Menjadi seorang muslim di negara minoritas atau hidup di negara perang memang membutuhkan perjuangan. Namun, dengan tantangan yang ada, orang-orang Muslim ini justru membuktikan Islam adalah agama yang baik. Ini dia daftar perjuangan Pria Muslim yang paling mengagumkan di Dunia

White Helmets
Kelompok relawan pertahanan sipil Suriah (Syria Civil Defense), atau yang dikenal dengan kelompok helm putih (White Helmets) adalah sukarelawan yang beroperasi di negara yang dikendalikan pemberontak selama perang saudara Suriah. Mereka telah memberikan hidup mereka untuk menyelamatkan ribuan orang dari peristiwa pemboman, membantu para korban bom keluar dari puing-puing bangunan dan membawa mereka ke tempat yang aman. Mereka sering membantu masyarakat sipil selama operasi penyelamatan.


Riz Ahmed
Aktor Inggris ini lulus dengan gelar politik, filsafat dan ekonomi dari Oxford University. Sebelum membintangi film independen seperti The Four Lions and The Road to Guantanamo, nama Riz Ahmed kerap terdengar di sejumlah film besar seperti 'Nightcrawler' hingga 'Jason Bourne'. Kini, aktor kelahiran Inggris tersebut ditunjuk untuk membintangi 'Rogue One: A Star Wars Story'.

Ahmed tak pernah menyangka kariernya di dunia akting akan sebesar sekarang. Walaupun sudah beberapa kali tampil di sejumlah pertunjukan drama saat kuliah di Oxford, namun aktor berusia 34 tahun itu tak pernah kepikiran untuk masuk ke sekolah khusus drama.

Kini setelah sukses melawan semua stereotip yang beredar di masyarakat soal keyakinannya, Riz berharap banyak kaum yang merasa dirinya minoritas untuk memberanikan diri melakukan apa yang mereka inginkan. Pengalamanya sebagai minoritas, membuatnya telah berkontribusi banyak diskusi menjadi seorang Muslim dalam wawancara dan buku.



Sadiq Khan

Sadiq Khan menjadi Wali Kota Muslim pertama di London. . Dia dibesarkan dengan suasana keluarga yang rendah hati. Ayahnya bekerja sebagai seorang sopir bus sedangkan ibunya sebagai penjahit. Di Universitas, ia belajar hukum dan bekerja sebagai seorang pengacara yang mengkhususkan diri dalam hak asasi manusia.


London telah memberikannya kesempatan untuk berkembang, dari rumah susun dan menjalankan usaha yang berhasil hingga menjabat di kabinet. Khan berhenti dari pekerjaanya sebagai pengacara hak asasi manusia dan menjadi anggota parlemen untuk Tooting pada 2005.


Putra seorang imigran Pakistan ini seakan membuktikan, jika seorang muslim sangat mungkin untuk menang dalam pemilihan Wali Kota disebuah Negara barat. Khan pun menunjukan kinerjanya dengan membatasi biaya transportasi umum dan penyatuan komunitas yang beragam di London.



Abdullah Hammoud

Abdullah Hammous adalah seorang Muslim Amerika keturunan Arab generasi pertama yang memenangkan kursi di Dewan negara perwakilan di Dearborn, Michigan.Pria berusia 26 tahun ini berkampanye keras tentang kesehatan, lingkungan, pendidikan dan transportasi, yang membuatnya memenangkan kursi.



Selama pemilihan, ia menghadapi banyak diskriminasi dari anggota masyarakat lantaran menjadi seorang Muslim. Bahkan saat berkampanye banyak yang mengatakan “Tidak ada Arab, tidak ada Muslim, Kembali ke negara Anda." seperti dilansir themuslimvibe.

Sumber