Banana Slugs adalah hewan kecil yang sejenis dengan siput, disebut dengan Banana Slugs karena hewan satu ini memang berwarna kuning mirip dengan buah pisang. Bentuknya pun panjang dan memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan siput pada umumnya sehingga disebut-sebut sebagai siput terbesar di dunia. Uniknya siput ini adalah termasuk kategori hewan hermafrodit yang itu berarti memiliki dua alat kelamin yakni betina dan juga jantan. Ukuran kelamin jantannya pun seukuran dengan tubuh Banana Slugs itu sendiri. Mungkin banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara kimpoi hewan satu ini. Ketika musim kimpoi datang, sepasang Banana Slugs akan saling beradu memasukkan alat kelamin jantan mereka ke pasangan masing-masing. Itu tandanya, tiap Banana Slugs harus memastikan pasangannya memiliki ukuran alat kelamin yang sama dengan mereka. Jika tidak mendapat yang seukuran, akibatnya bisa membuat alat kelamin jantan tersebut tersangkut dan tidak bisa lepas. Jika sudah terjadi demikian, satu-satunya cara agar alat kelamin tersebut bisa terlepas adalah digigit sampai terputus.

Jika membaca namanya saja pasti sudah banyak yang menebak dan mengira-mengira Red Velvet adalah nama makanan atau es krim. Tapi tidak dengan Red Velvet Mite, ia adalah jenis hewan serangga yang sesuai dengan namanya memiliki warna merah menyala. Nama lain dari Red Velvet Mite adalah Trombidiidae, meskipun berukuran kecil namun hewan ini termasuk hewan predator di kalangan serangga. Red Velvet Mite adalah salah satu hewan yang memiliki cara kimpoi unik di dunia. Pertama-tama ia akan mengumpulkan ranting-ranting, ranting-ranting itulah yang ia jadikan alas ketika ia mengeluarkan cairan sperma. Setelah selesai, sebelum pergi hewan Red Velvet Mite tersebut akan meninggalkan jejak seperti benang sutra untuk mengundang betina agar mendatangi tumpukan ranting yang telah dibuatnya. Jika Red Velvet Mite betina tersebut merasa tertarik dengan “taman” yang dibuat oleh si jantan, maka ia akan mendatangi dan mendiami sperma jantan yang ada diatas tumpukan ranting tersebut dan selanjutnya bisa ditebak sepasang serangga tersebut pun bercinta.

Ketika ada pertanyaan mengenai hewan apakah yang paling besar di dunia? Pasti banyak yang menjawab dan menyebut kata gajah. Tapi siapa sangka jika Hippopotamus Amphibius atau kuda nil ternyata juga termasuk salah satu hewan paling besar di dunia. Yup, kuda nil adalah hewan omnivora asal Afrika yang suka berkubang atau berendam di dalam air. Hewan ini pun juga memiliki cara kimpoi yang cukup unik dan aneh dibandingkan dengan hewan lain pada umumnya. Kuda nil sendiri dikenal sebagai hewan yang cukup selektif dalam memilih pasangan. Jika Red Velvet Mite membuat “taman cintanya” dengan mengeluarkan cairan sperma diatas tumpukan ranting, maka berbeda halnya dengan kuda nil. Ia akan mengeluarkan (maaf) kotoran sembari ekornya diputar-putar. Alhasil kotoran mereka pun akan tersebar kemana-mana. Cara tersebut adalah bagian dari trik kuda nil dalam menarik perhatian sang betina. Setelah kotoran tersebut tersebar kemana-mana, kuda nil jantan akan menanti kedatangan betina yang tertarik dengan bau kotorannya tersebut. Lantas jika memang benar-benar sudah ada betina yang cocok, pasangan kuda nil tersebut akan mulai berendam bersama-sama untuk kemudian lanjut kimpoi.

Hewan selanjutnya yang memiliki cara unik dan aneh dalam berkimpoi adalah si leher panjang, jerapah. Hewan satu ini ternyata juga tak kalah joroknya dengan kuda nil kala memilih pasangan sewaktu musim kimpoi. Namun bedanya adalah bagi jerapah yang mendatangi pasangannya bukanlah si betina melainkan sang jerapah jantan. Yup, sang jerapah jantan akan mendatangi jerapah betina untuk kemudian mencium bau air seni yang telah dikeluarkan oleh jerapah betinanya. Melalui bau air seni tersebut, jerapah jantan bisa menilai apakah jerapah betina telah siap untuk kimpoi ataupun tidak. Jika jerapah jantan merasa si betina sudah siap untuk kimpoi, maka selanjutnya jerapah jantan akan mulai mengikuti atau membuntuti si betina kemana saja sebelum akhirnya mereka kemudian kimpoi. Akan tetapi uniknya adalah ketika dalam proses jerapah jantan membuntuti jerapah betina tersebut, tidak menutup kemungkinan jerapah betina akan digoda oleh jerapah jantan lainnya. Jika sudah demikian, jerapah jantan yang mengekor ke betina tersebut akan berusaha mati-matian mengusir jerapah penggoda. Jika perlu, kedua pejantan tersebut bisa sampai bertarung saling mematahkan leher untuk memenangkan hati jerapah betina.

Siapa bilang bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan perkelahian karena perebutan makanan atau daerah teritori?
Daripada berkelahi, bonobo lebih memilih menyelesaikannya dengan berhubungan seks. Sebenarnya, seluruh struktur sosial mereka tampaknya berputar di sekitar seks. Bonobo menggunakan seks sebagai salam, untuk penyelesaian sengketa, perkelahian, dan sebagai imbalan dalam pertukaran makanan.

Pertama, landak betina tertarik pada seks hanya sekitar 8 sampai 12 jam dalam setahun. Kedua, untuk mengajak betina berhubungan selama musim kimpoi yang singkat itu, landak jantan berdiri di kaki belakangnya, menggoyang-goyangkan badannya, dan kemudian menyemprotkan aliran urin yang sangat deras dari jarak sejauh 6 kaki ke tubuh betina dari kepala sampai kaki.
Jika betina itu tidak terkesan, dia akan menjerit dan kibaskan urin dari tubuhnya. Tapi, jika dia siap, maka si betina akan mengangkat tubuh belakangnya untuk mengekspos bagian bawah perutnya dan membiarkan si jantan “menungganginya” dari belakang (ini satu-satunya posisi yang aman untuk landak).
Setelah perkimpoian dimulai, betina tak akan terpuaskan, ia memaksa jantan untuk kimpoi berkali-kali sampai jantan benar-benar kelelahan. Jika si jantan terlalu cepat lelah, landak betina akan meninggalkan dia untuk landak jantan yang lain.

Untuk cacing pipih, seks lebih seperti perang daripada cinta. Seperti semua siput laut, cacing pipih adalah hermafrodit (mereka memiliki organ seksual laki-laki dan perempuan).
Dalam hal ini, organ jantan mereka ternyata berupa dua penis mirip belati yang mereka gunakan untuk berburu maupun berhubungan. Selama perkimpoian, dua cacing pipih bertarung (yaitu “penis fencing”) untuk saling menusuk satu sama lain, sambil menghindari tusukan partnernya.
Yang kalah (yang telah tertikam) akan menyerap sperma melalui kulitnya dan kemudian menanggung beban sebagai ibu (betina).

kalau suka bantu syukur2 kasih cendol biar seger

kritik dan saran akan sangat membantu. Terimakasih

http://m.anehdidunia.com/2016/12/cara-kimpoi-di-dunia-hewan-yang-teraneh-dan-terunik.html

http://www.yudhe.com/10-cara-kimpoi-...-aneh-dan-unik