Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Helikopter VVIP AW101 tak kunjung mendarat di Indonesia


Wacana pembelian helikopter AgustaWestland (AW) 101 tiba-tiba muncul lagi setelah beberapa bulan lalu mereda ketika Presiden Joko Widodo menyatakan menolak pembelian angkutan orang dengan perlakuan khusus (VVIP) itu. Penyebabnya, foto helikopter buatan perusahaan kongsi Inggris dan Italia itu beredar di Internet dengan logo merah putih di ekor helikopter.

Dalam foto yang diunggah situs Rotorblur, terlihat AgustaWestland 101 VVIP sedang terbang uji coba di pusat pabriknya di Yeofil, Inggris, pada 19 Desember 2016. Keterangan foto menyebutkan, helikopter untuk Indonesia dengan logo merah putih di ekor itu merupakan konversi dari AgustaWestland 07 yang telah dipesan India, tetapi dibatalkan.


Pembelian helikopter terkonfirmasi oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna. Melalui Kompas.com, Agus mengatakan pembelian helikopter tetap dilakukan sesuai kebutuhan, setelah Presiden Jokowi sebelumnya menolak pembelian helikopter AW101 untuk VVIP. "Yang ditolak itu untuk VVIP. Ini untuk pasukan dan SAR tempur, sesuai kajian TNI AU," kata Agus Supriatna.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya. Pembelian helikopter, kata Jemi, sudah berdasarkan restu pemerintah, seperti Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertahanan, dan Komisi I DPR. "TNI AU tidak sendiri, ada keikutsertaan stakeholder terkait, tidak bisa berdiri sendiri," katanya.

Presiden Joko Widodo mengatakan akan meminta informasi lengkap terlebih dahulu dari Kementerian Pertahanan. Presiden mengatakan akan menindak tegas apabila ada pelanggaran dalam pembelian. "Saya nanti akan tanyakan ke Kementerian Pertahanan karena ini urusannya dari Kementerian Pertahanan. Yang jelas satu saja, kalau ada penyelewengan tahu sendiri," kata Jokowi dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Jokowi menegaskan pemerintah berkomitmen dalam memajukan industri pertahanan dalam negeri. Menurutnya, bila industri pertahanan dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan akan alat utama sistem persenjataan Indonesia, maka pihaknya akan memprioritaskan hal tersebut. "Sejak awal kalau dalam negeri bisa, ya dalam negeri. Kalau tidak, dari luar pun juga harus ada hitungannya, ada kalkulasinya," ujar Jokowi.

TNI sudah merencanakan pembelian helikopter VVIP sebelum Jokowi dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober 2014. TNI menargetkan memiliki enam helikopter VVIP yang pengadaannya dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran pemerintah RI. Helikopter berharga lebih dari Rp752 miliar itu rencananya akan menggantikan kerja Super Puma yang usia pakainya kini telah mencapai 25 tahun.

Pada September lalu, Jokowi kembali menolak pembelian unit AgustaWestland karena dianggap bukan prioritas. Helikopter berharga lebih dari Rp752 miliar itu rencananya akan menggantikan kerja Super Puma yang usia pakainya kini telah mencapai 25 tahun.

Meski sudah terbang uji coba dan kemungkinan siap kirim, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan membatalkan pembelian helikopter itu dan akan mengajukan surat pembatalan ke pihak kontraktor. "Yang jelas saya sudah buat surat untuk pembatalan kontrak," kata Gatot.

Panglima TNI tidak menyebutkan secara pasti kapan surat pembatalan itu dibuat dan konsekuensi dari pembatalan kontrak. Namun menurutnya surat tersebut sudah lama dibuat. Menurut Jenderal Gatot, surat pembatalan itu akan menjadi pedoman bagi TNI-AU untuk bertindak.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...t-di-indonesia

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Perombakan kabinet jilid II

- Jokowi mencari Mona, Neisha menangis

- Bantuan ke Suriah rentan salah sasaran

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
9.8K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan