Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan memperlihatkan foto barang-barang korban perampokan Pulomas saat memberi keterangan pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (28/12). Menurut pihak kepolisian motif para tersangka adalah perampokan barang berharga dengan jumlah pelaku empat orang. Dari keempat pelaku tersebut, seorang dinyatakan tewas, seorang sedang dalam perawatan, dan dua orang masih buron.
Sehari setelah peristiwa penyekapan di Pulomas, Jakarta Timur terungkap, polisi berhasil membekuk pelaku. Tiga dari empat pelaku penyekapan berhasil ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda. Sementara satu pelaku atas nama Yus Pane masih jadi buron.

Dua pelaku yang pertama kali ditangkap atas nama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Keduanya ditangkap di Gang Kalong RT 08 RW 02 Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.

Ramlan ditembak petugas karena saat hendak ditangkap melawan. Ia tewas karena kehabisan darah. Erwin pun mengalami luka tembak namun masih hidup.

Sedangkan pelaku atas nama Alfins Bernius Sinaga ditangkap di Villamas Indah, blok C, Bekasi Utara, Jawa Barat pada Rabu (28/12/2016) malam. Alfins berperan sebagai sopir dari kawanan ini.

Kapolda Metro Jaya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan dalam kasus ini Ramlan punya peran yang sangat dominan. "Yang mengunci (kamar mandi) Ramlan Butarbutar," kata Iriawan seperti dilansir detikcom.

Penyekapan disertai perampokan terjadi di rumah milik Dodi Triono di Perumahan Pulomas terjadi Senin. Kasus ini baru terungkap Selasa lalu. Sebanyak 11 orang disekap di kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Enam orang tewas karena kehabisan oksigen sedangkan lima lainnya selamat.

Ramlan Butarbutar, salah satu pelaku, menurut Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, merupakan pemain lama yang kasusnya pernah ditangani saat Tito menjabat sebagai Kasat Serse Polda Metro Jaya. Dalam kasus penyekapan di Pulomas, kata Tito, Ramlan Cs membawa perhiasan milik keluarga Dodi.

"Kalau enggak salah panggilannya namanya Porkas, itu yang di CCTV kakinya pincang," ujar Tito seperti dikutip Kompas.com.

Ramlan, kata Tito, sebelumnya pernah terlibat kasus pembunuhan. Ramlan diketahui biasa "nongkrong" di Bekasi dan Pulogadung, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, kelompok pembunuhan di Pulomas juga dikenal sebagai pelaku pencurian yang kerap menyiksa pemilik dari rumah yang mereka masuki.

Korban diikat terlebih dahulu dan dilakban di mulut. Lalu, pelaku kabur membawa barang curian.

Dalam kasus kemarin, perhiasan pemilik rumah ikut diangkut. "Dulu, modusnya, kelompok ini biasanya pada hari-hari libur, orang sepi, dia nyari rumah, patroli-patroli. Begitu ada rumah pagarnya terbuka, langsung masuk," kata Tito.

Ramlan tergolong sadis dalam menjalankan aksi-aksinya. Rekam jejak kriminal yang pernah dilakukan Ramlan ini terekam di Polres Depok. Dia pernah ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok atas kasus perampokan di kawasan Depok.

"Yang bersangkutan tahun 2015 pernah ditangkap Polres Depok karena terlibat curas (pencurian dengan kekerasan)," ujar Kapolresta Depok AKBP Herry Heryawan kepada detikcom.

Ramlan, kata Herry, pernah melakukan perampokan di rumah seorang warga di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Depok, pada Agustus 2015 lalu. "Dia juga pernah merampok di rumah WN Korea di Cibubur," katanya.

Menurut Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus, dalam perampokan di Griya Telaga Permai, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Depok, 11 Agustus 2015 siang itu Ramlan beraksi bersama Jhony Sitorus dan Posman Sihombing.

Saat itu, Ramlan Cs merampok di rumah Ny Lili dengan cara menodongkan senjata airsoft gun dan golok ke pemilik rumah. Korban digiring ke kamar, lalu diikat dan dikunci.

Dalam perampokan ini, Ramlan cs mengambil 2 buah cincin emas, seuntai kalung emas putih seberat 6 gram, uang USD 600, 1 unit iPad, 1 unit handphone, 2 buah jam tangan Rolex, serta 3 buah kartu ATM.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...pan-di-pulomas

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Demam video blog

- Tudingan mabuk pilot pesawat Citilink

- Kewarganegaraan ganda Arcandra dan Gloria