Rimanews - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut kasus terbakarnya kapal Zahro Express di perairan Teluk Jakarta, kemarin, sama seperti yang terjadi dengan keberadaan Metromini, Kopaja, dan Kopami.

"Jadi kapal-kapal itu itu milik perorangan sama seperti kasus Metromini, Kopaja, dan Kopami," ujar Ahok di sela kampanyenya di kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, hari ini.


Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari pelabuhan di Muara Angke, Jakarta Utara menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 di Kepulauan Seribu.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 23 orang meninggal dunia akibat kebakaran Zahro Express. Jumlah penumpang yang dinyatakan hilang 17 orang, sedangkan jumlah korban yang mengalami luka 17 orang. 194 penumpang dipastikan selamat.

Ahok menyebutkan, sudah sejak dirinya memimpin DKI pengelolaan transportasi laut khususnya untuk Jakarta-Kepulauan Seribu kebobrokan terjadi. Dia mencontohkan, tidak sedikit kapal-kapal tersebut tidak memiliki radio dan sistem keamanan yang memadai.

"Sama kayak Metromini kan. Metromini yang ada di Jakarta semua benar enggak? Banyak yang enggak benar," ungkap Ahok.

Dengan begitu, dia mengatakan, akan terus melanjutkan misi pengelolaan transportasi laut agar menjadi kewenangan PT. Transprotasi Jakarta (Transjakarta), dengan Kapal Sabuk Nusantara yang pernah diresmikannya satu tahun lalu.

"Kalau kita tambah kapal yang baik mereka akan bangkrut, kasihan. Tapi dibiarkan juga enggak mampu memenuhi standar. Makanya, kami mau ambil alih dengan cara pola Transjakarta," terang Ahok