Selamat pagi, siang, sore, malam aganwan dan aganwati semua selamat datang di trit perdana ane
Tujuan ane bikin trit sederhana ini adalah buat memperkenalkan ke ente semua kepada salah satu alat akur yang jarang ente dengar tapi sering lihat di tepi jalan, tepi rel kereta api, daerah pertambangan, dan daerah lain lainnya
Spoiler for :
Apa itu ?
Spoiler for apa itu ?:
THEODOLITE
[/QUOTE]
lah yang mana alatnya ?
Yang ini salah satunya......
kok mirip seperti teleskop?
ya memang mirip karena theodolite ya theodolite sedangkan teleskop ya teleskop
Bagi agan-agan yang pernah masuk dunia perteknikan, terutama teknik sipil biasanya agan sudah tidak asing lagi bukan dengan alat ini.
Bagi agan-agan yang belum mengenanya mari ane sedikit kenalkan.
Untuk lebih jelasnya mari kita ke TKP
Quote:
Sejarah
Sebelum ke theodolite, instrumen seperti geometris persegi dan semicircles telah digunakan untuk memperoleh pengukuran secara vertikal atau horisontal. Gregorius Reisch menunjukkan sebuah instrumen dalam lampiran dari bukunya Margarita Philosophica, yang diterbitkan di Strasburg 1512. Didalam buku tersebut dijelaskan lagi dengan suatu lampiran lain oleh Martin Waldseemüller, seorang topographer Rhineland dan peta.
Instrumen yang disebutkan oleh Waldseemüller adalah polimetrum. Pertama kemunculan kata "teodolit" ditemukan dalam survei buku J.geometris yang bernama Pantometria (1571) oleh Leonard Digges, yang telah diterbitkan oleh anaknya, Thomas Digges. Etimologi dari kata tersebut tidak dikenal. Ada beberapa kebingungan tentang instrumen nama awalnya. Beberapa mengidentifikasi awal theodolite azimut sebagai instrumen saja, sedangkan yang lain sebagai penentu altazimuth instrumen.
Dalam bukunya Digges yang berjudul "theodolit" hanya dijelaskan alat untuk mengukur sudut horisontal saja. Dia juga menjelaskan alat yang diukur yang disebut sebagai instrumen topographicall. Jadi nama awalnya hanya diterapkan ke azimut instrument, kemudian menjadi berlanjut ke instrumen altazimuth.
Theodolit pertama yang mendekati sempurna adalah yang dibuat oleh Joshua Habermel di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan tripod. Sedangkan theodolite sudah modern, akurat dalam instrumen yaitu pada tahun 1787 yang diperkenalkan Jesse Ramsden.
Spoiler for Pantometria:
Spoiler for Theodolite modern dan akang Jesse Ramsden:
Jesse Ramsden
Quote:
Bagian-bagian Theodolite
Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari :
· Teropong / Teleskope
· Nivo tabung
· Sekrup Okuler dan Objektif
· Sekrup Gerak Vertikal
· Sekrup gerak horizontal
· Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
· Nivo kotak
· Sekrup pengunci teropong
· Sekrup pengunci sudut vertical
· Sekrup pengatur menit dan detik
· Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
2. Bagian Bawah terdiri dari :
· Statif / Trifoot
· Tiga sekrup penyetel nivo kotak
· Unting – unting
· Sekrup repetisi
· Sekrup pengunci pesawat dengan statif [/QUOTE
Spoiler for Bagian Theodolite:
[QUOTE]Pengelompokan Theodolite berdasarkan kontruksinya
Theodolite repetisi
Lingkaran skala mendatar dapat diatur mengelilingi sumbu tegak. Bila skrup pengunci lingkaran skala mendatar dibuka, maka tidak dapat dilakukan pengukuran sudut. Besarnya sudut yang dibentuk oleh garis bidik yang diarahkan ke dua buah target hanya dapat diukur kalau skrup pengunci lingkaran skala mendatarnya terkunci. Sebeb bila sekrup pengunci skala lingkaran mendatar tidak dikunci, maka pada saat diputar, piringan skala mendatar ikut berputar bersama-sama dengan indek pembaca lingkaran mendatar.
Keuntungannya adalah dimungkinkannya mengubah bacaan pada suatu arah garis bidik tertentu. Misal pada suatu arah garis bidik di A bacaan skala mendatarnya dibuat 0 derajat, kemudian garis bidik diarahkan ke B, maka bacaan skala mendatar di B juga merupakan sudut APB.
Theodolite reiterasi
Lingkaran skala mendatar theodolit menyatu dengan tribrach, sehingga lingkaran mendatar tidak dapat diputar. Akibatnya bacaan lingkaran mendatarnya untuk suatu target merupakan suatu bacaan arah. Jadi sudut yang dibentuk oleh garis bidik yang diarahkan kedua target adalah bacaan arah kedua dikurangi bacaan arah pertama.
Quote:
1. Macam Theodolit menurut sistem bacaannya:
Ø Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis
Ø Theodolite sistem baca dengan Nonius
Ø Theodolite sistem baca dengan Micrometer
Ø Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
Ø Theodolite sistem baca dengan Digital
1)Penyiapan Alat Theodolite
Cara kerja penyiapan alat theodolita antara lain :
1.Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
2.Tinggikan setinggi dada
3.Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
4.Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
5.Kuatkan (injak) pedal kaki statif
6.Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7.Letakkan theodolite di tribar plat
8.Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
9.Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
10.Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
11.Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering optic.
12.Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding.
13.Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalaha index tersebut.
Bagaimana ? sudah paham ?
Kalau masih belum paham, silahkan agan bisa mencari di mbah Google
Spoiler for Theodolite punya ane:
Udah 5 tahun belum di kalibrasi ulang gan
Terima kasih sudah membaca thread ini
Semoga bermanfaat bagi agan-agan
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh