- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
[CATPER] Pendakian Uhuy! Rinjani [30 April - 6 Mei 2016]
TS
grexa
[CATPER] Pendakian Uhuy! Rinjani [30 April - 6 Mei 2016]
ASSALAMU'ALAIKUM, SALAM SEJAHTERA
Setelah sekian lama, akhirnya bikin lagi catper. Kali ini perjalanan ke Rinjani. Langung cekidot aja gan.
Spoiler for RENCANA:
Rencana pendakian Rinjani udah muncul sejak Oktober 2015. Awalnya ada sekitar 10 orang, dan seiring dengan berjalannya waktu, terjadi seleksi alam. Tersisa 4 orang, termasuk TS. Terus satu orang temen TS ngajak temen kerja satu ruangannya, dan ternyata kepancing juga. Dapet deh 2 ekor. Udah senior semua, tapi jiwanya masih jiwa muda.
Sampe menjelang hari keberangkatan, demi lancarnya kegiatan kami bagi-bagi tugas. Ada yg nyari tiket pesawat, nyari contact porter, nyari sewa kendaraan, dan sebagainya. Dapet lah semuanya hingga perjalanan siap dilaksanakan.
Spoiler for CATPER:
Spoiler for 30 April 2016:
Sabtu, 30 April 2016.
Berangkat berdua dari kostan jam 9 pagi dianter sama temen, tujuannya jemput 1 orang lagi. Sementara 3 orang sisanya janji ketemu di bandara. Sampe di bandara jam 12 siang, dan baru kumpul lengkap sekitar jam 1 kemudian check in dan menunggu take off.
Pesawat take off dari Cengkareng pukul 14.40, dan sampai di bandara Praya Lombok jam 17.35. Lanjut perjalanan ke Desa Sembalun dengan kendaraan yang udah disewa sekitar jam setengah 7 malem. Kemudian mampir sebentar ke swalayan buat belanja barang-barang yg belum lengkap yang akan kami bawa naik. Jalan menuju ke Desa Sembalun menembus hutan, berbukit-bukit, berkelok-kelok dan minim penerangan. Kami sampai di Desa Sembalun sekitar jam 9 malem, dan langsung ke basecamp Mas Anto.
Mas Anto ini adalah salah satu CP penyewaan tenda sekaligus penyewaan guide, dan juga porter di daerah Sembalun. Setelah ngobrol-ngobrol dan ngopi-ngopi, kami di antar oleh temennya mas Anto untuk istirahat di home stay milik mas Anto. Di Home stay ini ternyata sudah ada pendaki lain yang istirahat. Sementara itu sampai di home stay, kami packing ulang baru kemudian tidur.
Spoiler for Packing malem:
Spoiler for Hari ke-1, 1 MEI 2016:
Minggu, 1 Mei 2016
Spoiler for Pagi di Desa Sembalun:
Puncak Rinjani dari Desa Sembalun
Pagi harinya, dengan bantuan dari Mas Anto, kami sudah dapat tiket masuk Rinjani, porter dan juga brang-barang perlengkapan camping dan bahan makanan selama pendakian. Setelah sarapan nasi rames, kami bersiap memulai perjalanan. Tidak lupa, kami bawa pula nasi rames lainnya untuk dimakan saat makan siang.
Perjalanan dimulai dari home stay menuju ke gerbang pendakian Sembalun dengan menggunakan mobil bak terbuka pukul 9.15 pagi.
Start pendakian dari gerbang pendakian Sembalun sekitar pukul 09.45 setelah antri dengan pendaki lain untuk mengambil foto dengan background gerbang bertuliskan selamat datang.
Spoiler for Persiapan Berangkat:
Spoiler for Foto Dulu:
Perjalanan awal menuju ke Pos 1 berupa vegetasi sabana yang berbukit-bukit tetapi relatif landai, dengan cuaca yg mendung berkabut. Selama perjalanan banyak menemui pendaki lain, asing maupun lokal. Semakin mendekati Pos 1, jalur semakin menanjak dengan kemiringan sekitar 30-40 derajat. Kami tiba di Pos 1, sekitar pukul 11 siang.
Di Pos 1 atau Pos Pemantauan terdapat shelter untuk beristirahat dan berteduh. Waktu itu, Pos 1 sudah penuh dengan pendaki lain yang istirahat, baik yang arah turun menuju ke gerbang Sembalun maupun yang arah naik ke puncak. Di Pos 1 ini kami hanya istirahat duduk-duduk sebentar, dan melanjutkan perjalanan menuju Pos 2.
