- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Marak Beredar Hoax Soal Suriah, Begini Imbauan PPI Suriah


TS
hidupsekalimati
Marak Beredar Hoax Soal Suriah, Begini Imbauan PPI Suriah
Quote:
Original Posted By Republika
Marak Beredar Hoax Soal Suriah, Begini Imbauan PPI Suriah

Pasukan Suriah di kamp pengungsian di Rasyidin, Suriah, Selasa (20/12).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Damaskus, Suriah meminta kepada seluruh masayarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya terkait konflik Suriah.
Imbauan ini menyusul maraknya peredaran berita dan meme yang tidak terverifikasi bahkan sebagaiannya hoax di dunia maya. Ketua PPI Suriah, Susilo Priyadi mengatakan kehidupan beragama di Suriah cukup moderat dan toleran.
“Suriah adalah negara sekuler-sosialis, multi etnis (Arab, Kurdi, Armenia, Turkman dan lainnya), multi agama dan sekte (Muslim Sunni, Syi’ah, Kristen Katolik, Ortodox Syria, Protestan, Druze & Atheis),” ujar Susilo Priyadi dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (27/12).
Ia menjelaskan, sebelum konflik 2011, Suriah termasuk dalam lima kategori negara-negara dengan tingkiat kriminalitas terendah.
Kebutuhan pokok masyarakat seperti listrik, air dan roti disubsidi oleh pemerintah. Pendidikan dan pelayanan kesehatan rumah sakit negeri juga disubsidi penuh oleh pemerintah.
Suriah juga merupakan negara yang sangat concern terhadap problematika Palestina dan menjadikannya sebagai isu nasional.
Menurutnya, konflik di Suriah bukanlah konflik sektarian. Melainkan konflik yang bekaitan erat dengan berbagai kepentingan politik regional dan global. Tentara Nasional Suriah merupakan tentara yang terdiri dari bebagai suku dan agama.
Sekretaris PPI Suriah Fikyanto menambahkan secara geografis letak provinsi Aleppo sangat strategis dan merupakan kota terbesar kedua setelah ibukota Damaskus yang terkena imbas konflik paling parah, sehingga diperebutkan oleh kelompok-kelompok yang terlibat konflik.
Sekitar 90 persen dari penduduk Suriah adalah orang Arab. Kelompok etnis lain yang paling besar adalah Kurdi (6 persen). Separuh penduduk tingal di perkotaan. Kota-kota utama dan termasuk tertua di dunia adalah Damaskus, Haleb (Aleppo), Homs, Latkia dan Hama.
Sekitar 90 persen Muslim diantaranya mayoritas Sunni. Penganut agama lain Kristen Ortodoks (Yunani, Armenia, Suriah) dan Yahudi. Agama, khususnya Islam adalah suatu kekuatan politik dan sosial di Suriah.
Republika
Marak Beredar Hoax Soal Suriah, Begini Imbauan PPI Suriah

Pasukan Suriah di kamp pengungsian di Rasyidin, Suriah, Selasa (20/12).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Damaskus, Suriah meminta kepada seluruh masayarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya terkait konflik Suriah.
Imbauan ini menyusul maraknya peredaran berita dan meme yang tidak terverifikasi bahkan sebagaiannya hoax di dunia maya. Ketua PPI Suriah, Susilo Priyadi mengatakan kehidupan beragama di Suriah cukup moderat dan toleran.
“Suriah adalah negara sekuler-sosialis, multi etnis (Arab, Kurdi, Armenia, Turkman dan lainnya), multi agama dan sekte (Muslim Sunni, Syi’ah, Kristen Katolik, Ortodox Syria, Protestan, Druze & Atheis),” ujar Susilo Priyadi dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (27/12).
Ia menjelaskan, sebelum konflik 2011, Suriah termasuk dalam lima kategori negara-negara dengan tingkiat kriminalitas terendah.
Kebutuhan pokok masyarakat seperti listrik, air dan roti disubsidi oleh pemerintah. Pendidikan dan pelayanan kesehatan rumah sakit negeri juga disubsidi penuh oleh pemerintah.
Suriah juga merupakan negara yang sangat concern terhadap problematika Palestina dan menjadikannya sebagai isu nasional.
Menurutnya, konflik di Suriah bukanlah konflik sektarian. Melainkan konflik yang bekaitan erat dengan berbagai kepentingan politik regional dan global. Tentara Nasional Suriah merupakan tentara yang terdiri dari bebagai suku dan agama.
Sekretaris PPI Suriah Fikyanto menambahkan secara geografis letak provinsi Aleppo sangat strategis dan merupakan kota terbesar kedua setelah ibukota Damaskus yang terkena imbas konflik paling parah, sehingga diperebutkan oleh kelompok-kelompok yang terlibat konflik.
Sekitar 90 persen dari penduduk Suriah adalah orang Arab. Kelompok etnis lain yang paling besar adalah Kurdi (6 persen). Separuh penduduk tingal di perkotaan. Kota-kota utama dan termasuk tertua di dunia adalah Damaskus, Haleb (Aleppo), Homs, Latkia dan Hama.
Sekitar 90 persen Muslim diantaranya mayoritas Sunni. Penganut agama lain Kristen Ortodoks (Yunani, Armenia, Suriah) dan Yahudi. Agama, khususnya Islam adalah suatu kekuatan politik dan sosial di Suriah.
Republika
Quote:
Original Posted By sindonews
PPI: Perang Suriah Bukan Konflik Sektarian

