MEDAN , kini.co.id – Imam besar Front Pembela Islam, Muhammad Habib Rizieq Shihab heran dengan isu makar pada aksi bela Islam 212 silam.

“Pusing saya, membela Al-quran itu bertentangan dengan konstitusi ? Membela Islam apa itu konstitusi ? Mana hebat hukum Allah dan syariat Islam dengan hukum konstitusi? Dimana letak makarnya ? Jamaah rela mati demi Islam ? Mana lebih seram negara atau penjara, Pak Presiden jangan takut-takuti umat dengan penjara.

Kalau melawan hukum Allah tempatnya di mana,” ujar Habib di Masjid Agung dalam Tabligh Akbar, Rabu (28/12).

Habib mengaku sudah terbiasa dengan namanya penjara. Menurutnya, di penjara semuanya serba gratis.

“Kan enak di penjara. Makan tiga kali di penjara, gratis. Daripada harus masuk neraka, kan lebih sedap di penjara,” ujar Habib.

Habib mengatakan sempat mendapatkan kabar sebelum aksi bela Islam di Masjid Agung Medan. Kabar miring tentang isu rencana penembakan wakapolda pun semakin tersiar.

“Saya langsung hubungi saudara-saudara memastikan kabar itu. Ini Pak Kapolda disini loh, kalau mau dibunuh kan bisa. Lucunya, info itu atas nama Kapolda pula,” ucap Habib sambil tertawa.


Sumber:


http://regional.kini.co.id/2016/12/28/3205/habib-rizieq-mana-lebih-seram-negara-atau-penjara