Liputan6.com, Jakarta Hanna Heti Imanuela, terlahir dari pasangan yang terbiasa menolong sesama saudaranya baik dalam bentuk materi, perhatian dan lainnya. Perempuan kelahiran jakarta 5 september 1993 ini sedang menyelesaikan kuliahnya di Binus internasional. Saat ini ia menjadi sosok anak muda yang tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah gerakan sosial yang diberi nama "Diberi untuk Memberi "

Gerakan ini datang dari lubuk hati karena ia terbiasa hidup di lingkungan yang beraneka ragam dan terbiasa membantu sesama sejak SMA. Ia bergabung menjadi Volunteer di berbagai kegiatan sosial seperti yang terlihat di instagram miliknya @hanahmanuela.

Hanna, panggilan akrabnya, mendirikan gerakan sosial ini ketika dirinya mengambil program student exchange di Amerika beberapa waktu lalu. Saat itu ia mengambil mata kuliah yang mengharuskan semua mahasiswanya kerja sosial 10 sampai 15 jam per semester.

Ia pun belajar banyak hal mulai dari teori, praktek, bahkan analisis tentang permasalahan sosial di sana. Hanna pun sempat kaget karena ternyata di Amerika masih banyak masalah sosial yang butuh perhatian seperti halnya di Indonesia.

Ia pun yang bercita-cita bisa bekerja di PBB ini pun pulang ke Indonesia dan menjalani rutinitas harian di Jakarta.

Suatu ketika datanglah tawaran dari temannya untuk menjadi volunteer ke Lampung, membantu sebuah rumah belajar bernama pelangi damai. Ia pun langsung berangkat bersama temannya.

Begitu sampai di Lampung, ternyata daerah yang ia datangi tersebut adalah tempat begal-begal berkumpul. Tanpa mempedulikan hal tersebut. Hanna dan temannya tetap pada tujuan semula yaitu untuk membantu rumah belajar tersebut.


Setelah dari Lampung, Hanna pun semakin antusias dan segera berpikir untuk merencanakan program berikutnya. Sambil merenung di kala hujan, terfikirlah sebuah ide memberikan sebuah apresiasi sederhana kepada orang-orang yang bekerja ekstra.

Seperti Pasukan Orange, penebang pohon saat ada pohon tumbang dan lain lain. Sebuah apresiasi sederhana berupa nasi kotak yang akan dibagikan di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Melalui media sosial Hanna menyebarluaskan niat baiknya tersebut, dil uar perkiraan jumlah donasi melebihi target pertama dan bahkan ada sebuah brand minuman ternama yang bersedia membantu.

Dia pun sangat bersyukur dan mengajak beberapa temannya bergabung dalam kegiatan ini. Banyak hal positif yang ia peroleh hanya melalui sosial media. Mengajak beberapa volunteer untuk ikut berpartisipasi, pembagian nasi kotak pun berjalan lancar Sabtu kemarin. Sebanyak 280 nasi kotak berhasil tersalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan tepat sasaran.