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Suriah menegaskan, konflik yang terjadi di Suriah bukanlah konflik sektarian. Foto/Istimewa
DAMASKUS- Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Suriah menegaskan, konflik yang terjadi di Suriah bukanlah konflik sektarian. Pernyataan ini datang ditengah munculnya sentimen di dalam negeri mengenai etnis Sunni melawan etnis Syiah di Suriah.
Dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Rabu (28/12), PPI mengatakan, sebelum konflik, Suriah adalah salah satu negara dengan tingkat kriminalitas terendah di dunia. PPI menyebut kehidupan beragama di Suriah cukup moderat dan toleran.
"Konflik di Suriah bukanlah konflik sektarian. Melainkan konflik yang berkaitan erat dengan berbagai kepentingan politik regional dan global. Tentara Suriah merupakan tentara yang terdiri dari berbagai suku dan agama," kata PPI dalam siaran persnya.
Terkait Aleppo, PPI menuturkan, kota itu adalah kota yang sangat strategis secara geografis, dan juga merupakan kota terbesar kedua di Suriah. Sehingga kota ini menjadi rebutan banyak pihak di Suriah.
Di kesempatan yang sama, PPI juga mengimbau kepada pemerintah Indonesia untuk mewaspada WNI yang terlibat konflik di Suriah, dan meminta untuk melakukan komunikasi dengan Perkumpulan Alumni Syam Indonesia (AL-SYAMI), yang merupakan wadah resmi PPI di tanah air.
"PPI Suriah juga mengecam keras segala bentuk kekerasan atas nama agama dan segala bentuk aksi yang dapat mengancam kesatuan NKRI, atau keharmonisan bersama," tukasnya.
(esn)
sindonews
PPI: Perang Suriah Bukan Konflik Sektarian

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Suriah menegaskan, konflik yang terjadi di Suriah bukanlah konflik sektarian. Foto/Istimewa
DAMASKUS- Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Suriah menegaskan, konflik yang terjadi di Suriah bukanlah konflik sektarian. Pernyataan ini datang ditengah munculnya sentimen di dalam negeri mengenai etnis Sunni melawan etnis Syiah di Suriah.
Dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Rabu (28/12), PPI mengatakan, sebelum konflik, Suriah adalah salah satu negara dengan tingkat kriminalitas terendah di dunia. PPI menyebut kehidupan beragama di Suriah cukup moderat dan toleran.
"Konflik di Suriah bukanlah konflik sektarian. Melainkan konflik yang berkaitan erat dengan berbagai kepentingan politik regional dan global. Tentara Suriah merupakan tentara yang terdiri dari berbagai suku dan agama," kata PPI dalam siaran persnya.
Terkait Aleppo, PPI menuturkan, kota itu adalah kota yang sangat strategis secara geografis, dan juga merupakan kota terbesar kedua di Suriah. Sehingga kota ini menjadi rebutan banyak pihak di Suriah.
Di kesempatan yang sama, PPI juga mengimbau kepada pemerintah Indonesia untuk mewaspada WNI yang terlibat konflik di Suriah, dan meminta untuk melakukan komunikasi dengan Perkumpulan Alumni Syam Indonesia (AL-SYAMI), yang merupakan wadah resmi PPI di tanah air.
"PPI Suriah juga mengecam keras segala bentuk kekerasan atas nama agama dan segala bentuk aksi yang dapat mengancam kesatuan NKRI, atau keharmonisan bersama," tukasnya.
(esn)
sindonews
Press Release PPI SURIAH


