Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai mengikuti Upacara HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8).
Di bulan kemerdekaan 2016 terkuak persoalan penting: dwi kewarganegaraan. Ketika itu status warga negara Arcandra Tahar dipersoalkan publik setelah dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia diketahui berpaspor ganda, yaitu Indonesia dan Amerika Serikat.

Kasus Arcandra berakhir dengan keputusan Presiden Joko Widodo yang memberhentikannya dengan hormat. Dia dianggap tidak memenuhi syarat sebagai menteri yang diatur dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara--karena berpaspor ganda. Padahal masa kerjanya belum genap sebulan.

Menyusul kasus Arcandra, muncul nama Gloria Natapradja Hamel, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka perwakilan Jawa Barat. Di tengah semangat untuk mengibarkan bendera pusaka di Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2016, Gloria harus menerima keputusan dirinya digugurkan dari tim Paskibraka, karena berpaspor Prancis. Kepemilikan paspor itu membuatnya dianggap warga asing.

Menpora Imam Nahrawi (kanan) berjabat tangan dengan Siswi kelas XI Sekolah Islam Dian Didaktika Cinere, Kota Depok, Gloria Natapraja Hamel (kiri) ketika menggelar keterangan pers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).
Tapi dua-duanya bernasib mujur. Gloria pada akhirnya tetap diizinkan ikut menurunkan bendera pusaka pada sorenya di Istana, bahkan diajak makan Presiden. Arcandra pun kini kembali ke Kementerian ESDM, tapi statusnya turun satu derajat menjadi wakil menteri.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...dra-dan-gloria

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Facebook pun terperdaya informasi sesat

- Simalakama kebijakan proteksi produk lokal

- Dicurigai bakal gabung ISIS, WNI dideportasi dari Turki