KOMUNITAS
Pengumuman! Telah hadir KASKUS GPT: Fitur yang membantu Gan/Sis menulis thread dengan Cepat. Daftar Beta Tester
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/55fd9b6c92523396208b4568/one-more-hour

One More Hour

Tampilkan isi Thread
Halaman 234 dari 303
kapan update nih kentang betebaran om pal
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Blm ada tanda2 apdet jg emoticon-Frown
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
naik ketas, kirain updet emoticon-Cape d...
NumpAng pasang tarup om 😁😁😁..
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Ditinggal sebulan kirain udah update berapa part gitu hahaha, mudah2an cepet update. Sehat terus ya mas.. apa naufal junior udah lahir? emoticon-Toast
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Quote:


Lhah... brarti updetnya nunggu lahiran dulu nih...
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Belom update nih emoticon-Ngacir
Tandain lagi emoticon-Ngacir
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
emoticon-Om Telolet Om!
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
benar benar nih crita, mantap bg pal ... dr jam 3 dini hari gw pntengin... baru kelar tengah malam gini...
klo maslah fans... gw galau antra sita sama alexy
tp.. ane sempat ngedumel pas pak bayu ngulang kesalahan yg sama dan buat lexy nangis lagi... huuuh benar benar dah.. untuk ane bukan fans garis kerasss...
padahal lg nungguin si alexy lg tuh asyik asyiknya mrngkul anak orng....
hadeehh....
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Super sekali ini cerita, sempet kebawa emoseh wkwkwkw. ga nyesel maraton bacanya hahahah. tapi kerenn, tetep apdet terus yoo.emoticon-Baby Boy 1
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
halo halo semuanya, how r u fellas? emoticon-Big Grin
sorry yaaak belum bisa update, insyaallah dalam waktu dekat bakalan update so stay tuned aja ya guys!

ciao!
~N~
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
take your time
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Nahh nongol juga ini bapak bapak emoticon-Leh Uga
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
dihh.. cuman gitu doang pal??

emoticon-Cape d...
Quote:


Nyah Tatib sehat kan Fal? Sempatin apdet lah, ketik bentaran pake andro ato ipong jg bisa
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Quote:


Siap kang,diantos ku pribados emoticon-Big Grin
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Quote:


di tunggu om telolet om emoticon-Om Telolet Om!
udeh lama ga update hampir lupa jalan critanye nih
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Yaelah blom kelar jg...
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi
Quote:


sibuk banget yank ?
udah sebulan lebih iini
profile-picture
adorazoelev memberi reputasi

104.

Making You Mine
One More Hour



Karena di rumah gue sedang banyak saudara yang juga akan menginap di sana, maka mau tidak mau Alexy harus menginap di salah satu hotel yang terletak di Jl. Ir. H. Djuanda atau yang lebih terkenal dengan sebutan Jalan Dago. Setelah kami berdua mengantar Alexy serta membantu membawa barang-barang bawaannya dari dalam mobil, gue dan Anca tidak bisa berlama-lama di sana karena Ibu sudah menunggu barang titipannya di rumah.

And so here we go again, gue pada akhirnya kembali berjalan berdua bersama Anca untuk menyusuri indahnya suasana malam hari jalanan dari kota kelahiran gue, yang entah sudah berapa lama tidak pernah kami lakukan lagi.

Jalanan kota Bandung terasa sangat ramai pada malam hari itu. Orang-orang terlihat berjalan pada sisi trotoar yang agak sedikit basah dengan penerangan yang redup di depan sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Merdeka bersama pasangan ataupun keluarga mereka. Walaupun sang Hujan masih mengguyur dengan intensitas yang rendah, tetapi sepertinya mereka tidak terlalu menghiraukan hal tersebut dan mereka lebih memilih untuk menikmati malam minggunya bersama orang terdekat mereka masing-masing bersama canda serta tawa yang dapat gue amati dengan jelas dari balik kaca mobil sambil menyunggingkan sebuah senyuman.

"Parkirnya jangan jauh-jauh dari pintu masuk ya Ca, kita bakalan pegel nanti bawa barangnya." Ujar gue seraya melepas sabuk pengaman, dan memang bahwa sekarang Anca sedang menyetir karena gue ingin beristirahat sejenak setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta tadi.

Basement pusat perbelanjaan ini ternyata sudah dipenuhi kendaraan milik orang-orang yang sedang menikmati akhir pekannya. Anca yang menjadi pengemudi pun kemudian memperlambat laju mobil yang dikendarai olehnya sambil celinguk kanan-kiri untuk mencari tempat parkir yang kosong, sementara gue duduk terpaku sambil mengkerutkan kening dan menatap kepada sebuah tempat parkir yang seharusnya bisa dipakai oleh Anca untuk memarkirkan mobil yang dikendarainya ini.

"Yang ladies parking itu bisa dipake ga tuh?"

"Mana...?"

"Tuh..." Gue mengangkat jari telunjuk, dan Anca pun kemudian menganggukkan kepalanya seraya memutar kemudi ke kanan.

Gue tidak pernah suka dengan suasana dari sebuah basement yang sudah dipenuhi oleh kendaraan bermotor, terlebih lagi pada saat akhir pekan seperti sekarang. Banyak sekali mobil-mobil yang berjajar di depan gue, dengan deru mesin yang masih menyala, mengantri untuk mencari tempat parkir yang kosong atau hanya sekedar mempersilakan para pejalan kaki untuk menyeberang menuju pintu masuk di depan sana, dan itu semua malah membuat nafas gue menjadi semakin pendek karena asap yang dikeluarkan oleh kendaraan-kendaraan tersebut.

"Yuk A'."

Gue menoleh kepada Anca yang baru saja selesai merapikan dandanannya di dalam mobil, dan gue pun mengangguk seraya menggamit tangannya agar buru-buru meninggalkan tempat ini. "Mau beli apa aja sih Ca?"

"Dikit sih, cuman daging-dagingan doang sama bahan masakan yang lain."

"Ooh..."

"Sama camilan."

"Iya."

"Sama minumannya juga."

"IYE BAWEL LU AH!" Gue pun menoyor keningnya yang membuat Anca tertawa-tawa.

Selain pasangan muda-mudi yang sedari tadi selalu terlihat kemanapun arah mata gue tertuju, tidak jarang juga ada pengunjung-pengunjung yang terlihat lebih berumur dan mereka juga terlihat sedang berlalu lalang di sekitar gue dengan seluruh aroma parfum yang sudah bercampur di udara.

Gue tidak tahu apa tujuan utama mereka datang ke sini, namun gue tidak pernah habis pikir kenapa mereka selalu memperlambat langkah kakinya ketika melihat para sales promotion girl dari sebuah produk mobil yang sedang dipamerkan di depan pintu utama, dan itu malah membuat gue dan Anca menjadi semakin sulit untuk berjalan menembus sekerumunan manusia ini.

"Sini cepetan Ca..." Gue menarik tangan Anca.

Lain halnya dengan suasana pada lantai dasar barusan, ternyata ketika gue dan Anca menginjakkan kaki pada supermarket ini, supermarket ini pun terlihat lebih sepi daripada di luar sana. Tidak terlihat terlalu banyak orang-orang yang sedang berbelanja di sini. Walaupun barisan dari trolley-trolley belanja itu menjadi semakin sedikit karena sudah diambil oleh para pelanggannya, tetapi gue dan Anca sepertinya bisa lebih bersantai dalam menyusuri lorong demi lorong supermarket ini nantinya.

Kini Anca yang memimpin jalan di depan sementara gue mendorong trolley dengan malas di belakangnya. Sesekali gue melirik ke kanan dan ke kiri untuk melihat apakah ada sesuatu yang ingin gue beli, namun sepertinya gue tidak ingin membeli apa-apa selain makanan ringan untuk gue makan di mobil nanti.

"Ca..."

"Hmmm...?" Anca menggumam sambil tetap berjalan seraya melihat list barang belanjaan pada handphone di tangannya.

"Ini siapa yang bakal bayarin?"

Lalu setelah gue bertanya seperti itu, Anca pun kemudian menolehkan kepalanya sambil dengan tersenyum, manis sekali, sebelum pada akhirnya dia menepuk pelan sebelah pundak gue seraya berkata: "Aa."

Pengen gue bunuh nih anak satu.

***


Sehabis menyimpan seluruh barang belanjaan pada bagasi mobil, Anca meminta gue untuk menemaninya berkeliling sebentar karena dia ingin melihat-lihat ke dalam beberapa tenant yang ada di sini dan dengan malas gue pun mengiyakan ajakannya itu walaupun gue sendiri sudah merasa capek dengan seluruh kegiatan hari ini.

Seperti biasa, pada saat Anca sedang melihat-lihat pada satu buah tenant yang menjual berbagai macam pakaian wanita beserta pernak-perniknya, gue lebih memilih untuk menunggu di luar ketimbang ikut menemaninya di dalam karena Anca pasti akan bertanya 'yang ini bagus ga?' atau 'bajunya cocok ga sama Anca?', dan pada akhirnya dia pasti akan memberi tatapan memelasnya yang selalu bisa menghancurkan kelangsungan hidup dompet gue.

Sambil melipat kedua tangan di depan dada, gue pun tersenyum tipis sembari memperhatikan apa saja yang sedang terjadi di sekeliling gue. Gue tahu bahwa pemandangan ini memang sudah sangat sering sekali gue lihat pada pusat-pusat perbelanjaan lainnya, tetapi menurut gue, setiap tempat sesungguhnya memiliki suasana dan ciri khas yang berbeda. 'Feel' yang diperlihatkan oleh para pengunjung di sini pun memiliki sesuatu yang berbeda dan terasa unik sekali di mata gue, seperti misalnya cara berpakaian mereka.

Tentu jelas bahwa ini adalah sebuah pusat perbelanjaan yang menurut gue dikhususkan untuk masyarakat kelas menengah, tetapi tidak jarang juga ada orang-orang borjuis yang mengenakan pakaian serta aksesoris berlebih dan itu malah membuat sebuah pemandangan kontras yang sangat terlihat sekali dibandingkan dengan para pengunjung pada umumnya. Orang-orang yang 'berkasta tinggi' di sini dengan orang-orang yang 'berkasta tinggi' di tempat lainnya juga pasti memiliki satu atau banyak perbedaan, dan gue merasa sangat senang sekali ketika sedang menikmati perbedaan yang sangat beragam itu.

Dan ketika gue sedang asyik-asyiknya memperhatikan hal-hal kecil seperti itu, ujung dari penglihatan gue malah menangkap satu buah tempat yang menjual beraneka macam perhiasan yang agak terhalangi oleh orang-orang yang sedang berlalu lalang di depannya, lalu tiba-tiba saja tempat tersebut menyita perhatian gue sepenuhnya.

Gue pun kemudian menoleh seraya memiringkan kepala ke kanan, masih sambil dengan melipat kedua tangan di depan dada, dan gue mulai mencoba untuk mengamati segala macam perhiasan apa saja yang berada di dalamnya. Lalu tiba-tiba saja, entahlah, muncul sebuah niatan yang terasa sangat tulus sekali dari dalam diri gue, yang membuat gue membalikkan badan seraya menahan sebuah senyuman yang sesungguhnya hampir tidak bisa gue tahan.

"Ca!" Gue melambaikan tangan. "Sini deh."

"Apa?" Anca bertanya dengan wajah polosnya.

"Ikut sama Aa dong bentar."

"Ke...?"

"Udah, ikut aja sini." Gue pun menarik tangan Anca dengan semangat sambil senyam-senyum sendiri, sementara Anca terus bertanya 'kita mau ke mana' yang sama sekali tidak gue jawab.

"A'..." Anca memperlambat kakinya. "Mau ngapain kita ke sini?"

Anca terlihat kebingungan ketika gue membawanya masuk ke dalam sebuah toko perhiasan yang sebelumnya sudah gue amati. Dia hanya bisa berdiri terpaku sambil memperhatikan gue yang sudah duduk di atas kursi kulit hitam bundar di depan etalase yang menampilkan berbagai macam cincin yang terlihat mewah sekali.

"Yang bagus yang mana ya kira-kira Ca?" Tanya gue kepada Anca yang kini sedang ikut melihat-lihat cincin-cincin tersebut dengan mata yang berbinar.

"Mau beli cincin buat siapa emang A'?"

Gue tidak menjawab pertanyaannya itu, melainkan gue hanya bisa terus menerus menatapnya sambil dengan tersenyum lebar, hingga pada akhirnya Anca menoleh secara perlahan ke arah gue dan dia pun menyadari sesuatu dari senyuman itu yang membuatnya terperangah.

"Aa mau ngelamar mbak Lexy...?!"

Gue mengangguk.




Frank Sinatra - Something Stupid
profile-picture
profile-picture
profile-picture
itkgid dan 4 lainnya memberi reputasi
Halaman 234 dari 303


×
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di