PPI Suriah bakal dicap syingah

kita jangan mau ditipu dan dimanfaatkan dengan hoax dan berita bohong soal Suriah

Komentar kaskuser mantan pekerja di pabrik semen Lafarge dekat kota Aleppo:
Quote:
Original Posted By xlinker►Dulu tahun 2009 sampai 2010 gw ikut kerja di proyek pabrik semen lafarge di Aleppo. Waktu itu suasana suriah khususnya Aleppo begitu damai, aman dan nyaman. Nah, di awal tahun 2011, barulah muncul demonstrasi di kota Homs, Idlib dan di damaskus menuntut mundurnya presiden. Gak nyangka banget sekarang suriah khususnya Aleppo jadi hancur lebur gara2 perang yang gak jelas siapa lawan siapa.

Quote:
Original Posted By xlinker►
Waduuh gan ane cuma kuli proyek waktu itu. Yang ane tahu saja dan ane alami, kehidupan di syria sebelum perang sangat damai, aman dan nyaman. Harga makanan dan buah2an murah2. makanan favorit ane selama di sana yaitu shawarma namanya, semacam kebab.
Anak buah ane waktu itu ada dari mesir, ukraina, orang kurdi dan orang syria sendiri. Semuanya baik2, kecuali orang mesir agak songong. Tapi alhamdulillah selama ane jadi tim leader gak ada konflik yang mengganggu pekerjaan. Waktu itu ane bagian commissioning.
ane tinggal di camp perusahaan dekat lokasi proyek. Bahkan sopir2 yang suka antar jemput ane pun ada dari palestina, irak dan armenia. Mereka baik2 dan sering ngudud bareng di site office. Sekretaris dan office boy di site office pun banyak yang syiah dan mereka tahu ane sunni, tapi mereka gak mempermasalahkannya dan sangat welcome ke ane ( gak tahu di dalam hatinya mah. hahaha... ). Sekarang ane dapat info dari mantan bos ane yang orang denmark, pabrik semennya sudah hancur.
Waduuh gan ane cuma kuli proyek waktu itu. Yang ane tahu saja dan ane alami, kehidupan di syria sebelum perang sangat damai, aman dan nyaman. Harga makanan dan buah2an murah2. makanan favorit ane selama di sana yaitu shawarma namanya, semacam kebab.
Anak buah ane waktu itu ada dari mesir, ukraina, orang kurdi dan orang syria sendiri. Semuanya baik2, kecuali orang mesir agak songong. Tapi alhamdulillah selama ane jadi tim leader gak ada konflik yang mengganggu pekerjaan. Waktu itu ane bagian commissioning.
ane tinggal di camp perusahaan dekat lokasi proyek. Bahkan sopir2 yang suka antar jemput ane pun ada dari palestina, irak dan armenia. Mereka baik2 dan sering ngudud bareng di site office. Sekretaris dan office boy di site office pun banyak yang syiah dan mereka tahu ane sunni, tapi mereka gak mempermasalahkannya dan sangat welcome ke ane ( gak tahu di dalam hatinya mah. hahaha... ). Sekarang ane dapat info dari mantan bos ane yang orang denmark, pabrik semennya sudah hancur.

Quote:
Original Posted By xlinker►
waduuh gan jadi malu ane postingan ane ada di pejwan.
Memang iya gan, awal konflik di syria yang ane tahu saja ya, terinspirasi dari penggulingan presiden di tunisia kemudian lanjut di mesir dan syria. Tapi di syria ini yang malah jadi perang paling mengerikan sepanjang sejarah ( menurut ane pribadi ). Sekitar pertengahan bulan Maret 2011, ane kembali ke Aleppo karena ane diberi tugas oleh bos ane untuk menyelesaikan oustanding pekerjaan di pabrik semen lafarge. Waktu itu menurut berita di TV Syria, situasi di syria khususnya di homs, idlib dan damaskus semakin memanas karena terjadi demonstrasi besar2an yang menuntut presiden Assad mundur. Nah, awal bulan April 2011, ane mendapat email warning dari bos ane di Denmark, bahwa telah terjadi chaos di kota homs dan damaskus. Banyak demonstran yang ditembaki tentara. Sementara situasi kota Aleppo waktu itu masih aman dan gak ada demonstrasi. Kemudian, ane dipindahkan dari camp site office ke hotel sheraton di kota aleppo. Ane tinggal di hotel sheraton sekitar 5 hari. Kemudian, ane disuruh cepat2 pulang oleh bos ane, tapi rute penerbangannya dari Aleppo - Turki - Dubai - Jakarta. Ane tanya ke bos, kenapa gak dikasih flight Damaskus - Dubai - Jakarta. Kata bos ane, situasi perjalanan menuju damaskus sudah benar2 chaos dan sangat berbahaya.
Skip....alhamdulillaah ane bisa pulang ke indonesia dengan selamat.
waduuh gan jadi malu ane postingan ane ada di pejwan.