Spoiler for Jalan Uhuy:
Senyum porter dengan kolor bersandal jepit merupakan kearifan lokal
Jalur menuju ke Pos 2 masih seperti jalur menuju Pos 1 dan dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Pos 1. Dengan jalan santai, kami sampai di Pos 2 atau Pos Tengengean sekitar jam 1 siang. Sekedar info, nama Tengengean dalam Bahasa Lombok berarti secuil. Maksudnya perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 jarak dan waktu tempuhnya tidak terlalu berat, penduduk sekitar menganggapnya hanya secuil. Disini kami istirahat makan siang dari nasi bungkus dengan menu yang sama dengan sarapan. Setelah puas istirahat, perjalanan dilanjutkan menuju ke Pos 3 sekitar pukul 2 siang.
Spoiler for Menuju Pos 2:
Kabut sepanjang perjalanan
Di Gunung Kita Bersahaja
Menemani pendaki dari luar negeri
Ramenya Pos 2
Pos 3 atau Pos Pada Balong dapat ditempuh dengan estimasi 1-2 jam perjalanan. Jalur yang dilalui masih sabana berbukit-bukit, tetapi mayoritas berupa tanjakan. Di Pos 3 inilah kami mendirikan tenda sebelum mulai perjalanan ke Plawangan. Di Pos 3 ini terdapat sumber mata air.
Sekitar pukul 3 sore, kami sampai di Pos 3. Sore hingga malam kami habiskan waktu untuk isirahat, mengambil foto, ngopi-ngopi, dan makan dengan menu sop ayam.
Spoiler for Pos 3 Sore Hari:
Eksistensi kelompok yang merusak keindahan
Pos 3 dari atas bukit
Dimanapun kamu berada, jangan pernah tinggalkan sholat.
Spoiler for Hari ke-2, 2 MEI 2016:
Senin, 2 Mei 2016
Setelah sarapan dengan menu nasi goreng, perjalanan dilanjutkan menuju ke Plawangan Sembalun sekitar pukul setengah 8 pagi. Untuk mencapai Plawangan Sembalun, kami harus melewati jalur yang cukup terkenal dengan tanjakan yang tiada ujungnya dengan kemiringan antara 50-60 derajat, itulah Bukit Penyesalan. Dinamakan seperti itu, karena biasanya saat melalui jalur ini akan muncul rasa menyesal naik ke gunung Rinjani.
Ada sekitar 7 bukit yang harus dilewati. Beberapa orang bilang jumlahnya ada 8 bukit, bahkan ada yang bilang 9 bukit. Satu bukit diantaranya memiliki jarak yang cukup panjang dan kemiringan yang lebih tinggi di banding bukit lain. Perlu waktu sekitar 4 jam untuk bisa menyelesaikan Bukit Penyesalan ini.
Spoiler for Bukit Penyesalan:
Teriknya matahari
Perasaan menyesal mulai muncul
Mau balik lagi, tapi udah kepalang tanggung
Pos 3 dilihat dari Bukit Penyesalan. Entah Bukit yang ke berapa
Kami sampai di Plawangan Sembalun sekitar jam setengah 12 siang. Plawangan Sembalun adalah Pos terakhir sebelum puncak Rinjani. Kondisi Plawangan Sembalun waktu itu sudah ramai dengan tenda-tenda pendaki dan cuaca masih berawan, kemudian semakin siang semakin terik oleh sinar matahari. Setelah makan siang, kami habiskan waktu untuk istirahat, foto, tidur, dan main kartu hingga mejelang maghrib.
Spoiler for Plawangan Sembalun:
Malam harinya, setelah berbincang-binang dengan porter kami pun tidur untuk kemudian bangun jam 12 siang melanjutkan perjalanan menuju puncak Rinjani.
Spoiler for Hari ke-3, 3 MEI 2016:
Selasa, 3 Mei 2016
Jam 12 bangun tidur, kemudian persiapan summit attack. Setelah packing, mengisi perut dan menyiapkan perbekalan untuk summit dan kembali ke tenda kami mulai menerobos dinginnya malam di Plawangan Sembalun sekitar pukul 1 pagi.
Dari tempat kami berdiri saat itu, tampak dari kejauhan lampu-lampu senter pendaki sudah berbaris mengantri menuju ke arah puncak. Bisa kami pastikan waktu itu, akan ada antrian pendakian untuk sampai ke puncak.
Pertama, kami harus berjalan menyusuri plawangan yang datar melewati tenda-tenda pendaki, 10 menit berselang jalur berubah sedikit menanjak dan baru lah kemudian benar benar menemui tanjakan berpasir, berbatu dan berdebu. Tanjakan ini memiliki kemiringan sekitar 60 derajat.
Di jalur ini sudah padat dengan antrian pendaki disebabkan karena semua berjalan susah payah dan lambat agar tidak terperosok ke belakang. Selain itu, antrian disebabkan juga karena debu yang beterbangan akibat pijakan kaki. Agar tidak terkena debu, pendaki yang berada di belakang berususaha meneruskan perjalanan setelah debu sudah sedikit menghilang.
1,5 jam kami baru bisa melewati tanjakan pasir tersebut dan sampai di bibir kawah / kaldera gunung Rinjani. Dari sini, jalur lebih landai dengan pijakan tanah vulkanik. Dari bibir kaldera ini, kami bisa melihat, bahwa puncak masih jauh ditandai dengan lampu-lampu pendaki yang mengantri sampai puncak dan letaknya lebih tinggi lagi. Butuh waktu sekitar 1 jam berjalan di bibir kaldera yang tanahnya padat tersebut, sebelum kemudian berubah menjadi tanjakan dengan kemiringan 70 derajat yang berpasir berbatu sebesar kepalang tangan.
Di jalur ini, setiap 1 langkah bisa terperosok kembali ke belakang sejauh 2 atau 3 langkah. Butuh perjuangan ekstra untuk melaluinya. Terkadang, kami disusul oleh pendaki dari luar negeri yang berjalan dengan santainya tanpa terganggu suhu dan curamnya tanjakan. Jalan mereka lebih cepat karena jarak langkah kaki yang bisa dua kali lipat dari jarak langkah kaki kita orang Indonesia. 1 langkah mereka, mungkin bisa 2 atau 3 langkah kaki kita. Melihat kejadian tersebut, menambah semangat kami untuk terus melanjutkan perjalanan sampai ke puncak.
Sementara itu, sepanjang jalur menuju puncak kami juga sering bertemu dengan pendaki yang tidur dibalik gundukan tanah atau batu untuk menghindari dinginnya hembusan angin dari arah kaldera. Angin dari kaldera bertiup cukup kencang.
Jam 5 pagi, TS sampai di puncak Dewi Anjani. Disusul kemudian anggota tim lainnya. Dan Akhirnya mulai lengkap setengah jam kemudian. Disana sudah penuh oleh para pendaki, suasananya seperti pasar tumpah. Bahkan untuk mengambil foto dengan tulisan Puncak Gunung Rinjani saja kami harus mengantri. Sambil menunggu antrian, matahari perlahan-lahan naik dari sebelah timur. Suhu udara yang tadinya dingin, sedikit demi sedikit mulai hilang ketika sinar matahari mulai menyentuh badan kami.
Setelah puas menikmati Segara Anak dan gunung Baru Jarinya di atas puncak, akhirnya jam 7 pagi kami kembali turun ke tenda. Butuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai kembali ke tenda di Plawangan Sembalun. Di tengah perjalanan turun, beberapa kali kami bertemu dengan pendaki yang menyerah dan tidak melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Padahal jaraknya ada yang sudah cukup dekat.
Setelah kembali ke tenda, kami istirahat dan kemudian tidur untuk menggantikan waktu tidur semalam yang terpotong karena harus summit attack.
Spoiler for Summit:
Dingin
Matahari terbit, sebelum sampai puncak
Segara Anak dan Gunung Jari Baru
Jalur menuju puncak, dilihat dari puncaknya
Sedikit lagi sampai
Banyak yang puter balik. Melambaikan tangan ke kamera, tanda menyerah
Warga setempat
Warga setempat berpose
Plawangan Sembalun, dilihat dari jauh banget
Jam 12 malem, persiapan packing untuk meninggalkan Plawangan Sembalun menuju ke Segara Anak. Dari depan tenda kami, tampak Segara Anak tidak terlalu jauh. Ternyata, butuh waktu sekitar 4 jam untuk bisa mencapai Segara Anak yang kelihatannya cukup dekat itu.
Jalur menuju Segara Anak dari Pelawangan Sembalun diawali dengan turunan berbatu yang cukup curam. Kemudian berubah menjadi hutan dengan semak-semak yang cukup padat. Barulah berubah menjadi padang sabana berbukit bukit. Jam 4 sore, beberapa anggota tim sampai di Segara Anak. Baru sekitar 30 menit kemudian anggota tim lainnya sampai.
Setelah lelah seharian berjalan, sore itu kami memutuskan untuk mandi berendam air panas di Aik Kalak, nama sumber air panas yang ada di dekat Segara Anak. Lelah, letih hilang begitu saja ketika seluruh badan kami rendamkan di kolam alami Aik Kalak. Kami baru berhenti dan kembali ke tenda jam 6 petang.
Spoiler for Menuju Segara Anak:
Sesampainya di tenda, kami menyantap makan malam kemudian ngobrol-ngobrol dan ngopi-ngopi ganteng di depan tenda sambil melihat pendaki lain yang mulai berdatangan. Udara malam di Segara Anak dan beratnya mata lah yang membuat kami memutuskan untuk masuk ke tenda dan memejamkan mata.
Spoiler for Hari ke-4, 4 Mei 2016:
Rabu, 4 Mei 2016.
Pagi hari, setelah sholat subuh kami berkeliling di pinggir danau dan mengabadikan momen disana. Baru lah kemudian sarapan dan melanjutkan perjalanan pulang. Jalur pulang yang kami pilih bukan jalur yang sama. Kali ini kami pulang melalui jalur pendakian Senaru.
Kami mulai berjalan sekitar pukul 8 pagi, menyusuri pinggiran Segara Anak yang luas. Baru lah berbelok ke arah hutan yang mulai menanjak. Dari sini, perjalanan terus menanjak dan kami harus berjalan di pinggiran jurang. Pada beberapa bagian di jalur pendakian terdapat tali dan pagar besi yang membatasi jalur dengan jurang. Tidak sedikit diantaranya yang sudah rusak, bahkan ada juga pagar besi yang sudah jatuh ke jurang.
Sekitar pukul 11.30 kami sampai di Plawangan Senaru. Istirahat sekitar 30 menit kami pun melanjutkan perjalanan dengan tujuan Pos 3. Rencananya kami akan istirahat, makan siang di Pos 3 itu.
1,5 jam berjalan sampailah kami di Pos 3. Pos 3 ini berada di hutan Senaru. Disana kami istirahat, makan, ngopi-ngopi dan sholat. Saat istirahat, kami tidak sendirian. Selain ramai oleh pendaki lain, ramai juga oleh teriakan-teriakan penghuni asli hutan Senaru. Mereka lah monyet gunung Rinjani.
Jam 2 siang, kami lanjutkan perjalanan menuju ke Pos 2. Butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk bisa sampai di Pos 2. Di pos 2 ini terdapat 2 shelter untuk beristirahat. Cukup lama kami beristirahat di pos 2 sembari menunggu hujan reda. Barulah sekitar pukul 16.30 kami lanjutkan perjalanan menuju ke Pos 1.
Sebelum sampai ke Pos 1, akan menemui Pos Extra. Di Pos ini terdapat shelter dan areal yang cukup luas, cukup untuk mendirikan belasan tenda. Di Pos Extra, kami sempat ngobrol-ngobrol dengan anak-anak usia SMP dari Desa Senaru yang akan melakukan pendakian ke Segara Anak .
Perjalanan dari pos Extra menuju ke Pos 1 memakan waktu kurang lebih setengah jam. Selama perjalanan kami menggunakan senter dan headlamp untuk membantu penerangan karena waktu itu sudah pukul 18. Rindangnya pohon membuat suasana hutan menjadi lebih gelap.
Sampai di Pos 1, kami tidak istirahat tetapi terus melanjutkan perjalanan menuju ke pintu gerbang pendakian Senaru. 30 menit berjalan, mulai tampak cahaya lampu dari warung penduduk. Sekitar pukul 18.30 kami sampai di pintu gerbang pendakian Senaru. Dari pintu gerbang pendakian, kami masih melanjutkan perjalanan ke Pos Pelaporan Senaru.
Spoiler for View dari Plawangan Senaru:
Di Pos Pelaporan, kami tinggalkan sampah-sampah selama 4 hari di gunung. Disana sudah menunggu mobil jemputan yang akan mengantarkan kami ke dermaga teluk Kodek untuk menyebrang ke Gili Trawangan.
Di pos pelaporan itu lah kami mengakhiri perjalanan pendakian uhuy ke Gunung Rinjani, sekaligus perpisahan dengan porter kami yang luar biasa. Yang harus memikul perlengkapan kami selama 4 hari hanya dengan beralaskan sandal jepit.
Sekian catper kali ini, semoga menginspirasi. Ada banyak kejadian lucu sampe mistis yang gak diceritain karena males nyeritainnya.
Kalo berkenan, boleh dikasih atau .
Spoiler for BONUS:
Diubah oleh grexa 13-08-2017 12:00
0
3.2K
Kutip
5
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan