- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Din Sebut Tersangka Suap Bakamla Itu Cuma Mau Membantu


TS
hap69
Din Sebut Tersangka Suap Bakamla Itu Cuma Mau Membantu
Quote:
Din Sebut Tersangka Suap Bakamla Itu Cuma Mau Membantu
Kamis, 29 Desember 2016 — 13:50 WIB

Din Syamsuddin. Foto: dok jpnn
JPNN.com -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin mengaku tidak mengetahui detail kasus dugaan suap monitoring satelite Badan Keamanan Laut yang menjerat sahabatnya, pengusaha Fahmi Darmawansyah.
Kecuali yang dia dengar langsung dari Fahmi yang juga suami artis Inneke Koesherawati itu.
Din mengatakan, Fahmi awalnya berniat membantu melaksanakan sebuah proyek pemasangan monitoring satelite di Bakamla.
Tender proyek itu dimenangkan oleh PT Melati Technofo Indonesia. Nah, Din menambahkan, PT MTI memerlukan modal melaksanakan proyek.
"Pak Fahmi Darmawansyah sebagai pengusaha muslim berniat untuk membantu," katanya di kantor KPK, Kamis (29/12).
Dia menegaskan, PT MTI belum resmi menjadi milik Fahmi. Jadi, tegas Din, tidak benar jika disebut Fahmi merupakan direktur utama PT MTI.
"Itu dalam proses akuisisi," tegasnya.
Menurut dia, meski bukan perusahaannya, Fahmi sudah banyak mengeluarkan dana untuk modal PT MTI melaksanakan proyek.
Terlebih lagi, anggaran negara untuk proyek itu belum turun seluruhnya.
"Pak Fahmi mau mengambilalih tapi belum selesai. Jadi, belum menjadi dirut PT itu tapi sudah memberi modal membiayai," katanya.
Karenanya Din yakin Fahmi tidak terlibat suap. Sebab, sepengetahuannya Fahmi tidak pernah mengurus detail soal proyek. Yang melaksanakan proyek adalah anak buah Fahmi.
Menurut dia, Fahmi juga sering mengeluarkan cek. Terkadang, cek itu tidak bernominal dan diserahkan kepada anak buahnya.
"Jadi, apa yang terjadi, bagaimana proses itu, dia sering abai untuk tidak melihat," ujar dia.
Din mengatakan, meski pelaksana proyek adalah anak buah Fahmi, tentu uangnya bersumber dari sang pengusaha itu.
"OTT itu bukan atas dia tapi anak buahnya, anak buahnya yang melaksanakan proyek itu. Jadi, kalau ditanya dari mana uang dalam pembiayaan proyek itu, tentu dari Pak Fahmi," katanya.
Selebihnya Din menyerahkan kepada proses hukum. Biarkan proses hukum yang akan menjelaskan semuanya.
Dia yakin Fahmi merupakan warga negara yang baik dan akan menyerahkan kepada proses hukum.
"Tapi sampai saat ini saya mengetahui begitulah, Pak Fahmi Darmawansyah membantu negara menyelenggarakan proyek tapi ada mungkin kesalahan pada anak buah yang kemudian tertangkap seperti itu," paparnya.
Fahmi, kata Din, tegar menghadapi masalah ini. Din juga mendorong agar proses hukum harus taat berkeadilan.
"KPK harus menegakkan hukum terhadap kasus-kasus tersangka hukum ini secara berkeadilan," paparnya.
Kamis, 29 Desember 2016 — 13:50 WIB

Din Syamsuddin. Foto: dok jpnn
JPNN.com -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin mengaku tidak mengetahui detail kasus dugaan suap monitoring satelite Badan Keamanan Laut yang menjerat sahabatnya, pengusaha Fahmi Darmawansyah.
Kecuali yang dia dengar langsung dari Fahmi yang juga suami artis Inneke Koesherawati itu.
Din mengatakan, Fahmi awalnya berniat membantu melaksanakan sebuah proyek pemasangan monitoring satelite di Bakamla.
Tender proyek itu dimenangkan oleh PT Melati Technofo Indonesia. Nah, Din menambahkan, PT MTI memerlukan modal melaksanakan proyek.
"Pak Fahmi Darmawansyah sebagai pengusaha muslim berniat untuk membantu," katanya di kantor KPK, Kamis (29/12).
Dia menegaskan, PT MTI belum resmi menjadi milik Fahmi. Jadi, tegas Din, tidak benar jika disebut Fahmi merupakan direktur utama PT MTI.
"Itu dalam proses akuisisi," tegasnya.
Menurut dia, meski bukan perusahaannya, Fahmi sudah banyak mengeluarkan dana untuk modal PT MTI melaksanakan proyek.
Terlebih lagi, anggaran negara untuk proyek itu belum turun seluruhnya.
"Pak Fahmi mau mengambilalih tapi belum selesai. Jadi, belum menjadi dirut PT itu tapi sudah memberi modal membiayai," katanya.
Karenanya Din yakin Fahmi tidak terlibat suap. Sebab, sepengetahuannya Fahmi tidak pernah mengurus detail soal proyek. Yang melaksanakan proyek adalah anak buah Fahmi.
Menurut dia, Fahmi juga sering mengeluarkan cek. Terkadang, cek itu tidak bernominal dan diserahkan kepada anak buahnya.
"Jadi, apa yang terjadi, bagaimana proses itu, dia sering abai untuk tidak melihat," ujar dia.
Din mengatakan, meski pelaksana proyek adalah anak buah Fahmi, tentu uangnya bersumber dari sang pengusaha itu.
"OTT itu bukan atas dia tapi anak buahnya, anak buahnya yang melaksanakan proyek itu. Jadi, kalau ditanya dari mana uang dalam pembiayaan proyek itu, tentu dari Pak Fahmi," katanya.
Selebihnya Din menyerahkan kepada proses hukum. Biarkan proses hukum yang akan menjelaskan semuanya.
Dia yakin Fahmi merupakan warga negara yang baik dan akan menyerahkan kepada proses hukum.
"Tapi sampai saat ini saya mengetahui begitulah, Pak Fahmi Darmawansyah membantu negara menyelenggarakan proyek tapi ada mungkin kesalahan pada anak buah yang kemudian tertangkap seperti itu," paparnya.
Fahmi, kata Din, tegar menghadapi masalah ini. Din juga mendorong agar proses hukum harus taat berkeadilan.
"KPK harus menegakkan hukum terhadap kasus-kasus tersangka hukum ini secara berkeadilan," paparnya.
http://www.jpnn.com/news/din-sebut-t...embantu?page=2
pokoknya yang tak percaya bakal kena stempel automurtad



0
2.7K
Kutip
49
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan