Menjelang perayaan Tahun Baru 2017 masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman aksi teror. Banyak oknum yang memanfaatkan dua perayaan tersebut untuk melancarkan aksinya. "Hari-hari besar biasanya memang dimanfaatkan untuk momen melakukan aksi. Ini kami antisipasi. Polri saat ini menerapkan sistem mengamankan melalui Indonesia Mencegah," kata Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri, Kombes Pol Rikwanto dikutip dari Antara, Jumat (18/11/2016).

Kepolisian, kata dia, juga telah melakukan tindakan pencegahan. Salah satu yang dilakukan yakni menangkap pihak-pihak yang diduga pelaku teror sebelum mereka melakukan aksinya. Menurut Rikwanto, pencegahan yang dilakukan oleh kepolisian seperti itu memunculkan pro dan kontra. Pasalnya, memang belum terjadi dan sulit untuk dibuktikan. "Tetapi percayalah setiap ada penangkapan oleh Densus 88, pasti sudah diselidiki lama," tutur dia.

Pihak-pihak yang ditangkap kata dia tak semuanya diproses. Jika dalam pemeriksaan ada yang tidak terlibat maka akan dilepas. "Misalnya di warkop (warung kopi), sasarannya satu, yang nongkrong lima orang, semuanya dibawa. Kalau tidak ada hubungannya ya dilepas lima orang itu. jadi bukan salah tangkap," ucap Rikwanto.

Atas himbau dari aparat tersebut, maka sudah sewajibnya bagi masyarakat Indonesia untuk selalu mawas diri. Bersikap waspada adalah tindakan yang sangat wajib dilakukan karena mengantisipasi adanya ancaman teror menjelang perayaan tahun baru 2017. Mari kita besama-sama dan bersatu untuk melawan aksi teror yang sangat meresahkan masyarakat. Bahu membahu membantu aparat dalam memberantas terorisme di tanah air. Dengan adanya sinergitas antara aparat dengan masyarakat akan memudahkan bangsa ini membasmi terorisme di tanah air.