- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sebelumnya Dianiaya & Diprkosa di Ladang Sunyi, Istri Ditukar Sabu Rp 200 Ribu


TS
..om.
Sebelumnya Dianiaya & Diprkosa di Ladang Sunyi, Istri Ditukar Sabu Rp 200 Ribu
LABUHAN , metro24jam.com – Tragis nian nasib El, sebut saja namanya begitu. Wanita 31 tahun, warga Jalan RPH, Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli ini dijual oleh suaminya sendiri, seharga Rp 200 ribu.
Sebelum menjual istri pada temannya, Hermanto (31) terlebih dahulu menunjukkan keberingasan. El dianiaya lantas dirudapaksanya di sebuah perladangan.
Peristiwa tragis itu terjadi Sabtu (24/12) jam 14.00 wib. Ketika itu, El yang sudah pisah ranjang dengan Hermanto, baru pulang bekerja di PT OC, Jalan Pulau Nias Selatan, KIM II, Mabar. Saat dibonceng temannya keluar dari gerbang pabrik tersebut, tiba-tiba El dipanggil Hermanto.
Karena yang memanggil masih dianggapnya suami, El pun meminta temannya untuk berhenti. Dia lantas menemui lelaki yang belakangan sudah tinggal di Jalan Karakatau, Medan.
Saat keduanya berhadapan-hadapan, timbul keributan yang berujung penganiayaan terhadap El.
“Waktu pulang kerja dibonceng kawanku, aku dipanggilnya. Kami ribut. Di depan pabrik aku dipukulinya,” ungkap Eli sedih.
Akibat penganiayaan itu, ibu satu anak ini mengalami luka memar di bibir bawah dan luka cakaran di leher. Selain itu, kepalanya juga benjol kena tinju suaminya.
Setelah dianiaya, El dipaksa naik ke boncengan kereta Hermanto. Dia lantas dibawa ke ladang-ladang di kawasan Lau Dendang, Tembung.
Di ladang sunyi tersebut, wanita yang telah menjomblo tiga tahun ini dipaksa melayani nafsu biologis suami doyan sabu-sabu itu. Hermanto membuka celana dan baju El secara kasar di semak-semak.
“Udah dianiaya di depan pabrik, aku diajak suamiku ke ladang-ladang sunyi di kawasan Tembung. Di sana aku dipaksa buka baju dan celana, baru disetubuhinya,” kata El.
Selesaikah? Sama sekali belum. Setelah itu, El ditawarkan Hermanto kepada temannya dengan harga short time Rp200 ribu. “Habis dimainkannya, aku mau dijual sama kawannya Rp200 ribu sekali pakai,” ungkapnya kesal.
Merasa diperlakukan seperti binatang oleh suaminya, Eli dengan ditemani ibu dan temannya, Senin (26/12) jam 17.00 wib, mendatangi Polsekta Medan Labuhan untuk membuat laporan pengaduan. Dia menduga, dirinya dijual Rp200 ribu agar Hermanto bisa membeli sabu-sabu.
Petugas SPKT mendengar keterangan korban langsung membuatkan surat pengantar visum ke rumah sakit. “Untuk melengkapi berkas laporannya, kita telah buatkan surat pengantar visum ke rumah sakit,” kata petugas. (syahril-mag)
Pesan Moral :
Kalau ribut sama suami atau siapa pun ,
Jangan mau dibawa ntah kemana
Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan
Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting


Sumber :
OM TAMPAN
Sebelum menjual istri pada temannya, Hermanto (31) terlebih dahulu menunjukkan keberingasan. El dianiaya lantas dirudapaksanya di sebuah perladangan.
Peristiwa tragis itu terjadi Sabtu (24/12) jam 14.00 wib. Ketika itu, El yang sudah pisah ranjang dengan Hermanto, baru pulang bekerja di PT OC, Jalan Pulau Nias Selatan, KIM II, Mabar. Saat dibonceng temannya keluar dari gerbang pabrik tersebut, tiba-tiba El dipanggil Hermanto.
Karena yang memanggil masih dianggapnya suami, El pun meminta temannya untuk berhenti. Dia lantas menemui lelaki yang belakangan sudah tinggal di Jalan Karakatau, Medan.
Saat keduanya berhadapan-hadapan, timbul keributan yang berujung penganiayaan terhadap El.
“Waktu pulang kerja dibonceng kawanku, aku dipanggilnya. Kami ribut. Di depan pabrik aku dipukulinya,” ungkap Eli sedih.
Akibat penganiayaan itu, ibu satu anak ini mengalami luka memar di bibir bawah dan luka cakaran di leher. Selain itu, kepalanya juga benjol kena tinju suaminya.
Setelah dianiaya, El dipaksa naik ke boncengan kereta Hermanto. Dia lantas dibawa ke ladang-ladang di kawasan Lau Dendang, Tembung.
Di ladang sunyi tersebut, wanita yang telah menjomblo tiga tahun ini dipaksa melayani nafsu biologis suami doyan sabu-sabu itu. Hermanto membuka celana dan baju El secara kasar di semak-semak.
“Udah dianiaya di depan pabrik, aku diajak suamiku ke ladang-ladang sunyi di kawasan Tembung. Di sana aku dipaksa buka baju dan celana, baru disetubuhinya,” kata El.
Selesaikah? Sama sekali belum. Setelah itu, El ditawarkan Hermanto kepada temannya dengan harga short time Rp200 ribu. “Habis dimainkannya, aku mau dijual sama kawannya Rp200 ribu sekali pakai,” ungkapnya kesal.
Merasa diperlakukan seperti binatang oleh suaminya, Eli dengan ditemani ibu dan temannya, Senin (26/12) jam 17.00 wib, mendatangi Polsekta Medan Labuhan untuk membuat laporan pengaduan. Dia menduga, dirinya dijual Rp200 ribu agar Hermanto bisa membeli sabu-sabu.
Petugas SPKT mendengar keterangan korban langsung membuatkan surat pengantar visum ke rumah sakit. “Untuk melengkapi berkas laporannya, kita telah buatkan surat pengantar visum ke rumah sakit,” kata petugas. (syahril-mag)
Pesan Moral :
Kalau ribut sama suami atau siapa pun ,
Jangan mau dibawa ntah kemana
Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan
Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting


Sumber :
OM TAMPAN
0
4.9K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan