Jakarta, GATRAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 4 orang kepala daerah, terdiri dari bupati dan wali kota sepanjang tahun 2016 karena diduga menerima suap. Empat kepala daerah itu merupakan bagian dari 17 Operasi Tangkap Tangan (OTT) lembaga antirasuah.

"Kami juga laporan ini OTT yang ke-17 kali selama 2016. Dan perlu diketahui, bahwa selama tahun 2016, KPK menangkap kepala daerah 4 orang," kata Laode M Syarif, Wakil Ketua KPK, di Jakarta, Sabtu (31/12).Keempat kepala daerah yang ditangkap pada tahun 2016 itu adalah Bupati Subang Ojang Sohandi pada bulan April, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian (September), Wali Kota Cimahi Atty Suharty (Desember), dan Bupati Klaten Sri Hartini (Desember)."Selebihnya [anggota] DPR, DPD, DPRD, pengadilan, hakim tindak pidana korupsi, panitera, swasta, kepala dinas, dan advokat," ujar Syarif.KPK menangkap Ojang karena diduga menyuap jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Devyanti Rochaeni dan Fahri Nurmallo terkait pengurusan perkara BPJS Kabupaten Subang tahun 2014 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung.Sedangkan Bupati Yan Anton Ferdian ditangkap KPK karena menerima suap sejumlah Rp 1 milyar dari pemilik CV Putra Pratama (PP) Zulfikar Muharam. Suap terkait ijon proyek di Dinas Pendidikan dan dinas lainnya di Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).Adapun Wali Kota Cimahi, Atty Suharty, ditangkap KPK karena menerima suap terkait lanjutan pembangunan Pasar Atas Cimahi. Terakhir Bupati Klaten Sri Hartini menerima suap sejumlah Rp 2 milyar terkait mutasi dan promosi jabatan di Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/236712-kp...ah-selama-2016

---


- Bupati Klaten Ditangkap Karena Kasus Suap Pengisian Jabatan