Ilustrasi Santoso, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur.
Pelarian dan persembunyian Komandan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah, berakhir pada Senin (18/7/2016).

Santoso yang disebut-sebut menjadi orang yang sangat berbahaya tewas tertembak di ujung bedil Satuan Tugas Operasi Tinombala (operasi perburuan kelompok Santoso), di wilayah hutan Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Selain Santoso, Tim Satuan juga menembak mati Mukhtar, anak buah Santoso.

Selang lima hari, polisi juga menangkap Jumiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima, istri Santoso, pada Sabtu (23/12/2016). Umi Delima ditangkap oleh tim Satuan Tugas Tinombala di sebuah gubuk di wilayah Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Sepak terjang Santoso dalam aksi teror tergolong panjang. Pada 2004 ia ditangkap polisi karena melakukan perampokan mobil truk boks yang digunakan untuk fa'i alias dana untuk teror.

Tujuh tahun tak ada kabarnya, tiba-tiba pada 2011, ia terlibat dalam kasus penembakan polisi di depan Bank BCA Palu. Sejak itulah Santoso secara perlahan menjelma sebagai tokoh teror.

Aksinya makin menjadi-jadi saat ia memproklamirkan sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) hingga kemudian berbaiat kepada pemimpin Islamic State of Iraq (ISIS) Abu Bakar Al-Baghdadi.

Sejak itu lelaki kelahiran 1967 itu selalu hampir terkait dengan aksi teror di Indonesia mulai di Bima, Solo, hingga Jakarta.

Polisi menempatkan ia menjadi orang yang paling dicari hingga akhirnya pencarian berakhir pada Juli 2016.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...larian-santoso

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Ketua DPD diciduk KPK

- Karena pilot setitik, rusak Citilink sebelanga

- Saat sisi negatif PON 2016 menutup sisi positif