Warta Kota/Dwi Rizki
Teriknya matahari ditambah dengan membawa tiga orang anaknya yang masih balita, Hilda (32) salah satu warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan tidak merasa keberatan hadir di lokasi kampanye Sandiaga Salahudin Uno, Selasa (3/1/2017).
Quote:
WARTA KOTA, TEBET - Teriknya matahari ditambah dengan membawa tiga orang anaknya yang masih balita, Hilda (32) salah satu warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan tidak merasa keberatan hadir di lokasi kampanye Sandiaga Salahudin Uno, Selasa (3/1/2017).
Keputusannya untuk ikut kampanye dan meninggalkan lapak jualannya terbukti tepat, Sandi justru memborong tape uli yang dibawanya dari rumah.
Wajah ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL) itu terlihat sumringah ketika Sandi yang hendak meninggalkan lokasi kampanye justru berbelok ke arahnya.
Dirinya yang tengah duduk di bawah teduhan kios yang tutup, sekitar sepuluh meter dari lokasi kampanye mendadak berdiri.
Dirinya sadar kalau Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Anies Rasyid Baswedan itu menghampirinya, terlebih belasan orang wartawan segera mengerumuninya dan sang anak.
Hilda pun hanya bisa tersenyum dan mengangguk pelan ketika Sandi bertanya mengenai bungkusan plastik berisi tape uli yang ditatanya di atas kardus bekas air mineral.
Hilda menjelaskan kalau tape uli buatan neneknya, Assyuro (60) memang sengaja dibawanya untuk dijual.
Suami Nur Asia itu terdiam sejenak, sembari membalik-balikan tape serta uli berbalut daun pisang, Sandi memutuskan untuk membeli semuanya.
"Saya beli aja ya semuanya, jangan ada yang minta ya. Hehehehe... soalnya ini kan kesenengan istri saya, buat surprise (kejutan) dia di rumah," ungkap Sandi tertawa bertanya kepada wartawan yang mengelilinginya.
Sandi pun memberikan selembar uang pecahan Rp 100.000 kepada Hilda untuk delapan pasang tape uli yang dibelinya.
Halaman selanjutnya
Kepada Sandi, Hilda kemudian menceritakan tentang dirinya yang kini harus berjualan di pinggir jalan pasca penggusuran masif permukiman warga Bukit Duri sekaligus Pasar Sawo beberapa waktu lalu.
"Setiap saya bikin dua liter ketan, seliter ketan putih sama seliter ketan merah, jadinya 15 pasang tape uli. Harganya saya jual sepasang Rp 5.000. Kalau nenek saya jualan tape uli sudah lama, puluhan tahun," ceritanya.
Ray Sandi, suami Hilda kesehariannya hanya berprofesi sebagai kuli panggul di Pasar Mester, Jatinegara, Jakarta Timur.
Tidak hanya kehiangan lapak berdagang, iapun harus pergi dari tempat tinggal sebelumnya akibat terkena penertiban penataan Sungai Ciliwung.
Saat ini, ia harus merogoh uang 50 kali lipat lebih besar dari sebelumnya untuk berteduh di rumah kontrakan.
"Sebelumnya saya juga menyewa tanah, tapi cuma Rp 10.000 perbulan. Sekarang tambah berat, kontrak rumah sepetak bareng anak sama nenek Rp 500.000 perbulan. Padahal dagangan saya kalau tiap hari habis saja paling dapat untung cuma Rp 40.000," keluhnya.
Mendengar kerasnya hidup yang dijalani Hilda, Sandiaga memandang masih banyak pelaku usaha kecil perlu diberikan bantuan permodalan dan pembinaan.
Bantuan yang dibutuhkan seperti bagi Hilda menurutnya dapat diberikan lewat program OK OCE (One Kecamatan One Centre for Enterpreneurship).
Program demikian terus disampaikan Sandiaga kepada masyarakat saat mencalonkan diri sebagai orang nomor dua di DKI Jakarta.
Dalam arti, pusat kegiatan wirausaha kedepan ingin disediakan di tiap kecamatan untuk memberikan permodalan maupun pembinaan usaha masyarakat.
"Contoh kecil (bantuan) yang bisa kita berikan kepada ibu Hilda adalah pembinaan usaha. Kita bagaimana cara pengemasan (packaging) produk yang baik. Kalau sudah kemasannya menarik, dari sebelumnya cuma dijual Rp 5.000 bisa laku Rp 12.000 atau bahkan lebih," papar Sandiaga.
Dari produk yang dapat laku terjual di masyarakat tadi, menurut Sandiaga tentunya secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan ekonomi pelaku usaha kecil. "Semua bidang usaha perlu sentuhan inovasi," tutupnya.
sumber
"Saya beli aja ya semuanya, jangan ada yang minta ya. Hehehehe... soalnya ini kan kesenengan istri saya, buat surprise (kejutan) dia di rumah," ungkap Sandi tertawa bertanya kepada wartawan yang mengelilinginya.
Lho, kalau mau bikin surprise ke istri, beliin fitsa hats
Pasti istrinya orgasme 7 hari 7 malem (abis itu pingsan
)