal ISIS di Suriah dan Irak akibat tekanan dari kelompok internasional diperkirakan justru akan menggeser kekuatan ISIS ke wilayah lain. Beberapa tokoh ISIS yang berasal dari Asia Tenggara terutama Indonesia akan menunjukkan eksistensinya guna pamer kekuatan dan pengaruhnya. Hal ini sudah dimulai pada tahun 2016 seperti aksi di Thamrin, Solo, Tangerang, Medan dan Samarinda yang dipengaruhi oleh Bahrun Naim, tokoh ISIS yang berasal dari Indonesia. Tokoh-tokoh ISIS yang berasal dari Indonesia diperkirakan akan atau sudah bergeser ke Asia Tenggara dengan prediksi lokasi di Mindanau. Jika aparat keamanan di Indonesia tidak melakukan operasi di Poso maka kemungkinan Poso akan menjadi salah satu markas kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS. Model aksi teror di Indonesia akan terus berubah dan beradaptasi guna mengelabui deteksi apparat keamanan. Model ini sudah mulai digunakan pada penghujung tahun 2016 dengan menggunakan perempuan sebagai “pengantin” dalam rencana aksi bom bunuh diri. Hal ini tentu tidak menutup kemungkinan akan berkembang dengan menggunakan remaja atau anak-anak sebagai “alat” untuk melakukan aksi bom bunuh diri seperti yang terjadi di daerah konflik di negara lain. Pengendalian aksi-aksi teror tersebut akan dilakukan secara remote dari jarak jauh bahkan dari negara lain dengan menggunakan bantuan teknologi seperti internet.
Sedangkan, tindakan intoleran cukup menyita perhatian di tahun 2016. Kejadian seperti di Tolikara dan Tanjung Balai pada tahun 2016 harus diwaspadai agar tidak menjadi model yang akan terjadi di tahun 2017 dengan tempat yang berbeda. Ruang gerak yang lebih leluasa kepada kelompok sektarian dan radikal perlu dibatasi. Ketegasan pemerintah terhadap kelompok-kelompok sektarian dan radikal yang cenderung intoleran diharapkan dapat mencegah bibit terorisme di Indonesia.
Sementara itu, politik di tahun 2017 akan berpusat pada pilkada serentak pada bulan Februari. Pesta demokrasi yang terjadi di 101 daerah ini diperkirakan akan ikut mempengaruhi situasi keamanan di Indonesia. Misalnya Pilkada di Jakarta, yang menjadi pusat dan sorotan banyak pihak, tidak bisa lepas dari isu keamanan. Dunia bisnis tentu akan sangat khawatir terhadap isu keamanan ini. Pilkada serentak 2017 mulai terlihat berdampak pada keamanan di Jakarta pada semester kedua 2016. Pilkada di Jakarta menjadi lebih dinamis dan rawan karena adanya tokoh kontroversial Basuki Tjahaja Purnama yang diduga melakukan penistaan agama. Daerah-daerah lain yang berpotensi terganggu keamanannya terkait kegiatan politik pilkada serentak seperti di Papua Barat, Aceh dan Banten patut diwaspadai. Isu-isu primordial diduga akan mumcul sebagai pemicu dari konflik pilkada. Aturan pilkada yang bisa menjadi dua putaran akan membuat kekhawatiran terkait keamanan menjadi semakin panjang. Pilkada dua putaran akan menjadikan putaran terakhir sebagai pertarungan antar dua kubu. Hal ini akan menciptakan polarisasi yang cukup rawan sebagai sumber konflik. Kegiatan politik harus tetap dijaga pada relnya dan tidak berubah menjadi pertarungan antar kubu yang bisa menjadi titik awal perpecahan dan konflik.Pengaruh dinamika politik di Jakarta yang bisa mengarah kepada polarisasi akan menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok lain di daerah. Pemerintah perlu mewasapadai daerah-daerah yang mempunyai kerawanan dari sisi kekuatan aparat keamanan. Jakarta yang mempunyai kekuatan aparat keamanan yang cukup baik diperkirakan bukan menjadi sasaran bagi para pemain konflik. Namun isu-isu di Jakarta akan menjadi model dan inspirasi sebagai bahan untuk melakukan aksi di daerah. Hajat politik pilkada serentak 2017 menjadi momentum bagi para pemain konflik. Namun jangan sampai terjadi tujuan tersebut menjadi ancaman bagi persatuan bangsa.
Ada beberapa kunci untuk menjaga Indonesia tetap aman dan damai. Pemerintah harus tegas untuk menutup ruang gerak dari kelompok sektarian dan radikal. Kebebasan dan ruang bagi kelompok sektarian dan radikal menjadi peluang terjadinya tindakan intoleran, ancaman bagi eksistensi ideologi Pancasila, dan adanya aksi teror. Hal ini bukan suatu perkiraan saja namun sudah terjadi di Indonesia, terutama terkait aksi teror yang dilakukan oleh kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS dan kelompok yang menolak Pancasila sebagai dasar negara. Tindakan tegas pemerintah yang perlu dilakukan adalah membubarkan organisasi yang mengarah kepada sektarian, radikal dan mengancam ideologi bangsa. Selain membubarkan, pemerintah perlu tegas bahwa organisasi dengan aliran yang bertentangan dengan ideologi Pancasila adalah organisasi terlarang. Dengan hal ini maka pemerintah bisa dengan tegas memberikan tindakan hukum kapada anggota kelompok tersebut sebagai efek jera.
Pemerintah dan warga negara harus tetap optimis bahwa Indonesia akan tetap aman di tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya. Pelajaran yang diperoleh pada tahun 2016 harus menjadi bahan kajian untuk menjalani tahun 2017 dengan baik. Perpecahan tidak boleh terjadi, pemerintah harus didukung. Eksistensi bangsa dengan ideologi Pancasila menjadi hal utama yang harus dibanggakan dan dijunjung tinggi daripada budaya dan ideologi asing. Warga negara harus fokus bahwa persatuan adalah isu utama yang harus diupayakan. Dukungan masyarakat yang kuat kepada pemerintah, sikap toleran dengan tetap menghormati keyakinan pihak lain, menjunjung tinggi persatuan, dan memahami kebhinekaan sebagai persatuan akan membawa Indonesia tetap optimis menjadi bangsa yang lebih baik dan maju ke depannya.
Semoga aje tambah aman dan damai bray 
Kedamaian dalam hati, di dunia dan damai selalu adalah orgasmenya hidup manusia

Kedamaian dalam hati, di dunia dan damai selalu adalah orgasmenya hidup manusia

SUMUR
0
982
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan