Jakarta - Nakhoda KM Zuhrto Expreess diketahui salah seorang yang menyelematakan diri duluan saat kapal yang dinakhodainya terbakar. Sikap nakhoda itu dikecam oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, apa yang dilakukan oleh kapten kapal tersebut merupakan sebuah pelanggaran kode etik. Tulus mengatakan, nakhoda itu haruslah orang yang paling terakhir meninggalkan kapal.

"Itu pelanggaran kode etik, profesional. Nakhoda harus orang yang paling akhir meninggalkan kapal. Tidak boleh menyelamatkan diri duluan," kata Tulus saat berbincang dengan detikcom, Senin (2/1/2016).

Artinya, lanjut Tulus, ini menandakan adanya ketidakberesan dari segi SDM dalam masalah tersebut. Untuk itu, pengawasan tak hanya ketat dilakukan pada alat transportasinya saja, namun juga pada SDMnya.

"Artinya ini menandakan adanya ketidakberesan dari segi infrastruktur dan juga SDMnya. Kan konyol, dia seorang pimpinan yang harus menyelematkan penumpanganya dan harus palling akhir meninggalkan kapal," tegas Tulus.

Ke depan, Tulus berharap harus ada audit pengawasan dari hulu sampai hilir. Pasalnya, kecelakaan transportasi bukan kali ini saja terjadi. Bahkan jika tidak ada perubahan pengawasan, kemungkinan kecelakaan masih sangat besar terjadi.

"Harus diaudit dari sisi hulu sampai hilir. Ini penyakit yang diidap oleh seluruh kapal, baik kapal wisata maupun yang lain. Dan sangat besar ini terulang. Manifes kapal itu selalu dimanipulatif, itu sering terjadi," katanya.

Sebelumnya, polisi telah mengamankan nakhoda Kapal KM Zahro Express yang terbakar di perairan Muara Angke, Jakarta Utara. Saat ini nakhoda tersebut masih diperiksa polisi.

"Sudah diamankan nakhodanya, sekarang masih dimintai keterangan," ujar Direktur Polair Polda Metro Jaya Kombes Hero Hendrianto Bachtiar kepada detikcom, Minggu (1/1).

Hero mengamankan, selain nakhoda kapal, ada lima orang lainnya yang diamankan polisi. "Total ada enam yang diamankan, 1 nahkoda, 3 ABK dan 2 orang syahbandar," kata Hero.

Sumber: https://news.detik.com/berita/338577...lki-itu-konyol