Quote:
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, isu provokatif yang beredar di media sosial belakangan kian marak. Terakhir, ada informasi adanya "serbuan" tenaga kerja asal China yang jumlahnya mencapai 10 juta orang. Hal itu sudah dibantah oleh pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo.
Tito meminta masyarakat untuk cerdas memilah konten berita untuk disebarluaskan. Terlebih lagi jika berita tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
"Jangan mudah meng-upload konten yang provokatif. Jangan juga men-share berita yang tidak jelas," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/12/2016) seperti dilansir kompas.com.
Menurut Tito, media sosial bukanlah media yang bertuan, sehingga siapa pun bisa mengunggah konten apapun.
Oleh karena itu, masyarakat diminta mencari tahu kebenaran info tersebut sebelum membagikannya ke orang lain. "Karena kalau tidak benar, itu bahaya," kata Tito.
Tito mengatakan, Polri akan memperkuat kapabilitas dalam menangani kejahatan siber. Nantinya di Divisi Humas Polri akan ditambahkan biro khusus untuk menangani peredaran isu di media sosial.
Selain itu, rencananya pada Kamis (29/12/2016) akan ada rapat terbatas untuk membahas peredaran isu provokatif lewat media sosial. "Mengenai bagaimana sinergikan antar departemen, kementerian untuk menangani media sosial yang terkait isu provokatif," kata Tito.
Atas himbauan Kapolri diatas, maka sangat diharapkan agar masyarakat Indonesia harus lebih selektif dalam menanggapi suatu berita atau isu. Cari kebenarannya dulu terkait isu-isu yang beredar di sosial media, sebelum membagikan ke orang lain. Mari kita membasmi segala berita atau isu hoax yang sangat menganggu di sosial media. Tanpa peran dari masyarakat mustahil rasanya kita bebas dari segala berita/isu provokatif atau hoax di sosial media.
Tangkap aja pak pol yg sring buat provokasi di sosial media 
SUMUR