Memang iya gan, awal konflik di syria yang ane tahu saja ya, terinspirasi dari penggulingan presiden di tunisia kemudian lanjut di mesir dan syria. Tapi di syria ini yang malah jadi perang paling mengerikan sepanjang sejarah ( menurut ane pribadi ). Sekitar pertengahan bulan Maret 2011, ane kembali ke Aleppo karena ane diberi tugas oleh bos ane untuk menyelesaikan oustanding pekerjaan di pabrik semen lafarge. Waktu itu menurut berita di TV Syria, situasi di syria khususnya di homs, idlib dan damaskus semakin memanas karena terjadi demonstrasi besar2an yang menuntut presiden Assad mundur. Nah, awal bulan April 2011, ane mendapat email warning dari bos ane di Denmark, bahwa telah terjadi chaos di kota homs dan damaskus. Banyak demonstran yang ditembaki tentara. Sementara situasi kota Aleppo waktu itu masih aman dan gak ada demonstrasi. Kemudian, ane dipindahkan dari camp site office ke hotel sheraton di kota aleppo. Ane tinggal di hotel sheraton sekitar 5 hari. Kemudian, ane disuruh cepat2 pulang oleh bos ane, tapi rute penerbangannya dari Aleppo - Turki - Dubai - Jakarta. Ane tanya ke bos, kenapa gak dikasih flight Damaskus - Dubai - Jakarta. Kata bos ane, situasi perjalanan menuju damaskus sudah benar2 chaos dan sangat berbahaya.
Skip....alhamdulillaah ane bisa pulang ke indonesia dengan selamat.
komentar kaskuser yg bekerja di salah satu Kementerian di salah satu negara teluk:
Quote:
Original Posted By ziyu►Ane gawe di salah satu Kementrian di Gulf Country. Berbagai macam suku bangsa dan agama, ada yg dari Jordan/Suni, Iran/syiah, Kuwait/suni&syiah, Syria/kristen, Palestine/suni, Phillipine/Nasrani, India/nasrani, Mesir/Suni. Dan ane sendiri Indonesia/Suni.
Alhamdulillah kita saling menghormati keberagaman diantara kami yg datang dari berbagai belahan dunia. Tidak pernah saling menjelekkan satu sama lain. Di sini Syiah & Suni berdampingan hidup rukun. Bahkan jikalau kita solat kadang berbarengan. Memang sungguh indah kedamaian itu. Sangat mahal harganya dibanding dgn materi.
Konflik di Syiria cuma dikobarkan oleh mereka yg tdk beragama/terorist. Hanya dgn dibumbui aroma agama agar tercipta kekacauan yg lebih besar.
Alhamdulillah kita saling menghormati keberagaman diantara kami yg datang dari berbagai belahan dunia. Tidak pernah saling menjelekkan satu sama lain. Di sini Syiah & Suni berdampingan hidup rukun. Bahkan jikalau kita solat kadang berbarengan. Memang sungguh indah kedamaian itu. Sangat mahal harganya dibanding dgn materi.
Konflik di Syiria cuma dikobarkan oleh mereka yg tdk beragama/terorist. Hanya dgn dibumbui aroma agama agar tercipta kekacauan yg lebih besar.
hikmahnya: ga peduli etnis, suku, agama, negaranya apa, kalau semua saling menghargai, situasi pasti damai dan tentram

ini semakin membuktikan kalau perang sipil Suriah bukan konflik sektarian/agama...
semoga perang Suriah cepat berakhir dan pembangunan bisa dimulai kembali
Diubah oleh hidupsekalimati 30-12-2016 11:30
0
10.8K
Kutip
125
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan